Top! Fee based Income BSI Tumbuh 53% Dalam 3 Bulan

Syariah - yun, CNBC Indonesia
08 May 2021 13:26
Suasana pelayanan kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Senin (1/2). PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI/BRIS) resmi beroperasi. Direktur Utama BRIS Hery Gunardi menjelaskan bahwa integrasi ketiga bank BRIsyariah, BNI Syariah dan BSM telah dilaksanakan sejak Maret 2020 atau memakan waktu selama 11 bulan. Foto: Suasana pelayanan kantor cabang Bank Syariah Indonesia. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Transaksi digital banking perbankan di Indonesia tak terkecuali termasuk di dalamnya adalah perbankan syariah. Head of IT Digital Bank Development Group Bank Syariah Indonesia (BSI), Riko Wardana mencatat sepanjang 2020 pertumbuhan digital banking mencapai 89%. Hingga kuartal I-2021 pertumbuhannya terus naik mencapai 72%.

"Didorong pengguna user, Sudah 2 juta pengguna BSI Mobile. Dengan selesainya merger akan ada 4 juta pengguna, ini akan mendorong fee base income," ujarnya kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Jumat (7/5/2021).

Pertumbuhan Fee Base Income BSI tahun lalu mencapai 72%. Sementara hingga kuartal I-2021 sudah mencapai 53%. Hal ini karena BSI mobile tak hanya sebagai alat transaksi semata.

"Setidaknya dua ribu orang per hari membuka rekening melalui BSI online. Memudahkan nasabah karena pembukaan rekening bisa di mana saja, Sabtu Minggu bisa dilayani," katanya.

Tak hanya melakukan transaksi harian seperti transfer hingga pembukaan rekening, BSI Mobile dilengkapi pula oleh kebutuhan lain seperti investasi. Misalnya investasi emas dengan cara menabung emas. Nasabah bisa menabung emas dengan nilai paling kecil yaitu Rp 50 ribu.

"Tepat menyasar kondisi sekarang, ada dana yang tidak dimanfaatkan konsumtif, tapi untuk investasi," tuturnya.

Selanjutnya, gadai emas juga bisa dilakukan secara online melalui BSI Mobile. Jika nasabah butuh dana segar, maka melalui BSI Mobile bisa langsung menggadaikan emasnya. Sebab, emas yang dimiliki bisa difoto dan akan ada tim yang bertugas mengambil emas tersebut.

"Ini menarik seperti membeli makanan online," ujarnya.

Terkait menabung emas dan gadai emas, jumlahnya saat ini terus meningkat. Tabung emas sudah ada 25 ribu nasabah dengan simpanan mencapai 100 gram emas. Sementara itu, gadai emas secara online setidaknya telah mencatat pembiayaan mencapai Rp 90 miliar.

"Jadi BSI Mobile tak hanya top up, pembayaran, belanja online tapi lebih dari itu untuk kebutuhan lain-lain," katanya lagi.

Yang mengejutkan lagi, pertumbuhan transaksi belanja online menggunakan BSI Mobile mencapai 250% hingga kuartal pertama 2021. Nilai belanja online tersebut mencapai Rp 253 miliar pada periode yang sama.

"BSI menjadi jembatan dan solusi pas memenuhi kebutuhan," tegasnya.

Terakhir, BSI Mobile juga memudahkan nasabah dalam melaksanakan Zakat Infaq Wakaf Sadaqah (Ziswaf). Menurutnya, BSI harus menjadi motor penggerak untuk Ziswaf ini.

"Kita bisa sediakan nasabah. Zakat, kalkulasi zakat yang harus dibayarkan. Zakat maal, emas dan lainnya, termasuk zakat fitrah," ujarnya.

Dengan banyaknya keunggulan tersebut, dia memastikan bahwa keamanan BSI Mobile terjamin. Sebab, keamanan menjadi harga mati bagi BSI.

"Kita ingin nasabah aman. Data transaksi harus terjaga. Kami berkomitmen, melihat perkembangan cyber security. Improvement, evaluasi, dan juga dilengkapi login, finger print. Harus ada pin, notifikasi," pungkasnya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Jokowi Kasih PR Untuk 'Raksasa' Baru Syariah RI, Simak!


(yun/yun)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading