IPO WATCH

PJHB Siap Berlayar di Bursa, Intip Kinerja & Valuasinya

Susi Setiawati,  CNBC Indonesia
30 October 2025 11:15
pjhb
Foto: pjhb

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham akan kedatangan salah satu emiten baru di industri pelayaran. PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk (PJHB) bersiap untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Usai sepinya saham yang melakukan Initial Public Offering (IPO) dalam sebulan terakhir, kini pasar kembali dimeriahkan oleh saham IPO.

PT. Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk (PJHB) akan melepas sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) sebesar 480.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp50 per. Jumlah tersebut setara dengan 25% dari modal ditempatkan dan disetor dalam IPO ini

Mengutip keterbukaan informasi BEI, harga yang ditawarkan kepada masyarakat berkisar antara Rp310 sampai dengan Rp330 per saham. Sehingga nantinya perseroan akan mendapatkan dana segar maksimal Rp158.4 miliar. Dimana potensi market cap berkisar Rp595 miliar hingga Rp634 miliar.

Bersamaan dengan Penawaran Umum Perdana Saham, Perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 240.000.000 Waran Seri I atau sebesar 16,67% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini disampaikan.

Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para Pemegang Saham Baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada Tanggal Penjatahan. Setiap pemegang 2 saham yang ditawarkan berhak memperoleh 1 Waran Seri I, di mana setiap 1 Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham Perseroan yang dikeluarkan dari portepel dengan harga pelaksanaan sebesar Rp330 per Waran Seri I.

Waran Seri I dapat dilaksanakan menjadi saham Perseroan yaitu dimulai setelah 6 bulan sejak diterbitkan tanggal 4 Mei 2026 sampai dengan tanggal 4 November 2026. Nilai hasil pelaksanaan Waran Seri I ini sebanyak-banyaknya Rp79.200.000.000.

Untuk memuluskan aksi korporasi ini, perseroan menunjuk PT. Pilarmas Investindo Sekuritas sebagai penjamin dan pelaksana emisi efek.

Berikut jadwal IPO:

Masa Penawaran Awal : 22 - 27 Oktober 2025
Perkiraan :
Tanggal Efektif : 29 Oktober 2025
Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 30 Oktober 2025 - 3 November 2025
Penjatahan : 3 November 2025
Distribusi Saham dan Waran Seri I : 4 November 2025
Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 5 November 2025

Perkiraan :
Awal Perdagangan Waran Seri I : 5 November 2025
Akhir Perdagangan Waran Seri I :
- Pasar Regular dan Negosiasi : 30 Oktober 2026
- Pasar Tunai : 3 November 2026
Periode Pelaksanaan Waran Seri I : 4 Mei 2026 - 4 November 2026
Akhir Masa Berlaku Waran Seri I : 4 November 2026

Penggunaan Dana IPO

Seluruh dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana Saham ini setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, seluruhnya akan dipergunakan untuk belanja modal guna mendorong pertumbuhan bisnis Perseroan dimana belanja modal digunakan untuk pembangunan 3 (tiga) unit armada kapal baru dengan jenis Landing Craft Tank (LCT). Penggunaan dana ini dikategorikan sebagai Capital Expenditure (CAPEX).

Tujuan pembangunan 3 (tiga) unit kapal LCT baru adalah untuk mendukung pengembangan bisnis Perseroan guna memenuhi kebutuhan permintaan pengangkutan alat berat hingga kontainer dari klien.

Untuk pembangunan 3 kapal tersebut, Perseroan bekerja sama dengan perusahaan galangan kapal yang tidak terdapat hubungan afiliasi serta pernah bekerja sama sebelumnya dalam pembangunan kapal (PT Untung Brawijaya Sejahtera) dan docking (PT Untung Brawijaya Sejahtera dan PT Adiluhung Saranasegara Indonesia)) dari kapal milik Perseroan.

Urgensi pembangunan 3 (tiga) unit kapal bagi Perseroan adalah untuk mendukung rencana bisnis Perseroan kedepannya dimana seluruh armada kapal yang dimiliki Perseroan saat ini utilisasi terpakai sudah maksimum sehingga perlu adanya kapal baru.

Selain itu, pembangunan 3 kapal sekaligus untuk memastikan Perseroan memiliki lead time pembangunan kapal yang terukur sehingga target di masa mendatang dapat tercapai. Dengan adanya kapal baru dilengkapi dengan teknologi terbaru maka dapat meningkatkan kepercayaan pasar pada kualitas layanan Perseroan.

Bisnis

PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk (PJHB) merupakan perusahaan pelayaran/vessel-chartering yang berbasis di Samarinda, Kalimantan Timur.

Fokus utama operasionalnya adalah angkutan laut antar-pelabuhan dalam negeri untuk barang berat/alat berat dan kontainer, khususnya menggunakan kapal tipe LCT (Landing Craft Tank) dan kapal pengangkut serupa.

Perseroan melayani pengangkutan alat berat seperti peralatan minyak dan gas untuk industri petroleum, alat berat untuk sektor pertambangan dan perkebunan (seperti: dump truck, excavator, wheel loader, bulldozer, trafo, dan derek), serta mesin pabrik dan pembangkit tenaga listrik (seperti: boiler, pipa, transformator PLN, generator, dan tanker).

Perusahaan berdiri sejak 2008 dan menempatkan diri sebagai penyedia jasa logistik untuk proyek-proyek konstruksi, pertambangan, dan industri berat.

Kinerja Keuangan

Sayangnya secara kinerja keuangan, perseroan membukukan penurunan laba bersih dari tahun ke tahun.

Pada pendapatan perseroan per April 2025, perseroan membukukan penurunan pendapatan sebesar 1,8% menjadi Rp18,05 miliar, dari Rp18,38 miliar pada April 2024. Begitu juga dengan laba bersih perseroan yang turun 23% pada April 2025 menjadi Rp5,86 miliar, dari Rp7,58 miliar.

Pada tahun sebelumnya, perseroan juga membukukan penurunan pendapatan dari 2023 ke 2024 sebesar 2,6% menjadi Rp54,66 miliar. Begitu juga dengan laba bersih yang turun 23% dari 2023 ke 2024 menjadi Rp17,23 miliar.

Kontribusi pendapatan perseroan saat ini terbesar masih jatuh kepada PT Jawara Samudra Nusantara.

Kebijakan Dividen

Meskipun secara kinerja keuangan turun, menariknya, perseroan berencana untuk membagikan dividen kas kepada pemegang saham Perseroan dalam jumlah sebanyak-banyaknya 30% (tiga puluh persen) dari laba bersih tahun berjalan mulai tahun buku 2025.

Kebijakan dividen ini merupakan bentuk komitmen manajemen untuk berbagi hasil kinerja perusahaan dengan para investor yang telah mendukung melalui kepemilikan saham.

Rasio Keuangan

Valuasi yang perseroan tawarkan masih relatif murah dengan Price Book Value (PBV) 1,9 hingga 2. Akan tetapi secara sektoral Price Earning Ratio (PER) sudah cukup mahal 38,4 hingga 40,9. Karena rata-rata PER di industri pelayaran berada di PER 12.

Namun, Debt to Equity Ratio (DER) perseroan sangat sehat, hanya berada di angka 3%. Sehinga dalam membayar kewajiban terhadap modal perseroan sangat baik. Diketahui per April 2025, total hutang perseroan sebesar Rp5,34 miliar, sementara total modalnya mencapai Rp159,26 miliar.

Selain itu, dalam mengelola aset terhadap laba bersih atau Return on Asset (ROA) cukup baik 3,56%. Karena rata-rata ROA di industri pelayaran ROA mencapai 2%.

Adapun, dalam mengelola modal terhadap laba bersih alias Return on Equity (ROE) sedikit dibawah rata-rata industrinya 5%. Sementara perseroan hanya membukukan ROE 3,68%.

Dan Current Ratio perseroan berada di angka yang sangat tinggi 726%. Dalam membayar kewajiban lancar alias hutang jangka pendek dengan aset lancar cukup baik.

Track Record Penjamin Emisi

Prospek Bisnis

* Letak Geografis dan Potensi Maritim Indonesia

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.504 pulau dan garis pantai sepanjang 94.156 km (terpanjang ke-2 di dunia). Dikelilingi oleh Samudra Hindia dan Samudra Pasifik, memiliki posisi strategis di Asia Tenggara. Dua jalur perdagangan maritim terpenting dunia melintasi perairan Indonesia. Sehingga sektor maritim berperan penting untuk menghubungkan wilayah, distribusi barang, dan mobilitas penduduk.

* Kekayaan Alam dan Kebijakan Hilirisasi

Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah (mineral, batubara, perkebunan). Pemerintah menerapkan kebijakan hilirisasi mineral dan batubara (Permen ESDM No. 25 Tahun 2018). Bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk mineral dan optimalisasi pemanfaatan SDA. Dampak terhadap sektor pelayaran akan meningkatnya muatan kapal untuk bahan mentah pertambangan, serta bertambahnya kebutuhan angkutan alat eksplorasi, peralatan perkebunan, dan infrastruktur pendukung wilayah.

* Peningkatan dan Pemerataan Infrastruktur

Program Tol Laut menunjukkan komitmen pemerintah menjadikan Indonesia pusat maritim global dan meningkatkan konektivitas antar pulau.

* Pertumbuhan Transportasi Laut (2024-2025)

Januari-April 2025
• Penumpang: 10,2 juta orang (naik 21,78% dari 2024).
• Barang diangkut: 157,8 juta ton (naik 24,10%).
• Mei 2025 (5 pelabuhan utama: Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Perak, Balikpapan, Makassar):
• Bongkar barang domestik: 21,88 juta ton.
• Muat barang domestik: 15,29 juta ton.


Data Pelindo Q3 2024
• Arus barang non-peti kemas: 146 juta ton (tumbuh 16% YoY).
• Arus peti kemas: 13,8 juta TEUs (tumbuh 7% YoY).

* Dukungan Pemerintah dan Prospek Ekonomi

Dalam APBN 2025, belanja infrastruktur mencapai Rp400,3 triliun (11% dari total RAPBN Rp3.613,1 triliun). Yang dimana fokus pada pemerataan pembangunan, terutama di Indonesia Timur. Sehingga kebutuhan transportasi laut akan terus meningkat untuk mendukung pembangunan wilayah.

* Pertumbuhan Sektor Logistik

Berdasarkan riset Technovia.com, pasar logistik angkutan barang Indonesia diperkirakan tumbuh USD 25,57 miliar (2023-2028). CAGR 7,7%, didorong oleh meningkatnya ekspor-impor dan pertumbuhan e-commerce.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation