
Bukan Emas: Harga Logam Mulia Ini Naik Paling Gila-Gilaan Tahun Ini

Jakarta, CNBC Indonesia- Harga emas dunia memang masih jadi sorotan, terutama setelah menembus rekor ke level US$4000 per troy ounce pekan ini.
Sepanjang tahun ini, harga emas sudah terbang 52%. Namun, kenaikan harga emas masih kalah dengan platinum.
Platinum menjadi logam lain yang mencuri panggung tahun ini. Logam putih ini kini menanjak ke level tertinggi sejak Januari 2013, menandai reli tahunan lebih dari 85,72% menurut data Refinitiv Rabu (8/10/2025).
Harga platinum tercatat di US$1.669,70 per troy ounce, naik 2,20% dalam sehari dan melesat 21% dalam sebulan terakhir. Kenaikan ini menjadikan platinum sebagai salah satu komoditas logam dengan performa terbaik di tahun berjalan, bahkan melampaui emas dalam laju persentase kenaikan.
Lonjakan harga ini didorong oleh kombinasi permintaan kuat dan pasokan yang ketat. Kekhawatiran atas penutupan sebagian pemerintahan AS (US government shutdown) turut memicu permintaan aset lindung nilai (safe haven), membuat investor melirik logam mulia alternatif di luar emas.
Menurut World Platinum Investment Council (WPIC), produksi tambang platinum global diperkirakan turun sekitar 6% menjadi 5,43 juta ons pada 2025. Penyebabnya beragam dari banjir dan cuaca ekstrem di Afrika Selatan, negara penghasil 70% pasokan dunia, hingga biaya energi tinggi dan minimnya investasi baru di sektor tambang.
Selain faktor pasokan, permintaan di berbagai sektor industri ikut menopang harga. Sekitar 70% kebutuhan platinum berasal dari sektor otomotif dan industri, menjadikannya sensitif terhadap siklus ekonomi. Meski tren kendaraan listrik (EV) menggerus permintaan katalis konvensional, lonjakan mobil hybrid justru menjaga konsumsi platinum tetap tinggi karena masih membutuhkan katalis knalpot.
Menariknya, platinum juga mulai mendapat tempat dalam teknologi hidrogen hijau. Logam ini berperan sebagai katalis dalam elektroliser membran pertukaran proton (PEM) untuk produksi hidrogen ramah lingkungan serta dalam sel bahan bakar hidrogen (fuel cell).
WPIC memperkirakan pasar hidrogen akan menjadi komponen signifikan permintaan global pada 2030, bahkan berpotensi menjadi segmen terbesar pada 2040.
Dari sisi perhiasan, permintaan platinum global juga meningkat tajam. WPIC memperkirakan konsumsi perhiasan platinum dunia naik 11% year-on-year menjadi 2,23 juta ons tahun ini, dengan China menyumbang lebih dari seperempat pertumbuhan. Pembuatan perhiasan platinum di Tiongkok bahkan melonjak 42% menjadi 585 ribu ons, seiring harga emas yang makin mahal membuat platinum terlihat lebih terjangkau bagi pembeli ritel.
Kondisi ini menggambarkan bahwa rally platinum tidaklah tren sesaat.
Selain daya tarik sebagai alternatif investasi emas, logam putih ini kini memasuki fase baru: menjadi pilar strategis transisi energi hijau sekaligus simbol kebangkitan sektor manufaktur berteknologi tinggi.
CNBC Indonesia Research
(emb/emb)