MARKET DATA

Durian Jadi Senjata Baru RI Bersaing Lawan Raja Ekspor Vietnam

Gelson Kurniawan,  CNBC Indonesia
21 December 2025 12:00
Indonesia Kalah Saing, Boleh Iri Dulu Gak Sama Vietnam?
Foto: Infografis/ Indonesia Kalah Saing, Boleh Iri Dulu Gak Sama Vietnam?/ Ilham Restu

Jakarta, CNBC Indonesia - Peta persaingan dagang di Asia Tenggara semakin memanas jelang tutup tahun. Vietnam, tetangga dekat sekaligus pesaing tangguh Indonesia, diproyeksikan mencetak sejarah baru.

Negara tersebut diperkirakan akan membukukan total nilai ekspor lebih dari US$ 470 miliar pada tahun 2025, sebuah lonjakan fantastis sebesar 16% secara year-on-year (YoY).

Dalam sebuah seminar ekonomi di Hanoi pertengahan Desember ini, terungkap bahwa selama 11 bulan pertama 2025 saja, Vietnam telah mengantongi pendapatan ekspor US$ 430,2 miliar.

Ini bukan keberuntungan semalam, melainkan hasil dari strategi panjang yang membuat mereka menikmati surplus perdagangan selama 10 tahun berturut-turut.

Dengan estimasi surplus tahun ini mencapai US$ 22 miliar, fundamental ekonomi Vietnam kian kokoh menahan gejolak nilai tukar global.

Rapor Biru Ekspor Indonesia

Lantas, bagaimana posisi Indonesia di tengah "pesta" ekspor Vietnam? Meski tidak seagresif tetangganya, kinerja ekspor Indonesia sepanjang 2025 menunjukkan ketahanan (resilience) yang patut diacungi jempol.

Mayoritas bulan di tahun 2025 mencatatkan pertumbuhan positif yang signifikan dibandingkan tahun 2024, didorong oleh pulihnya permintaan komoditas dan manufaktur di pasar utama.

Berikut adalah peta kinerja ekspor Indonesia secara bulanan beserta pertumbuhan tahunannya dalam satuan jutaan US$:

Data di atas memperlihatkan tren bullish yang solid. Pertumbuhan dua digit (double digit) berhasil dicetak pada Februari, Juni, dan September.

Meskipun terjadi sedikit koreksi pada Oktober, tren keseluruhan menunjukkan bahwa mesin ekspor Indonesia masih menyala terang.

Namun, untuk mengejar ketertinggalan volume dari Vietnam, Indonesia butuh lebih dari sekadar komoditas konvensional. Jawabannya mungkin ada pada buah berbau tajam yang kini menjadi simbol kemewahan baru yaitu Durian.

Bangkitnya Durian Indonesia

Pasar China kini sedang "mabuk" durian. Negeri Tirai Bambu itu menyerap 85% pasokan durian dunia dengan nilai impor hampir US$ 7 miliar pada 2024. Bagi kelas menengah China, durian adalah simbol status sosial, setara dengan tas bermerek atau jam tangan mewah.

Indonesia sebenarnya memiliki potensi raksasa dengan produksi nasional mencapai 2 juta ton per tahun. Namun, selama bertahun-tahun, potensi ekspor ini seolah tertidur.

Kabar baiknya, data historis menunjukkan bahwa raksasa tidur ini mulai bangun. Setelah sempat terpuruk saat pandemi, nilai ekspor durian Indonesia meledak secara eksponensial pada tahun 2023 dan lanjut hingga 2024.

Berikut adalah rekam jejak nilai ekspor durian Indonesia dalam enam tahun terakhir:

Data di atas berbicara lantang. Dari hanya US$ 181 ribu di tahun 2022, nilai ekspor meroket menjadi US$ 1,8 juta di tahun 2024.

Kenaikan drastis ini menandakan bahwa produk durian Indonesia mulai diterima pasar global dan perbaikan kualitas pascapanen mulai membuahkan hasil.

Strategi 'Diplomasi Durian' ke Depan

Tantangan Indonesia kini adalah menjaga momentum. Negara tetangga pengekspor durian sukses karena konsistensi, dan Indonesia harus belajar dari sana.

Fokus pada ekspor durian beku (frozen) dan pasta durian bisa menjadi strategi jitu mengingat logistik cold chain yang lebih mudah dikelola dibandingkan buah segar utuh.

Jika infrastruktur logistik terus diperbaiki-seperti pengiriman langsung dari sentra produksi di Sulawesi atau Sumatera ke pelabuhan China biaya bisa ditekan.

Dengan kombinasi kinerja ekspor manufaktur yang stabil di 2025 dan ledakan komoditas baru seperti durian yang terbukti tumbuh eksponensial di 2024, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemain inti dalam peta perdagangan Asia masa depan.

-

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(gls/gls)



Most Popular