Newsletter

Wall Street Rontok, BI Rem Bunga, Pemerintah Guyur Stimulus: RI Aman?

Gelson Kurniawan, CNBC Indonesia
23 October 2025 06:20
wall street
Foto: Reuters

Dari bursa saham Amerika Serikat (AS0, bursa Wall Street ambruk berjamaah pada perdagangan Rabu atau Kamis dini hari waktu Indonesia.

Saham ambruk setelah muncul perkembangan baru dari Washington yang memperburuk kekhawatiran investor terkait hubungan dagang AS-China. Laporan laba yang mengecewakan dari sejumlah perusahaan besar seperti Texas Instruments dan Netflix juga menekan kinerja indeks utama.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 334,33 poin atau 0,71% ke level 46.590,41.

Indeks S&P 500 melemah 0,53% menjadi 6.699,40, sedangkan Nasdaq Composite anjlok 0,93% ke 22.740,40.

Pada titik terendah sesi, Dow sempat turun lebih dari 400 poin (sekitar 1%), sementara S&P 500 dan Nasdaq masing-masing sempat turun 1,2% dan 1,9%.

Tekanan jual meningkat setelah Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, mengonfirmasi bahwa Gedung Putih sedang mempertimbangkan pembatasan ekspor ke China untuk produk yang dibuat menggunakan perangkat lunak asal AS.

Langkah ini muncul sekitar dua minggu setelah Presiden Donald Trump menyatakan bahwa AS akan memberlakukan pembatasan ekspor terhadap "seluruh perangkat lunak kritis" mulai 1 November.

Sejak awal perdagangan, pasar saham sudah berada di bawah tekanan setelah Texas Instruments merosot 5,6% akibat laba kuartalannya yang lebih lemah dari perkiraan. Proyeksi laba perusahaan untuk kuartal keempat juga dinilai lesu.

Kinerja buruk Texas Instruments ikut menyeret sektor semikonduktor secara keseluruhan. On Semiconductor turun hampir 6%, Advanced Micro Devices (AMD) melemah lebih dari 3%, sedangkan Micron Technology dan ETF VanEck Semiconductor (SMH) masing-masing turun sekitar 2%.

Saham Netflix juga menekan pasar setelah anjlok 10% karena laba perusahaan meleset dari ekspektasi akibat sengketa pajak dengan otoritas Brasil.

Namun ada sedikit kabar positif dari Intuitive Surgical, yang sahamnya melonjak hampir 14% berkat hasil laba dan pendapatan yang kuat.

Fokus Selanjutnya: Laporan "Magnificent Seven"

Investor kini menanti laporan keuangan berikutnya yang berpotensi memberikan dorongan pada pasar saham. Salah satu yang paling dinanti adalah hasil kinerja Tesla, yang dijadwalkan rilis setelah penutupan pasar pada Rabu malam.

Laporan ini akan menjadi pembuka bagi musim laporan keuangan dari kelompok teknologi raksasa yang dijuluki "Magnificent Seven."

Hingga saat ini, menurut data FactSet, lebih dari tiga perempat perusahaan di indeks S&P 500 yang telah melaporkan hasil keuangannya berhasil melampaui ekspektasi pasar.

"Meski hasil laba perusahaan AS untuk kuartal III jauh lebih baik dari perkiraan, kekhawatiran mungkin masih muncul terkait panduan dari manajemen seiring musim laporan keuangan meluas ke lebih banyak saham dan sektor," kata Thierry Wizman, ahli strategi valas dan suku bunga global di Macquarie Group, dalam sebuah catatan kepada CNBC International.

"Beberapa laporan besar yang dirilis semalam (seperti Netflix dan Texas Instruments) bernada negatif," tambahnya.

(gls/gls)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular