Cryptocurrency

Bursa Bitcoin Cs Diretas, Jepang Jatuhkan Sanksi Administrasi

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
29 January 2018 16:43
FSA akan mengeluarkan perintah memperbaiki operasi, termasuk melindungi konsumen dan memastikan semua perjanjian terlaksana.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Jepang akan memberikan sanksi administrasi kepada lembaga pertukaran Bitcoin Cs, CoinCheck. Sanksi ini akibat terjadinya pencurian aset digital di lembaga yang berbasis di Tokyo ini.

“Lembaga Pelayanan Finansial (FSA) akan mengeluarkan perintah untuk memperbaiki operasi, termasuk melindungi klien,” ujar juru bicara pemerintah, ujar Juru Bicara FSA Yoshihide Suga, Senin (29/1/2018) seperti dikutip dari AFP.

FSA juga akan mengawasi dan memastikan langkah-langkah yang akan diambil, terlaksananya perjanjian yang ada.

“Sembari membahas penyebab kejadian tersebut dan menetapkan langkah yang diperlukan, kami ingin kementerian dan agensi segera mempertimbangkan langkah ke depannya yang kita perlukan,” tambahnya.


Pada Jumat (26/1/2018) telah terjadi pencurian aset digital NEM sebesar US$530 juta atau setara Rp 7,05 triliun. Ini adalah pencurian terbesar setalah pada akhir 2015 terjadi pembobolan MtGox dimana konsumennya harus kehilangan US$480 juta.

Saat skandal MtGox mencuat, Jepang membuat sebuah undang-undang untuk Bitcoin Cs bahwa pertukarannya akan diatur oleh FSA. Undang-undang tersebut mulai berlaku pada 2017.

Media lokal melaporkan bahwa Coincheck telah mengajukan permohonan ke FSA untuk mendapatkan lisensi dan diizinkan untuk terus beroperasi sambil menunggu keputusan.

Manajemen Coincheck menyatakan akan mengganti kerugian tersebut menggunakan dana perusahaan. Manajemen akan mengganti setiap NEM yang hilang seharga 88,549 yen/NEM pada 260.000 konsumen yang asetnya dicuri.

Menurut CoinMarketCap.com pada Senin (29/1/2018) pada pukul 04.30 GMT, satu NEM dihargai 98 sen yen.

Menurut website jpbitcoin.com, Jepang memimpin pasar transaksi Bitcoin Cs. Pada Desember tahun lalu, Jepang menjadi pasar terbesar ketiga. Sebanyak 10.000 gerai di Jepang diperkirakan menerima bitcoin dan bitFlyer. Keduanya merupakan mata uang digital utama di negara tersebut, basis penggunanya tumbuh lebih dari 1 juta pengguna pada November lalu.

Banyak warga Jepang, terutama investor muda, terpengaruh pemikiran mencari keuntungan instan di tengah ekonomi yang sedang lesu.

Saat skandal MtGox mencuat, Jepang membuat sebuah undang-undang untuk Bitcoin Cs bahwa pertukarannya akan diatur oleh FSA. Undang-undang tersebut mulai berlaku pada 2017.

Media lokal melaporkan bahwa Coincheck telah mengajukan permohonan ke FSA untuk mendapatkan lisensi dan diizinkan untuk terus beroperasi sambil menunggu keputusan.
(roy/roy) Next Article Jangan Iri, Investor Bitcoin Cuan Rp 34 Juta Dalam Sebulan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular