Pemerintah Serap Utang Baru Rp 1,89 T dari Lelang Sukuk

Maesaroh, CNBC Indonesia
18 October 2022 17:40
Gedung kemenkeu
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Minat investor dalam membeli sukuk atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) terus berkurang. Penawaran yang diterima pemerintah dalam lelang sukuk hari ini anjlok ke level terendah sepanjang tahun ini.

Pada lelang sukuk hari ini, Selasa (18/10/2022), pemerintah melaksanakan lelang SBSN untuk seri SPNS04042023 (new issuance), PBS036 (reopening), PBS003 (reopening), PBSG001 (reopening), PBS029 (reopening) dan PBS033 (reopening).

Pemerintah hanya menerima  penawaran sebesar Rp 6,4 triliun rupiah pada lelang hari ini. Jumlah tersebut adalah yang terendah sepanjang tahun ini. Penawaran yang masuk pada lelang juga memperpanjang tren negatifnya yakni bids di bawah Rp 10 triliun. Pada lelang sukuk sebelumnya, penawaran yang masuk mencapai Rp 7,05 triliun.

Jumlah penawaran yang masuk pada lelang SBSN juga terus anjlok dari Rp 30,85 triliun pada 9 Agustus menjadi Rp 28,54 triliun pada 23 Agustus kemudian menyusut menjadi Rp 17,11 triliun pada 20 September, Rp 7,05 triliun pada 4 Oktober, dan Rp 6,4 triliun pada hari ini.

Dari jumlah penawaran yang masuk, pemerintah hanya menyerap utang sebesar Rp 1,89 triliun. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan pada lelang sebelumnya yang hanya Rpp 755 miliar.

Dari enam seri yang ditawarkan pada lelang hari ini, satu seri tidak mampu mendatangkan penawaran yakni SPNS04042023 dan hanya satu seri yang mendatangkan penawaran lebih dari Rp 2,5 triliun yakni PBS029.Seri sukuk yang jatuh tempo pada 15 Maret 2034 tersebut mampu menarik minat investor sebesar Rp 2,4 triliun. 

Yield tertimbang yang dimenangkan dalam lelang pada hari ini juga lebih tinggi dibandingkan lelang sebelumnya. Yield rata-rata tertimbang pada seri PBS036 yang jatuh tempo pada 15 Agustus 2025 sebesar 6,19% sementara pada lelang sebelumnya 6,08%. Yield rata-rata tertimbang pada PBS029 yang jatuh tempo pada 15 Maret 2034 tercatat 7,56% sementara pada lelang sebelumnya 7,34%

Direktur Pembiayaan Syariah Kementerian Keuangan Dwi Irianti Hadiningdyah mengatakan incoming bids dari investor asing mencapai Rp 1,24 triliun sementara yang diserap hanya Rp 228,8 miliar. Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan yang tercatat pada lelang 4 Oktober lalu yang tercatat Rp 1,37 triliun.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Proses Sertifikasi Halal Industri Dipercepat Jadi 21 Hari

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular