
Fintech
Ini Perusahaan Fintech yang Akan Tumbuh Tahun Ini
Shuliya Ratanavara, CNBC Indonesia
18 January 2018 15:54

Jakarta, CNBC Indonesia – Bicara soal perusahaan teknologi (financial technology/fintech) yang awam dikenal masyarakat pastilah perusahaan fintech untuk sistem pembayaran dan perusahaan fintech pembiayaan atau peer-to-peer lending.
(roy/roy) Next Article Danai Startup, Kejora Venture Siapkan US$100 Juta
Hal itu tidak mengherankan mengingat sebesar 39% dari total perusahaan fintech merupakan perusahaan fintech sistem pembayaran. Sementara sebanyak 32% di antaranya merupakan perusahaan fintech pembiayaan.
Namun, selain kedua jenis perusahaan fintech tersebut, ada dua jenis perusahaan fintech lain yang juga kian tumbuh. Salah satunya adalah perusahaan fintech yang bergerak dalam jasa manajemen investasi.
Berdasarkan data Asosisai Financial Technology (AFTECH), tercatat jumlah perusahaan fintech yang bergerak di bidang manajemen investasi sebesar 11% dari total perusahaan fintech di Indonesia.
Direktur Eksekutif AFTECH Ajisatria Suleiman mengatakan, meski masih kecil jumlahnya, tapi mulai banyak produk yang ditawarkan perusahaan fintech manajemen investasi.
“Yang ketiga yang sedang tumbuh juga itu adalah wealth management, itu kita bicara soal saham, reksadana. Sekarang ini sudah banyak produk yang menarik yang bisa ditawarkan di industri pasar modal tapi sekarang sudah bisa ditawarkan dan banyak peminatnya,” kata Aji di Soehanna Hall, Kamis (18/01).
Aji mencontohkan salah satunya adalah robot advisory. Menurut dia layanan ini memungkinkan pengguna untuk berinvestasi menggunakan alogaritma. “Kita investasi pake alogaritma aja, biasanya kita bingung milih saham mana ketika mau investasi, dengan ini kita tinggal pilih mau risiko tinggi atau rendah,” jelasnya.
Selain itu, ada juga perusahaan fintech manajemen investasi yang berupa komunitas follow trading. Hal ini memungkinkan para investor pemula untuk mengikuti aktivitas para investor senior yang tepercaya dalam mengambil keputusan dengan skema mengikuti profil pengguna seperti layaknya Twitter.
Kemudian, ada pula perusahaan fintech yang bergerak di bidang market provisioning dengan komposisi sebesar 11%. Aji menilai, perusahaan fintech jenis ini pertumbuhannya lebih stabil. Sebab, peningkatannya akan berjalan seiring dengan peningkatan kinerja perbankan.
“Karena kan mereka nawarin KTA, nawarin kartu kredit. Jadi kalau semakin KTA tinggi mereka semakin tinggi juga. Jadi growthnya itu lumayan ketaker lah dari sisi industri,” kata Aji.
Namun, selain kedua jenis perusahaan fintech tersebut, ada dua jenis perusahaan fintech lain yang juga kian tumbuh. Salah satunya adalah perusahaan fintech yang bergerak dalam jasa manajemen investasi.
Direktur Eksekutif AFTECH Ajisatria Suleiman mengatakan, meski masih kecil jumlahnya, tapi mulai banyak produk yang ditawarkan perusahaan fintech manajemen investasi.
“Yang ketiga yang sedang tumbuh juga itu adalah wealth management, itu kita bicara soal saham, reksadana. Sekarang ini sudah banyak produk yang menarik yang bisa ditawarkan di industri pasar modal tapi sekarang sudah bisa ditawarkan dan banyak peminatnya,” kata Aji di Soehanna Hall, Kamis (18/01).
Aji mencontohkan salah satunya adalah robot advisory. Menurut dia layanan ini memungkinkan pengguna untuk berinvestasi menggunakan alogaritma. “Kita investasi pake alogaritma aja, biasanya kita bingung milih saham mana ketika mau investasi, dengan ini kita tinggal pilih mau risiko tinggi atau rendah,” jelasnya.
Selain itu, ada juga perusahaan fintech manajemen investasi yang berupa komunitas follow trading. Hal ini memungkinkan para investor pemula untuk mengikuti aktivitas para investor senior yang tepercaya dalam mengambil keputusan dengan skema mengikuti profil pengguna seperti layaknya Twitter.
Kemudian, ada pula perusahaan fintech yang bergerak di bidang market provisioning dengan komposisi sebesar 11%. Aji menilai, perusahaan fintech jenis ini pertumbuhannya lebih stabil. Sebab, peningkatannya akan berjalan seiring dengan peningkatan kinerja perbankan.
“Karena kan mereka nawarin KTA, nawarin kartu kredit. Jadi kalau semakin KTA tinggi mereka semakin tinggi juga. Jadi growthnya itu lumayan ketaker lah dari sisi industri,” kata Aji.
(roy/roy) Next Article Danai Startup, Kejora Venture Siapkan US$100 Juta
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular