Jurus Optimalkan Potensi Dana Kelolaan Zakat Rp 300 T

Muh Iqbal, CNBC Indonesia
15 April 2021 11:15
Suasana pelayanan kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Senin (1/2). PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI/BRIS) resmi beroperasi. Direktur Utama BRIS Hery Gunardi menjelaskan bahwa integrasi ketiga bank BRIsyariah, BNI Syariah dan BSM telah dilaksanakan sejak Maret 2020 atau memakan waktu selama 11 bulan. "Nama BSI dipilih karena kami ingin BSI menjadi representasi Indonesia baik nasional maupun global. Logo merepresentasikan 5 sila Pancasila dan 5 rukun Islam," ujar Hery. Dia menjelaskan pada Desember 2020, BRIS memiliki total aset Rp 240 triliun dengan pembiayaan Rp 157 triliun. Bank ini mengelola dana pihak ketiga sebesar Rp 210 triliun dan modal inti Rp 22,6 triliun,. "Bank Syariah Indonesia punya lebih dari 1.000 kantor cabang dan 20 ribu karyawan. BSI akan jadi bank terbesar peringkat ke 7 berdasarkan total aset," ujar Hery "Kami sadar tugas kami bukan hanya gabungkan tiga bank ini, tetapi juga transformasi seperti perbaikan proses bisnis, risk management, sumber daya insansi dan penguatan teknologi digital.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Suasana pelayanan kantor cabang Bank Syariah Indonesia. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerjasama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) untuk mengoptimalkan pengelolaan zakat, infak dan sedekah, sehingga mendukung tercapainya realisasi potensi zakat sebesar Rp300 triliun.

Sinergi ini juga menjadi bagian dari Gerakan Cinta Zakat yang diluncurkan Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta, Kamis (15/4) atau 3 Ramadhan 1442 Hijriyah. Melalui sinergi ini, BSI akan menyediakan produk dan layanan perbankan untuk memudahkan masyarakat berzakat.

Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) sinergi tersebut dilakukan oleh Ketua BAZNAS KH. Noor Achmad dan Direktur Utama BSI Hery Gunardi di Kantor Pusat BAZNAS, Jl. Matraman, Jakarta, Rabu (14/4) sore. Turut hadir dan menyaksikan MoU tersebut antara lain Wakil Ketua BAZNAS Mokhamad Mahdum, Dirut BAZNAS M. Arifin Purwakananta dan Direktur Operasi BAZNAS Wahyu TT Kuncahyo.

Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, mengatakan melalui kerja sama BSI dan BAZNAS diharapkan Gerakan Cinta Zakat bisa lebih membumi secara nasional, dan memberikan kemudahan akses bagi masyarakat untuk membayar zakat sehingga mendukung pembangunan ekonomi nasional.

Hery menambahkan, kolaborasi ini memberikan manfaat yang besar bagi kedua belah pihak, sehingga dapat membantu pembangunan ekonomi bangsa dan negara, terutama dalam pengentasan kemiskinan dan menyejahterakan rakyat.

Untuk mendorong optimalisasi potensi zakat nasional, menurut Hery, BSI siap mendukung pengelolaan zakat dari Pegawai Negeri Sipil/Aparatur Sipil Negara. "Saat ini Baznas tengah mengajukan Keppres terkait pembayaran zakat 2,5 persen oleh PNS/ASN secara potong gaji. Kami siap mendukung pengelolaan zakatnya," ujarnya.

"Jika benefitnya banyak diterima oleh masyarakat, kita dapat memberikan informasi yang lebih transparan, dan masyarakat pun akan lebih rajin berzakat. Semoga niat baik kita semua mendapat berkah dari Allah SWT," imbuh Hery.

Hery yang juga Bendahara Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) berharap, kerja sama ini memudahkan masyarakat dan nasabah BSI dalam menunaikan beribadah dan beramal, dengan mengakses layanan via ATM BSI dan fitur layanan yang disediakan BSI, seperti mobile banking dan layanan elektronik dan digital lainnya.

"Melalui sinergi dengan BAZNAS, BSI berkomitmen untuk mendukung BAZNAS dalam meningkatkan layanan transaksi ZIS dan melalui layanan elektronik secara aman, nyaman, mudah dan jangkauan yang luas," ujar Hery.

Selain menyepakati layanan baru pembayaran ZIS di BSI, BAZNAS dan BSI juga berharap dapat saling memberi manfaat melalui kerja sama lainnya yang dapat memberikan kontribusi positif bagi perkembangan ekonomi syariah di Indonesia.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Top! Fee based Income BSI Tumbuh 53% Dalam 3 Bulan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular