
Melesat! Pembiayaan BRIsyariah Naik 20,11% Jadi Rp 25,6 T
Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
26 November 2019 17:56

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS) menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 25,6 triliun, tumbuh 20,11% dibandingkan dengan setahun sebelumnya.
Dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, pembiayaan BRIsyariah tumbuh sebesar 6,46%. Secara rinci pertumbuhan antar triwulan untuk segmen ritel & kemitraan, konsumer serta mikro tumbuh sebesar 18,03%, 11,82% dan 6,86% pada kuartal III-2019.
"Penguatan tim bisnis dan monitoring berhasil meningkatkan pertumbuhan pembiayaan. Pembiayaan di segmen non-komersil (konsumer, ritel dan mikro) menjadi kunci utama pertumbuhan pembiayaan berhasil tumbuh sebesar 12,05% QoQ, sehingga komposisi segmen non-komersil pada Triwulan III 2019 mencapai 61,72%," ujar Direktur Bisnis Ritel BRIsyariah Fidri Arnaldy dalam public expose Senin (25/11/2019).
Ke depannya, fokus pembiayaan BRIsyariah utamanya adalah segmen ritel konsumer. UMKM pun juga tetap menjadi perhatian BRIS utk mendorong usaha produktif tanah air. Atas usaha BRIsyariah menyalurkan pembiayaan kepada UMKM, BRIsyariah dianugerahi penghargaan sebagai Bank Syariah Terbaik Untuk Pembiayaan UMKM dari Republika.
Untuk memperluas pasar, perseroan memanfaatkan value chain dan trickle down business dari nasabah-nasabah komersial. Selain itu BRIsyariah terus memperluas kerjasama dengan pihak-pihak ketiga agar bisnisnya semakin kuat dan pasar produk semakin besar.
"Untuk memperluas pasar segmen ritel kami akan menyasar pada ekosistem halal serta komunitas muslim. Sementara untuk segmen konsumer, produk andalan kami adalah pembiayaan perumahan, multiguna serta umrah dan halal tour," jelas Fidri. Pada tahun 2019, KPR BRIsyariah dianugerahi penghargaan Peringkat I KPR Bank Umum Syariah Versi Infobank 8th Digital Brand Award 2019.
Digitalisasi proses pencairan pembiayaan menjadi salah satu strategi BRIsyariah untuk memperkuat bisnis mikro. Melalui aplikasi i-Kurma, pembiayaan mikro dapat cair dalam 1 hari setelah nasabah melengkapi dokumen yang diperlukan.
Sementara di sisi Dana Pihak Ketiga, peningkatan dana murah melalui tabungan mencapai 5,71% QoQ. Rekomposisi Dana Pihak Ketiga ini berhasil menurunkan beban biaya dana dari 4,88% menjadi 4,83% di triwulan III 2019.
Jumlah penabung diyakini akan bertambah dengan adanya implementasi Qanun Lembaga Keuangan Syariah di Aceh. Total jumlah nasabah BRI di Aceh mencapai lebih dari 2,8 juta. Sementara jaringan kerja induk kami tersebar di 5 kota dan 14 kabupaten di Aceh terdiri dari 11 Kantor Cabang, 15 Kantor Cabang Pembantu, 141 Kantor Kas serta lebih dari 10ribu Agen Brilink.
"Dengan adanya penerapan qanun LKS ini maka kami mengajak masyarakat Aceh untuk memindahkan simpanan dan pinjaman kepada kami. Tentunya dalam hal ini kami bersinergi penuh dengan induk," jelas Fidri.
Sementara di luar implementasi qanun LKS, untuk meningkatkan jangkauan layanan kepada nasabah di seluruh pelosok negeri BRIsyariah mengoptimalkan lebih dari 2000 jaringan kantor induk kami sebagai Kantor Layanan Syariah.
(dob/dob) Next Article BRI Syariah Dukung UMKM Indonesia
Dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, pembiayaan BRIsyariah tumbuh sebesar 6,46%. Secara rinci pertumbuhan antar triwulan untuk segmen ritel & kemitraan, konsumer serta mikro tumbuh sebesar 18,03%, 11,82% dan 6,86% pada kuartal III-2019.
"Penguatan tim bisnis dan monitoring berhasil meningkatkan pertumbuhan pembiayaan. Pembiayaan di segmen non-komersil (konsumer, ritel dan mikro) menjadi kunci utama pertumbuhan pembiayaan berhasil tumbuh sebesar 12,05% QoQ, sehingga komposisi segmen non-komersil pada Triwulan III 2019 mencapai 61,72%," ujar Direktur Bisnis Ritel BRIsyariah Fidri Arnaldy dalam public expose Senin (25/11/2019).
Untuk memperluas pasar, perseroan memanfaatkan value chain dan trickle down business dari nasabah-nasabah komersial. Selain itu BRIsyariah terus memperluas kerjasama dengan pihak-pihak ketiga agar bisnisnya semakin kuat dan pasar produk semakin besar.
"Untuk memperluas pasar segmen ritel kami akan menyasar pada ekosistem halal serta komunitas muslim. Sementara untuk segmen konsumer, produk andalan kami adalah pembiayaan perumahan, multiguna serta umrah dan halal tour," jelas Fidri. Pada tahun 2019, KPR BRIsyariah dianugerahi penghargaan Peringkat I KPR Bank Umum Syariah Versi Infobank 8th Digital Brand Award 2019.
Digitalisasi proses pencairan pembiayaan menjadi salah satu strategi BRIsyariah untuk memperkuat bisnis mikro. Melalui aplikasi i-Kurma, pembiayaan mikro dapat cair dalam 1 hari setelah nasabah melengkapi dokumen yang diperlukan.
Sementara di sisi Dana Pihak Ketiga, peningkatan dana murah melalui tabungan mencapai 5,71% QoQ. Rekomposisi Dana Pihak Ketiga ini berhasil menurunkan beban biaya dana dari 4,88% menjadi 4,83% di triwulan III 2019.
Jumlah penabung diyakini akan bertambah dengan adanya implementasi Qanun Lembaga Keuangan Syariah di Aceh. Total jumlah nasabah BRI di Aceh mencapai lebih dari 2,8 juta. Sementara jaringan kerja induk kami tersebar di 5 kota dan 14 kabupaten di Aceh terdiri dari 11 Kantor Cabang, 15 Kantor Cabang Pembantu, 141 Kantor Kas serta lebih dari 10ribu Agen Brilink.
"Dengan adanya penerapan qanun LKS ini maka kami mengajak masyarakat Aceh untuk memindahkan simpanan dan pinjaman kepada kami. Tentunya dalam hal ini kami bersinergi penuh dengan induk," jelas Fidri.
Sementara di luar implementasi qanun LKS, untuk meningkatkan jangkauan layanan kepada nasabah di seluruh pelosok negeri BRIsyariah mengoptimalkan lebih dari 2000 jaringan kantor induk kami sebagai Kantor Layanan Syariah.
(dob/dob) Next Article BRI Syariah Dukung UMKM Indonesia
Most Popular