
Ritual Lempar Jumrah Jemaah Haji di Mina, Simbol Melawan Godaan Setan
Melempar tiga jumrah bertujuan untuk melontarkan sifat trilogi thaghut atau pendurka Allah. Simak!

Para jemaah bersiap untuk melaksanakan rukun kelima dari lima rukun haji, yakni melempar Jumrah. Mereka berangkat dari Muzdalifah setelah melaksanakan mabit di sana untuk kembali ke Mina, Arab Saudi, 6 Juni 2025. (Saudi Press Agency/Handout via REUTERS)

Mengutip laman Nahdlatul Ulama (NU), jumrah adalah simbol perjuangan manusia dalam membersihkan hati. Dengan melempar sejauh mungkin seluruh sifat egoistik, kesombongan, dan keangkuhan. (Saudi Press Agency/Handout via REUTERS)

Ibadah ini dilakukan dengan melemparkan batu-batu kecil ke tiga titik yang disebut Jumrah Ula, Jumrah Wustha, dan Jumrah Aqabah. Melempar jumrah Sughra (Ula), Wustha, dan Aqabah (Kubra) dilaksanakan pada hari tasyrik yakni 11, 12, dan 13 Zulhijah. REUTERS/Khaled Abdullah

Masing-masing jamaah melempar jumrah berjumlah 7 batu kerikil. REUTERS/Khaled Abdullah

Tujuannya agar batu yang dilempar mengarah pada objek jumrah atau marma. Lalu, kerikil masuk ke dalam lubang marma.REUTERS/Khaled Abdullah

Melansir laman resmi Kementerian Agama (Kemenag) RI melempar tiga jumrah bertujuan untuk melontarkan sifat trilogi thaghut atau pendurka Allah. Sifat yang terkenal dari dalam diri manusia ini terdiri dari Qarun, Bal'am, dan Fir'aun. REUTERS/Khaled Abdullah

Secara historis, melempar jumrah merujuk pada peristiwa yang dialami oleh Nabi Ibrahim AS. Menurut riwayat, saat Ibrahim hendak melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih putranya, Ismail, setan datang untuk menggoda dan menghalangi ketaatannya. Saudi Press Agency/Handout via REUTERS