Startup

Pemerintah Tak Batasi Masuknya Investor Asing ke Go-Jek Cs

Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
19 January 2018 15:12
suntikan modal asing ke Go-Jek Cs merupakan bagian dari Foreign Direct Investment (FDI).
Foto: detik.com
Jakarta, CNBC Indonesia – Fenomena perusahaan rintisan (startup) bervaluasi diatas US$1 miliar (unicorn) atau setara Rp 13.500 (asumsi US$1 = Rp 13.500) yang dimiliki investor asing tidak menjadi masalah bagi pemerintah. Kehadiran investor asing tersebut belum akan dibatasi dengan regulasi.

Bagi pemerintah, suntikan dana oleh investor asing ke startup unicorn bagian dari Foreign Direct Investment (FDI). Pemerintah menganggap FDI adalah salah satu yang memang dibutuhkan untuk menopang perekomian perusahaan dan negara.

“UMKM yang sudah berkembang sampai tahap middle, atau sekitar Rp 100 miliar, pihak asing boleh masuk tapi dibatas maksimum 49%. Kalau nilai valuasi lebih dari itu, tidak ada pembatasan,” kata Pelaksana Tugas Kepala Pusat Informasi dan Humas Kominfo Noor Iza kepada CNBC Indonesia.

FDI sebagai salah satu penopang perekonomian negara, disampaikan Noor, penting untuk didorong agar dapat memberi dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional  Sehingga pemerintah harus berupaya mendorong masuknya FDI.


Bila pemerintah menghambat, sambung Noor, negara akan sulit untuk mendapat pertumbuhan ekonomi yang baik. “Selain itu, lapangan kerja pun sempit, anak mudah tak dapat kesempatan lebih luas, dan pengangguran dapat meningkat,” jelasnya.

Kendati demikian, pemerintah pun berkeinginan besar mendorong startup untuk bisa berkembang dan memiliki peningkatan nilai valuasi yang baik. Salah satunya dengan ikut mendukung berbagai program yang dijalankan stakeholder seperti Indigo Incubator, Kejora, dan Kibar.


Noor mengatakan pembatasan investasi asing terhadap startup dengan valuasi di bawah US$1 miliar diterapkan karena berisiko rendahnya nilai investasi atas perusahaan tersebut. Selain itu, perkembangan startup pun tidak bisa dijamin akan lebih baik.

“Sejak awal kami komitmen untuk lebih banyak melindungi startup sejak dini atau di awal. Sehingga mereka tumbuh. Karena bila dari awal dibeli asing, biding dari valuasinya rendah,” ungkap Noor.


Kemarin, Go-Jek kembali mendapatkan suntikan dana segar dari investor asing. Kali ini dananya berasal dari Alphabet, induk usaha Google , Temasek dari Singapura dan platform online China Meituan-Dianping. 

Investor eksisting Go-Jek seperti perusahaan ekuitas swasta global KKR & Co LP dan Warburg Pincus LLC juga ikut suntikan dana. Dari penggalangan dana ini Go-Jek akan mendapatkan dana sebesar US$1,2 miliar atau setara dengan Rp 16,2 triliun. 

(roy/roy) Next Article Buat Apa Banyak Unicorn & Decacorn Jika Picu Krisis?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular