MARKET DATA

Jadi Kunci Deal Dagang dengan Amerika, Ini Kekuatan Mineral Kritis RI

Emanuella Bungasmara Ega Tirta,  CNBC Indonesia
23 December 2025 14:50
logam tanah jarang
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia- Kesepakatan lanjutan tarif dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat membuka bab baru dalam relasi ekonomi kedua negara.

Jika sebelumnya negosiasi kerap berputar di tarif dan akses pasar, kini isu mineral kritis muncul sebagai titik tawar utama.

Pernyataan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bahwa AS meminta akses ke mineral kritis Indonesia. Dalam perundingan tersebut, Indonesia memperoleh pengecualian tarif resiprokal untuk sejumlah komoditas unggulan seperti sawit, kopi/kakao, dan teh.

Sebagai imbalannya, Amerika Serikat mengharapkan keterbukaan akses terhadap mineral kritis yang dimiliki Indonesia. Pola ini menunjukkan adanya barter kepentingan: produk agrikultur ditukar dengan sumber daya strategis masa depan.

Masuknya isu mineral kritis dalam hasil negosiasi dagang Indonesia-Amerika Serikat menandai pergeseran penting dalam hubungan ekonomi kedua negara. Pernyataan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mngindikasikan bahwa komoditas ini kini berada di jantung diplomasi dagang bilateral.

Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan mineral kritis?  Pemerintah telah memberikan definisi resmi melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 296.K/MB.01/MEM.B/2023 yang menjadi acuan nasional dalam mengklasifikasikan mineral kritis.

Menurut beleid tersebut, mineral kritis adalah mineral yang memiliki kegunaan penting bagi perekonomian nasional dan pertahanan keamanan negara, memiliki risiko gangguan pasokan, serta tidak memiliki pengganti yang layak. Artinya, mineral ini tidak mudah digantikan jika pasokannya terganggu, baik oleh faktor geopolitik, ekonomi, maupun teknologi.

Penetapan mineral kritis juga tidak dilakukan secara sembarangan. Pemerintah menetapkan empat kriteria utama, yakni mineral yang menjadi bahan baku industri strategis nasional, memiliki nilai penting bagi ekonomi dan pertahanan, berisiko tinggi terhadap pasokan, serta tidak memiliki substitusi yang memadai .

Dalam konteks inilah, permintaan akses mineral kritis oleh Amerika Serikat menjadi relevan. Mineral tersebut ternyata menjadi fondasi bagi industri strategis, teknologi maju, dan kepentingan nasional jangka panjang. Karena itu, akses atas mineral kritis dinegosiasikan pada level antarnegara, bukan transaksi dagang biasa.

Potensi Logam Tanah JarangFoto: Kementerian ESDM
Potensi Logam Tanah Jarang

Masuknya seluruh daftar mineral kritis ini dalam kebijakan nasional menunjukkan bahwa Indonesia memandang sumber daya tersebut sebagai aset strategis jangka panjang. Karena itu, permintaan akses dari Amerika Serikat tidak bisa dibaca sebagai permintaan tunggal atas satu komoditas, melainkan potensi akses terhadap ekosistem mineral strategis Indonesia.

Bagi Indonesia, daftar ini sekaligus menjadi pagar kebijakan. Kepmen ESDM menegaskan bahwa mineral kritis dapat dijadikan acuan untuk pengutamaan kebutuhan dalam negeri, pengaturan tata niaga, hingga kebijakan harga mineral acuan. Dengan kata lain, akses asing tidak otomatis berarti liberalisasi penuh.

Dalam kerangka negosiasi RI-AS, mineral kritis menjadi alat tawar yang sangat bernilai. Pembebasan tarif atas sawit, kopi, dan teh ditukar dengan pembahasan akses atas komoditas yang menyentuh inti kepentingan industri dan pertahanan.

CNBC Indonesia Research

 

(emb/emb)



Most Popular