Anak Usaha MDKA IPO: Incar Dana Rp4,86 Triliun, Berapa Harganya?

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
08 September 2025 09:55
Merdeka Gold Resources
Foto: Merdeka Gold Resources

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor kembali bersiap merayakan pesta penawaran saham perdana (initial public offering/IPO).  Anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), bernama PT Merdeka Gold Resources Tbk menerbitkan prospektus awal IPO pada Senin (8/9/2025).

PT Merdeka Gold Resources Tbk merupakan pengembang dari proyek Emas Pani. Berdasarkan prospektus singkat, PT Merdeka Gold Resources Tbk akan melepas sebanyak 1,61 miliar saham dengan nominal Rp 150 setiap saham. Jumlah ini setara dengan sebanyak-banyaknya 10% dari modal yang ditempatkan perusahaan.

PT Merdeka Gold Resources Tbk akan melakukan penawaran awal pada harga kisaran Rp1.800 hingga Rp3.020 per lembar saham. Dana yang diraup dari IPO berkisar Rp2,89 triliun hingga Rp4,86 triliun.

Berdasarkan jadwal sementara, masa penawaran awal dimulai pada 8 hingga 10 September 2025. Masa penawaran umum berlangsung pada 17 hingga 19 September 2025. Kemudian tanggal penjatahan jatuh pada 19 September 2025. Tanggal distribusi berlangsung pada 22 September 2025. Tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia: 23 September 2025.

Tiga penjamin emisi telah ditunjuk yakni PT Indo Premier Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, dan PT Sinarmas Sekuritas.

Dari sisi penggunaan dana IPO, dana dhasil ari penawaran umum perdana saham (IPO) akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja anak usaha dan pembayaran sebagian utang kepada pemegang saham pengendali, setelah dikurangi biaya emisi. Sebesar US$20 juta atau Rp328,4 miliar akan disalurkan ke PT Pani Bersama Tambang (PBT) dalam bentuk setoran modal bertahap. Dana ini akan dipakai untuk modal kerja, termasuk pembelian bahan baku utama dan penunjang, biaya listrik, serta gaji karyawan. Setelah konversi setoran modal, Merdeka Gold Resources tetap menguasai 99,99% saham PBT.

Kemudian sebanyak US$20 juta atau Rp328,4 miliar, akan diberikan dalam bentuk pinjaman kepada PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS) untuk mendanai modal kerja operasional.

Dan sisa dana IPO akan digunakan untuk pembayaran lebih awal atas pinjaman kepada PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) berdasarkan perjanjian utang piutang sejak April 2022. Hingga 4 Agustus 2025, saldo pinjaman Merdeka Gold Resources ke MDKA tercatat sebesar US$260 juta atau Rp4,26 triliun.

PT Merdeka Gold Resources Tbk merupakan pengembang proyek Emas Pani yang sedang dikembangkan di Gunung Pani di Pulau Sulawesi untuk menjadi salah satu tambang emas primer terbesar di Indonesia dan Asia Pasifik. Tambang Emas Pani memiliki kandungan lebih dari 7 juta ounces emas dengan umur tambang multi dekade.

Berbekal pengalaman mengelola Tambang Emas Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur, Grup Merdeka akan mengoptimalkan potensi Gunung Pani, wilayah penghasil emas sejak abad ke-19 yang berlokasi di Desa Hulawa, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, Sulawesi Tengah.

Proyek Emas Pani dikelola melalui sejumlah anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk yang menangani operasi tambang, pengolahan, dan infrastruktur pendukung. Proyek ini dirancang sebagai tambang terbuka dan dikembangkan secara bertahap.

Fase awal pengembangan Proyek Emas Pani akan menggunakan metode pengolahan heap leach dengan kapasitas 7 juta ton bijih per tahun, dengan target produksi sekitar 140.000 ounces emas per tahun.

Pada fase berikutnya, akan dibangun fasilitas carbon-in-leach (CIL) berkapasitas awal 7,5 juta ton per tahun dan akan diekspansi menjadi 12 juta ton pada 2030. Gabungan kapasitas heap leach dan CIL akan mencapai 19 juta ton per tahun, dengan potensi produksi puncak hingga 500.000 ounces emas per tahun.

Persiapan Proyek Emas Pani berlangsung sesuai jadwal dengan perkembangan signifikan dalam desain, teknik, dan konstruksi, termasuk produksi peralatan utama serta pengujian heap leach yang telah selesai.

Infrastruktur pendukung seperti fasilitas penyimpanan bahan bakar, pelabuhan, dan gardu induk listrik juga dalam tahap pembangunan. PLN akan menyediakan daya listrik utama pada 2025, sementara laboratorium metalurgi di lokasi diharapkan mulai beroperasi pada awal tahun yang sama.

Pengolahan emas pertama ditargetkan mulai akhir 2025, dengan produksi komersial pada awal 2026.

Sebagai informasi, Edwin Soeryadjaya, sosok penting di balik PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). Ia merupakan Presiden Komisaris dan afiliasi langsung dengan pengendali utama perusahaan.

PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) adalah perusahaan public, sehingga tidak dimiliki oleh satu pihak saja, tetapi oleh sejumlah pemegang saham besar, seperti PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) yang memiliki sekitar 20,33% saham, PT Mitra Daya Mustika memegang sekitar 11,88% saham, Garibaldi Thohir secara pribadi memiliki sekitar 7,46% saham, PT Suwarna Artha Mandiri memiliki sekitar 5,50% saham. Selain itu, terdapat kepemilikan saham minor oleh beberapa direksi dan komisaris seperti Gavin Arnold Caudle (sekitar 0,72%), Hardi Wijaya Liong (0,28%), dan Andrew Phillip Starkey (0,011%).

Secara agregat, masyarakat publik memegang sekitar 49,57% saham, menjadi kelompok pemilik terbesar tunggal.

Meski tidak ada pemegang saham tunggal mayoritas, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk sebagai pemegang kedua terbesar, dikendalikan oleh Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno bersama dengan PT Provident Capital Indonesia melalui entitas seperti Mitra Daya Mustika dan Suwarna Artha Mandiri, yang dimiliki oleh Winato Kartono mendominasi struktur kepemilikan.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation