
Kolonialisme Zaman Now
Kini Go-Jek Jatuh ke Pelukan Investor Asing?
Roy Franedya, CNBC Indonesia
03 February 2018 10:57

Selain mendapatkan suntikan dana dari investor asing, Go-Jek juga melakukan pengembangan bisnis melalui akusisi dan menjadi investor dibeberapa startup dalam dan luar negeri. Go-Jek tercatat sudah berekspansi ke Asia Selatan di Bangladesh dan India.
Go-Jek telah melakukan menjadi investor pada dua startup. Pertama, Hallodoc, startup asal Indonesia yang bergerak dalam bidang konsultasi kesehatan dan pengantaran obat. Go-Jek menyuntikkan dana US$13 juta.
Kedua, Pathoa. Startup asal Bangladesh ini menjalankan bisnis logistik dan transportasi online. Go-jek menjadi investor di startup ini dengan menyuntikkan dana US$2 juta.
Dalam akusisi, Go-Jek gemar mencaplok startup asal India. Go-Jek telah mengakuisisi empat startup. Yakni, startup Pianta. Startup ini menyediakan layanan kesehatan mulai dari terapi fisik, perawat, hingga pengumpulan sampel untuk pemeriksaan di laboratorium.
Sisanya, LeftShift Technologies, startup pengembang aplikasi, CodeIgnition Software Solutions Pvt. Ltd yang bergerak dalam bidang infrastructure automation dan C42 Engineering India Pvt Ltd, startup konsultan teknologi.
Ketiga startup ini kemudian dilebur dalam Go-Jek Engineering India. Sebuah perusahaan yang menjalankan pengembangan produk, data scientist, desain dan pengelolaan produk Go-Jek di Indonesia.
Go-Jek juga melakukan akusisi untuk melengkapi bisnisnya. Go-Jek telah mengakuisisi MVCommerce startup bidang alat pembayaran dan pembayaran mobile. Ada tiga startup lagi yang akan diakusisi tetapi masih ditunda karena belum mendapatkan izin dari regulator.
Yakni, Kartuku yang merupakan Penyedia Prosesor Pihak Ketiga (TPP) dan Penyedia Layanan Pembayaran (PSP), Midtrans yang fokus garap pembayaran digital, yaitu layanan pembayaran, manajemen risiko dan chat commerce dan Mapan merupakan startup mengelola keuangan dengan sistem arisan konvensional. (roy/roy)
Go-Jek telah melakukan menjadi investor pada dua startup. Pertama, Hallodoc, startup asal Indonesia yang bergerak dalam bidang konsultasi kesehatan dan pengantaran obat. Go-Jek menyuntikkan dana US$13 juta.
Kedua, Pathoa. Startup asal Bangladesh ini menjalankan bisnis logistik dan transportasi online. Go-jek menjadi investor di startup ini dengan menyuntikkan dana US$2 juta.
Sisanya, LeftShift Technologies, startup pengembang aplikasi, CodeIgnition Software Solutions Pvt. Ltd yang bergerak dalam bidang infrastructure automation dan C42 Engineering India Pvt Ltd, startup konsultan teknologi.
Ketiga startup ini kemudian dilebur dalam Go-Jek Engineering India. Sebuah perusahaan yang menjalankan pengembangan produk, data scientist, desain dan pengelolaan produk Go-Jek di Indonesia.
Go-Jek juga melakukan akusisi untuk melengkapi bisnisnya. Go-Jek telah mengakuisisi MVCommerce startup bidang alat pembayaran dan pembayaran mobile. Ada tiga startup lagi yang akan diakusisi tetapi masih ditunda karena belum mendapatkan izin dari regulator.
Yakni, Kartuku yang merupakan Penyedia Prosesor Pihak Ketiga (TPP) dan Penyedia Layanan Pembayaran (PSP), Midtrans yang fokus garap pembayaran digital, yaitu layanan pembayaran, manajemen risiko dan chat commerce dan Mapan merupakan startup mengelola keuangan dengan sistem arisan konvensional. (roy/roy)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular