
Empat Bank Syariah Terus Tambah Modal di Tengah Isu Holding
gita rossiana, CNBC Indonesia
17 January 2018 14:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak empat bank syariah milik pemerintah terus memperkuat permodalannya. Hal ini dilakukan menjelang upaya pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tengah menggulirkan rencana pembentukan holding jasa keuangan.
Direktur Distribusi dan Jaringan PT Bank Syariah Mandiri (BSM) Edwin Dwidjajanto mengungkapkan, penguatan kapasitas BSM sebenarnya merupakan ranah pemegang saham. Namun dia melihat, arah ke depannya BSM akan tetap bersama dengan induknya, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
“Belum bisa komentar (konsolidasi bank syariah pelat merah), belum ada wacana ke situ, kami masih dengan induk,” ujar dia usai acara Peluncuran Asuransi MEPS Syariah di Rumah Maroko, Jakarta, Rabu (17/1/2018).
Sementara saat ditanya mengenai adanya kemungkinan mitra strategis, Edwin mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada pemegang saham. “BSM tidak punya kebijakan khusus, tergantung dengan induk,” kata dia.
Sementara itu, PT. BNI Syariah sebelumnya sudah mendapatkan suntikan dana sebesar Rp 1 triliun dari induknya, yakni PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Sekretaris Perusahaan BNI Syariah Adjat Djatnika mengungkapkan, adanya penambahan modal tersebut menunjukkan dukungan penuh BNI dalam mengembangkan BNI Syariah.
“Bagi kami tentunya tambahan Rp 1 triliun tersebut akan meningkatkan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) serta menambah kemampuan ekspansi,” jelas dia.
Ke depan, Adjat mengaku, pihaknya akan fokus mengelola tambahan modal untuk mengembangkan bisnis secara optimal. ”Sedangkan untuk aksi korporasi lain, kami akan mengikuti arahan pemegang saham,” ujar dia.
Selanjutnya, Direktur PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Mahelan Prabantarikso mengungkapkan, pihaknya akan memperbesar unit usaha syariah BTN melalui aksi pemisahan (spin off). Namun aksi tersebut tidak dilakukan tahun ini. “Untuk spin off direncanakan tahun 2020,” kata dia.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Suprajarto mengungkapkan, anak usahanya yakni PT BRI Syariah akan melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) pada Maret mendatang. Dengan adanya aksi IPO tersebut akan membawa BRI Syariah melaju ke level BUKU III.
(dru) Next Article Perbankan Syariah Masih Sulit Bersaing Dengan Konvensional
Direktur Distribusi dan Jaringan PT Bank Syariah Mandiri (BSM) Edwin Dwidjajanto mengungkapkan, penguatan kapasitas BSM sebenarnya merupakan ranah pemegang saham. Namun dia melihat, arah ke depannya BSM akan tetap bersama dengan induknya, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
“Belum bisa komentar (konsolidasi bank syariah pelat merah), belum ada wacana ke situ, kami masih dengan induk,” ujar dia usai acara Peluncuran Asuransi MEPS Syariah di Rumah Maroko, Jakarta, Rabu (17/1/2018).
Sementara saat ditanya mengenai adanya kemungkinan mitra strategis, Edwin mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada pemegang saham. “BSM tidak punya kebijakan khusus, tergantung dengan induk,” kata dia.
Sementara itu, PT. BNI Syariah sebelumnya sudah mendapatkan suntikan dana sebesar Rp 1 triliun dari induknya, yakni PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Sekretaris Perusahaan BNI Syariah Adjat Djatnika mengungkapkan, adanya penambahan modal tersebut menunjukkan dukungan penuh BNI dalam mengembangkan BNI Syariah.
“Bagi kami tentunya tambahan Rp 1 triliun tersebut akan meningkatkan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) serta menambah kemampuan ekspansi,” jelas dia.
Ke depan, Adjat mengaku, pihaknya akan fokus mengelola tambahan modal untuk mengembangkan bisnis secara optimal. ”Sedangkan untuk aksi korporasi lain, kami akan mengikuti arahan pemegang saham,” ujar dia.
Selanjutnya, Direktur PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Mahelan Prabantarikso mengungkapkan, pihaknya akan memperbesar unit usaha syariah BTN melalui aksi pemisahan (spin off). Namun aksi tersebut tidak dilakukan tahun ini. “Untuk spin off direncanakan tahun 2020,” kata dia.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Suprajarto mengungkapkan, anak usahanya yakni PT BRI Syariah akan melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) pada Maret mendatang. Dengan adanya aksi IPO tersebut akan membawa BRI Syariah melaju ke level BUKU III.
(dru) Next Article Perbankan Syariah Masih Sulit Bersaing Dengan Konvensional
Most Popular