Yusuf Mansur: Tingkatkan Literasi Keuangan Melalui Dakwah

Monica Wareza, CNBC Indonesia
05 June 2018 11:07
Yusuf melakukan hal tersebut untuk untuk meningkatkan jumlah investor reksa dana.
Foto: Foto: detik/ Tripa Ramadhan
Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah mengembang asset management, Ustadz Yusuf Mansur mencoba meningkatkan literasi keuangan, khususnya investasi, dengan metode berdakwah. Yusuf melakukan hal tersebut untuk untuk meningkatkan jumlah investor, khususnya investor reksa dana.

Meski literasi keuangan saat ini masih terbilang rendah, Yusuf percaya, dengan dakwah yang disampaikannya sekaligus bisa digunakan untuk mengedukasi masyarakat agar lebih melek investasi.

"Literasi kan bidang yang saya suka, saya kan ustadz jadi demen mengajar jadi (literasi) lewat dakwah, lewat apps dan banyak sekali saluran yang membuat masyarakat paham," kata Yusuf di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (5/6).

Menggunakan asset management miliknya, Yusuf Mansyur mengembangkan dua produk reksa dana berbasis 20 saham syariah dan obligasi. Dua produk reksa dana ini ditargetkan bisa memberikan imbal hasil (return) 14% untuk reksa dana saham dan 4%-5% untuk reksa dana pasar uang.

Yusuf Mansyur mengatakan reksa dana ini ditujukan untuk investor-investor ritel, khususnya pengguna Paytren Payment Gateway sehingga targetnya hingga akhir ini jumlah investornya bisa mencapai 10 juta, inline dengan target pengguna Paytren.

Sementara itu, hingga akhir tahun ditargetkan jumlah dana kelolaan (asset under management/AUM) dari dua produk reksa dana ini bisa mencapai Rp 3 triliun. 

Dana Kelolaan Haji

Yusuf Mansur menyakatan bahwa asset managementnya masih belum mendapatkan ijin untuk menjadi pengelola dana haji dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).

"Saya tidak tahu, belum konfirmasi lagi apa pertimbangannya. Dugaan saya mungkin karena kita masib baru, belum punya prestasi AUM," kata dia.

Dia menyebutkan bahwa saat ini BPKH masih akan menunggu perkembangan hingga enam bulan ke depan mengenai perkembangannya.

Sebelumnya, BPKH menyatakan bahwa pihaknya membutuhkan asset management lain untuk bekerja sama mengelola dana haji yang jumlahnya terus meningkat. Namun, untuk mengelola dana ini dibutuhkan asset management yang berbasis syariah.
(hps) Next Article Paytren Buat KPD, Salah Satu Aset Dasarnya Saham BRI Syariah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular