MARKET DATA
Newsletter

Ekonomi Dunia Diramal Suram Tapi IHSG Tetap Punya Tenaga untuk Terbang

Elvan Widyatama,  CNBC Indonesia
03 December 2025 06:20
Wall Street
Foto: Wall Street (AP/Mark Lennihan)

Dari pasar saham Amerika Serikat (AS), bursa saham Wall Street menguat pada perdagangan Selasa atau Rabu dini hari waktu Indonesia. Bursa menguat sejalan dengan pulihnya pasar kripto.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 185,13 poin, atau 0,39%, dan menutup hari di level 47.474,46. Indeks S&P 500 menguat 0,25% ke 6.829,37, sedangkan Nasdaq Composite menanjak 0,59% dan berakhir di level 23.413,67.

Bitcoin naik 7% pada Selasa sejalan dengan pulihnya kepercayaan pada pasar kripto usai ambruk.

Saham-saham teknologi yang terkait perdagangan kecerdasan buatan (AI) juga menopang pasar yang lebih luas. Nvidia, bintang chip AI, naik hampir 1%, sementara Credo Technology, perusahaan infrastruktur AI, melonjak 12% dan mencetak rekor tertinggi baru berkat kinerja keuangan yang lebih baik dari perkiraan.

Namun demikian, sesi perdagangan kemarin cukup bergejolak

Wall Street memulai pekan ini di zona merah dan memutus reli kemenangan lima hari pada Senin. Sentimen risk-off menekan pasar bullish dalam beberapa pekan terakhir, seiring kekhawatiran mengenai inflasi yang tetap tinggi, valuasi yang mahal, dan pengembalian dari belanja AI yang membebani investor.

 

Meskipun November merupakan bulan yang beragam bagi pasar saham, investor menantikan katalis yang dapat memicu reli akhir tahun.

Saat ini para trader optimistis bahwa The Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada 10 Desember di akhir pertemuan kebijakan berikutnya. Pasar memperkirakan peluang 89% untuk pemotongan pada pertemuan tersebut. Angka ini jauh lebih tinggi dibanding peluang pada pertengahan November.

"Antusiasme terhadap pemotongan suku bunga Fed bisa berubah minggu ini karena para pelaku pasar menganalisis berbagai data yang akan dirilis dalam tiga hari ke depan," kata José Torres, ekonom senior di Interactive Brokers, kepada CNBC.

Laporan ketenagakerjaan ADP, klaim pengangguran, dan laporan Personal Income & Outlays bulan September yang tertunda kemungkinan menjadi data yang paling diperhatikan. Namun survei sentimen konsumen UMich, ISM jasa, harga mobil bekas, dan produksi industri juga dapat memengaruhi psikologi investor, terutama jika hasilnya jauh berbeda dari perkiraan.

Pasar terus ditopang oleh performa belanja konsumen yang kuat pada Black Friday dan Cyber Monday, tingkat pengangguran yang rendah, estimasi laba yang solid, meredanya ketegangan global, serta ekspektasi stimulus besar dari otoritas moneter dan fiskal pada 2026.

Sebagai catatan, Desember cenderung menjadi bulan yang kuat bagi pasar. S&P 500 rata-rata mencatat kenaikan lebih dari 1% pada bulan Desember.

(evw/evw)


Most Popular