The Fed Day is Coming! Investor Was-Was Pemerintah Tetap Bilang Aman
Dari pasar saham Amerika Serikat (AS0, bursa Wall Street kompak menguat pada perdagangan Selasa atau Rabu dini hari waktu Indonesia.
Saham-saham di Wall Street kembali mencetak rekor tertinggi pada perdagangan Selasa, seiring investor semakin agresif masuk ke saham bertema kecerdasan buatan (AI), satu hari sebelum The Federal Reserve mengumumkan keputusan suku bunganya.
Indeks S&P 500 naik 0,23% dan ditutup pada level 6.890,89. Bahkan, indeks acuan tersebut sempat menembus level 6.900 untuk pertama kalinya dalam perdagangan intraday.
Nasdaq Composite menguat 0,80% menjadi 23.827,49, sementara Dow Jones Industrial Average menanjak 161,78 poin atau 0,34%, berakhir di 47.706,37.
Selain mencetak rekor penutupan, Nasdaq yang sarat teknologi dan Dow yang berisi 30 saham unggulan juga menorehkan rekor intraday bersama S&P 500.
Kenaikan pasar dipimpin oleh Nvidia, yang melonjak sekitar 5% dan kembali mencetak rekor baru.
Raksasa chip AI itu mengumumkan beberapa kolaborasi di konferensi GTC, termasuk kemitraan dengan perusahaan asal Finlandia, Nokia. Nvidia akan mengambil kepemilikan senilai US$ 1 miliar di Nokia, yang akan menggunakan dana tersebut untuk mendukung rencana pengembangan AI. Saham chip dan teknologi terkait AI lainnya seperti Broadcom juga turut terdorong naik.
Microsoft naik sekitar 2% menjelang laporan kinerja yang akan dirilis Rabu setelah penutupan pasar. Saham tersebut, bersama Apple, sempat menembus valuasi US$ 4 triliun dalam perdagangan Selasa.
Pada hari yang sama, OpenAI mengumumkan bahwa proses rekapitalisasinya telah selesai. Langkah ini akan memberikan keuntungan besar bagi Microsoft yang memegang sekitar 27% dari entitas for-profit OpenAI Group PBC.
Selain Microsoft dan Apple, sejumlah anggota "Magnificent Seven" lain seperti Alphabet, Amazon, dan Meta Platforms dijadwalkan merilis kinerjanya pekan ini.
Kelima raksasa teknologi tersebut mewakili sekitar seperempat dari total nilai kapitalisasi S&P 500. Sejauh ini, musim laporan keuangan dianggap berjalan sangat positif. Menurut data FactSet, sekitar sepertiga perusahaan S&P 500 telah melaporkan kinerja, dengan 83% di antaranya melampaui ekspektasi laba.
"Valuasi memang sudah cukup tinggi secara historis, dan kita mungkin sudah menerima semua dukungan yang bisa diberikan The Fed tanpa ada hal buruk yang terjadi," ujar Mike Dickson dari Horizon Investments kepada CNBC.
The Fed diperkirakan kembali memangkas suku bunga acuannya untuk kedua kalinya pada tahun 2025 dalam pertemuan hari ini. Investor juga berharap ada sinyal bahwa pemangkasan lanjutan dapat dilakukan pada pertemuan terakhir tahun ini di bulan Desember.
Sentimen investor juga didorong oleh meredanya ketegangan antara AS dan China jelang pertemuan yang dinantikan antara Presiden Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping pada Kamis.
Trump mengatakan kedua negara diperkirakan akan "membawa pulang" kesepakatan dagang, yang dapat mencakup pembahasan mengenai pembatasan ekspor mineral tanah jarang China, pembelian kedelai, dan isu TikTok.
The Wall Street Journal melaporkan bahwa tarif barang impor dari China dapat diturunkan jika Beijing memperketat ekspor bahan kimia untuk produksi fentanyl.
(saw/saw)