Newsletter

Hari Ini Jadi Pembuktian: Masihkah RI Jadi Surga Investasi?

Emanuella Bungasmara Ega Tirta, CNBC Indonesia
17 October 2025 06:20
CEO BPI Danantara Rosan Roeslani (kiri) berbicara usai Rapat Koordinasi Persiapan Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025 di Gedung Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta, Rabu (1/10/2025). (CNBC Indonesia/ Zefanya Aprilia)
Foto: Ilustrasi Ekonomi Jerman. (AP/Michael Probst)

Sentimen pasar hari ini akan beragam,baik dari kebijakan dalam negeri ataupun data ekonomi luar negeri. Salah satu yang paling ditunggu adalah realisasi investasi kuartal III-2025.

Berikut beberapa sentimen penggerak pasar hari ini:

Prabowo Panggil Menteri ke Kertanegara, Bahas DHE hingga Penerimaan Pajak

Presiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah menteri ke kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis malam (16/10/2025). Dalam rapat terbatas tersebut, kepala negara menegaskan agar aturan Devisa Hasil Ekspor (DHE) dimaksimalkan pelaksanaannya guna memperkuat cadangan devisa dan stabilitas ekonomi nasional.

Agenda tersebut menjadi sorotan karena menyangkut keberlanjutan kebijakan strategis yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2025, yang merupakan perubahan atas PP Nomor 36 Tahun 2023.

Regulasi ini mewajibkan eksportir non-migas-terutama dari sektor pertambangan, perkebunan, kehutanan, dan perikanan-menempatkan 100% DHE di sistem keuangan nasional selama 12 bulan. Mandatori ini telah berlaku sejak Maret 2025, namun efektivitasnya masih menjadi bahan evaluasi pemerintah.

 

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menjelaskan bahwa Presiden Prabowo ingin aturan tersebut terus disempurnakan agar manfaatnya terhadap perekonomian dapat optimal.

Dalam rapat yang juga dihadiri Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, turut dibahas pula progres peningkatan penerimaan pajak dan optimalisasi pendapatan negara.

Rapat di Kertanegara bukan yang pertama membahas DHE. Sebelumnya, pada Minggu (12/10/2025), Prabowo juga menggelar pertemuan serupa di lokasi yang sama untuk mengevaluasi efektivitas kebijakan tersebut.

Purbaya kala itu mengakui bahwa implementasi DHE hingga kini belum berdampak signifikan terhadap peningkatan cadangan devisa. Data Bank Indonesia menunjukkan cadangan devisa pada akhir September 2025 turun menjadi US$148,7 miliar, dari US$150,7 miliar pada Agustus dan US$152,0 miliar pada Juli.

 

Konferensi Pers Capaian Investasi Triwulan III 2025: Sinyal Baru dari Hilirisasi RI

Pasar akan menyoroti rilis resmi data realisasi investasi triwulan III 2025 yang dijadwalkan berlangsung Jumat, 17 Oktober 2025, pukul 09.00 WIB, di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Gedung Ismail Saleh, Jakarta.

Akan dipimpin langsung oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, akan memaparkan perkembangan investasi, arah hilirisasi, serta dampaknya terhadap penciptaan lapangan kerja menjelang akhir tahun.

Rilis ini menjadi momentum penting, terutama setelah pemerintah gencar mendorong transformasi industri berbasis sumber daya alam menuju hilirisasi berteknologi tinggi.

Selain itu, capaian investasi kuartal ketiga kerap dijadikan tolok ukur kestabilan arus modal di tengah kondisi global yang masih bergejolak, terutama akibat penyesuaian suku bunga dan permintaan komoditas dunia.

Sebelumnya, Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan realisasi investasi nasional hingga kuartal III-2025 mencapai Rp 1.400 triliun. Dengan demikian, capaian ini sudah setara 73,68% dari target investasi Rp 1.905,6 triliun pada tahun ini.

Sebagai pembanding, realisasi investasi triwulan II 2025 mencapai Rp477,7 triliun, naik 11,5% (yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp428,4 triliun. Kementerian Investasi mencatat, capaian ini menyerap 665.764 tenaga kerja di berbagai sektor produktif.

Dari sisi komposisi, penanaman modal dalam negeri (PMDN) mendominasi dengan Rp275,5 triliun atau 57,7% dari total investasi, sementara penanaman modal asing (PMA) berkontribusi Rp202,2 triliun atau 42,3%

Rilis data hari ini akan memberikan gambaran arah investasi nasional menjelang kuartal akhir 2025 sekaligus satu tahun kinerja Prabowo. Sebagai catatan, Prabowo memimpin Indonesia sejak Oktober 2024 atau kuartal IV-2025. Jika dihitung maka realsiasi kuartal III-2025 akan menjadi kuartal ke empat atau satu tahun era Prabowo.

Pasar menantikan apakah tren kenaikan dua kuartal terakhir dapat dipertahankan, sekaligus mengukur seberapa kuat program hilirisasi mampu menjaga arus modal asing di tengah dinamika ekonomi global.

Data Perizinan & Konstruksi Perumahan AS (Building Permits & Housing Starts)

Dua data penting sektor properti Amerika Serikat akan menjadi sorotan pasar pada Jumat, 17 Oktober 2025. Malam ini waktu Indonesia, Washington akan merilis data izin mendirikan bangunan (building permits) dan konstruksi rumah baru (housing starts) untuk periode September 2025 dua indikator utama yang mencerminkan arah sektor perumahan AS, salah satu motor penting ekonomi Paman Sam.

Data ini akan diuji setelah laporan bulan Agustus menunjukkan pelemahan tajam di tengah tekanan pasokan dan permintaan. Menurut U.S. Census Bureau, jumlah izin bangunan pada Agustus 2025 turun 2,3% menjadi laju tahunan musiman sebesar 1,33 juta unit. Angka ini direvisi naik dari estimasi awal 1,312 juta unit, namun tetap menjadi level terendah sejak Mei 2020.

(emb/emb)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular