Miris! Porsi Aset Keuangan Syariah RI Hanya 10,81%

Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
26 February 2024 11:45
Staf Ahli Menteri Keuangan Jasa Keuangan dan Pasar Modal Arief Wibisono. (YouTube/Bank Indonesia)
Foto: Staf Ahli Menteri Keuangan Jasa Keuangan dan Pasar Modal Arief Wibisono. (YouTube/Bank Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertumbuhan industri keuangan syariah Indonesia telah diakui secara global. Berdasarkan Global Islamic Economy Indicator Tahun 2023 yang dirilis di Dubai tahun lalu. Indonesia berada di peringkat ketiga, naik dari peringkat keempat pada 2022.

Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Jasa Keuangan dan Pasar Modal Arief Wibisono menilai meski kinerja tersebut sangat baik, tetapi porsi aset keuangan syariah terhadap keseluruhan aset di Indonesia terbilang rendah, yaitu hanya 10,81%.

Padahal, Indonesia merupakan negara dengan mayoritas muslim terbesar. Oleh karena itu, dia berharap harus ada upaya besar untuk meningkatkan aset keuangan syariah di Indonesia.

"Namun meskipun sebagian besar orang RI Islam. Porsi aset keuangan syariah terhadap keuangan nasional masih sangat rendah hanya 10,81%. Berbagai upaya harus dilakukan untuk meningkatkan kapasitas keuangan syariah," tegasnya dalam peluncuran Kajian Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia (KEKSI) 2023 dan Sharia Economic and Financial Outlook (ShEFO) 2024, hari ini, Senin (26/2/2024).

Salah satu upaya yang dilakukan adalah pengaturan perbankan syariah seperti diamanatkan dalam UU P2SK yang disahkan januari 2023 lalu.

"Mudah-mudahan UU P2SK merupakan insiatif nyata dalam pengembangan keuangan syariah," kata Arief.

Pasalnya, UU tersebut menegaskan amanat perluasan bisnis dan spin off unit usaha syariah baik di sektor perbankan pasar modal dan industri keuangan nonbank. Reformasi juga menyangkut pemisahan unit syariah.

"Khusus yang telah memenuhi persyaratan harus spinoff, antara lain unit usaha dalam perbankan syariah, penjaminan dan asuransi syariah," ungkapnya.

Adapun, bagi perbankan, perluasan ruang lingkup di antaranya memberikan keleluasaan agar dapat mengembangkan usaha lewat investasi. Selain, perluasan ruang lingkup juga dapat membuka peluang kerja sama dengan mengoptimalkan skema aset bank, melalui financing dan resharing financing.

"Dukungan integrasi terhadap perbankan syariah dengan ekonomi digital dapat membuat biaya operasional menjadi efisien sehingga dapat tekan margin bank syariah," paparnya.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BI Terbitkan Buku Kajian Ekonomi Syariah 2023, Begini Isinya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular