E-commerce

Perluas Pasar di Asia Tenggara, JD.com Investasi di Vietnam

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
16 January 2018 17:21
JD.com akusisi saham perusahaan e-commerce Vietnam, Tiki.vn
Foto: Reuters
Beijing, CNBC Indonesia - Peritel online China JD.com mengakuisisi saham perusahaan e-commerce Vietnam, Tiki.vn, sebagai upaya memperluas bisnisnya di Asia Tenggara di tengah-tengah persaingan yang ketat dengan rivalnya, Alibaba dan Amazon, di wilayah ini.

JD.com merupakan perusahaan e-commerce terbesar kedua di China setelah Alibaba.

Dilansir dari Reuters, JD.com membiayai pembelian saham itu bersama perusahaan hiburan dan media sosial Vietnam VNG yang saat ini menjadi pemegang saham Tiki. Selain VNG, pemegang saham Tiki lainnya termasuk Seedcom, Sumitomo Corp, dan CyberAgent Ventures.

JD.com tidak membeberkan nilai akusisi tersebut namun menyatakan perusahaan bersama dengan VNG akan menjadi salah satu pemegang saham terbesar Tiki setelah kesepakatan itu berjalan.

Media lokal Vietnam melaporkan pada bulan November bahwa kesepakatan itu bernilai sekitar 1 triliun dong atau sekitar Rp 587,4 miliar. JD.com menolak memberikan nilai investasinya ketika dikontak Reuters.

JD.com akan memasuki sistem pergudangan dan pengantaran Tiki.vn, termasuk teknologi dan kemampuan sistem pembayarannya.

“Dengan keahlian JD dalam menggunakan media sosial untuk e-commerce, kerjasama dengan Tiki dan VNG di bidang jejaring sosial dan pembayaran bergerak [mobile payment] adalah kecocokan yang alami,” kata presiden bisnis internasional JD.com, Winston Cheng, dalam sebuah pernyataan.

Vietnam menjadi fokus terbaru JD.com dalam strateginya memasuki pasar Asia Tenggara yang juga menjadi tempat Alibaba dan Amazon menanamkan investasi besar-besaran dalam beberapa tahun terakhir.

Asia Tenggara tergolong pasar baru e-commerce dibandingkan China. Namun, perkembangan yang pesat di bidang layanan internet dan mobile payment telah membuat regional ini menarik bagi raksasa-raksasa e-commerce internasional.

Alibaba telah menggelontorkan investasi dalam jumlah besar untuk kerjasama sistem pembayaran dan e-commerce di Thailand, Singapura, Indonesia, dan Malaysia.

Peritel Amerika Serikat (AS), Amazon, juga meluncurkan layanan berlangganannya, Prime, di Singapura bulan lalu sebagai tantangan terhadap peritel online Lazada Group yang disokong Alibaba.

JD.com meluncurkan bisnis ritel online di Indonesia dua tahun lalu yang saat ini diklaim sebagai peritel terbesar di negara ini dari sisi pendapatan. Perusahaan ini juga membentuk kerjasama senilai US$500 juta (Rp 6,7 triliun) dengan peritel Thailand, Central Group.


(roy) Next Article e-Commerce China Ini Bikin Alibaba & JD.com Waswas, Siapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular