
Wow! Pembiayaan Mobil di BSI Margin Cuma 2,98%

Jakarta, CNBC Indonesia - Senior VP Consumer Business I, Bank Syariah Indonesia (BSI), Praka Mulya Agung menyebut ada dua program menarik kendaraan bermotor di BSI.
"Pertama untuk DP 0%, untuk beberapa segmen. Kedua, margin keuntungan yang diambil bersaing dengan bank konvensional. Banyak persepsi pembiayaan yang lebih mahal," ujarnya kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Jumat (7/5/2021).
Margin tersebut, lanjutnya, setara dengan 2,98% untuk jangka waktu satu tahun. Ini yang membedakan atau memberikan program terbaik untuk pembiayaan kendaraan bermotor.
Menurutnya, selama ini persepsi masyarakat adalah margin di bank syariah mahal. Dia menampik hal tersebut dan mengatakan sejak Maret, margin di BSI 2,98% flat per tahun, yang artinya cukup bersaing di pasaran.
"Margin kita bisa bersaing dengan bank konvensional. BSI juga mempunyai produk tabungan wadiah itu bagi hasil. Artinya, dari sisi pendanaan punya struktur dana yang baik untuk memberikan margin kompetitif di pasar. Ada pula salah satu promo DP 0%. Bisa untuk segmen tertentu sampai 30 Juni," ujarnya lagi.
Adapun persyaratan pembiayaan kendaraan bermotor di BSI menurutnya cukup mudah. Hanya melampirkan data diri seperti KTP, KK hingga NPWP. Selanjutnya pagi pegawai melampirkan penghasilan nasabah.
Dia menuturkan, banyak stimulus terkait industri otomotif yang diberikan pemerintah. Dari Gaikindo, lanjutnya, sudah ada tanda-tanda peningkatan penjualan kendaraan bermotor khususnya di ritel.
"Peningkatan baik Februari-Maret naik sekitar 30% untuk pembiayaan ritel. Posisi Maret 2020, dibanding Maret 2021 ini kenaikan sudah terlihat," katanya.
"Kami melihat momentum yang baik, untuk bisa memiliki kendaraan bermotor terutama mobil pada saat ini terutama insentif pemerintah dan beberapa bank program menarik mendukung insentif mendukung perekonomian melalui pembiayaan kendaraan bermotor," imbuhnya.
Hanya saja dia mengingatkan kepada masyarakat yang ingin mengajukan pembiayaan kendaraan bermotor hendaknya menghitung penghasilan dengan cermat.
"Jadi apa yang direncanakan keuangan adalah bagian dari bulanan mereka atau penghasilan dibagi berdasarkan bucket. Cicilan jangan sampai berlebih 30% penghasilan milenial untuk membayar cicilan," pungkasnya.
(yun/yun)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jurus Optimalkan Potensi Dana Kelolaan Zakat Rp 300 T
