Titah Ma'ruf Amin: RI Harus Jadi Pemain Global Industri Halal

Cantika Adinda, CNBC Indonesia
20 October 2020 11:22
Ini kata Ma’ruf Amin Soal Penghapusan UN (CNBC Indonesia TV)
Foto: Ini kata Ma’ruf Amin Soal Penghapusan UN (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tren bisnis berlabel syariah atau industri halal seiring berkembangnya waktu terus merebak. Indonesia yang memiliki jumlah penduduk dengan mayoritas beragama Islam, diyakini bisa menjadi tuan rumah sekaligus pemain global industri halal.

Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, mengatakan pelaku usaha syariah di Indonesia perlu didukung untuk ditingkatkan, mulai dari pelaku usaha UMKM hingga pelaku usaha besar. Hingga akhirnya mereka bisa memacu pertumbuhan usaha dan meningkatkan ketahanan ekonomi Indonesia.

"Kita ingin menjadikan industri halal Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri, serta sekaligus menjadi pemain global," ujar Ma'ruf, saat menjadi pembicara dalam acara pembukaan Program Pelatihan Digitalisasi Pemasaran dan Manajemen Produk Halal bagi UMKM yang disiarkan virtual, Selasa (20/10/2020).

Dari kacamatanya, saat ini Indonesia, kata Ma'ruf masih menjadi konsumen produk halal. Karena faktanya, pada 2018, Indonesia telah membelanjakan US$ 214 miliar untuk produk makanan dan minuman halal, atau mencapai 10% dari pangsa produk halal dunia.



Artinya, Indonesia selama ini hanya dijadikan target pasar oleh para pelaku usaha produk halal dunia, mengingat Indonesia merupakan salah satu dengan masyarakat muslim terbanyak jika dibandingkan negara-negara lainnya.

"Visi pengembangan industri halal Indonesia adalah selain untuk mengisi kebutuhan domestik yang sangat besar, juga untuk memperluas peran dalam perdagangan produk halal global," tuturnya.

Pasar global produk halal, kata Ma'ruf, memiliki potensi yang sangat besar. Pada 2017, produk pasar halal dunia mencapai US$ 2,1 triliun dan akan berkembang terus menjadi US$ 3 triliun pada 2023.

"Kita harus dapat memanfaatkan potensi pasar halal dunia ini dengan meningkatkan ekspor kita yang saat ini baru berkisar 3,8% dari total pasar halal dunia," ujarnya.



Agar Indonesia bisa menjadi pemain global industri halal, menurut Ma'ruf Indonesia harus bisa melakukan perluasan sertifikasi halal, terutama untuk UMKM. Pemanfaatan pasar juga bisa didorong melalui digitalisasi.

Pasalnya, pemanfaatan teknologi digital, saat ini telah berkembang sangat pesat dan tidak bisa dihindari. Penetrasi pemanfaatan teknologi digital, bahkan telah sampai ke seluruh pelosok tanah air.

Menurut data view research center yang dirilis pada 2019, pengguna smartphone aktif di indonesia diperkirakan 42% atau lebih dari 100 juta orang pada 2018.

"Dengan jumlah tersebut Indonesia menjadi negara pengguna aktif smartphone terbesar keempat di dunia setelah Tiongkok, India, Amerika Serikat," ujarnya.


(wed/wed)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Produk Halal RI Incar Pasar Global, Potensinya Bikin Kaget

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular