China & AS Siaga: Gebrakan Danantara-Purbaya Jadi Tumpuan IHSG Rupiah?
- Pasar keuangan Indonesia berakhir beragam kemarin, IHSG melemah tetapi rupiah menguat
- Wall Street berakhir beragam, Dow Jones melemah
- Kebijakan pemerintah dan data ekonomi global akan menjadi penggerak pasar hari ini
Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya melemah pada perdagangan Rabu (15/10/2025), seiring investor global yang memilih bersikap hati-hati menjelang pertemuan dua pemimpin ekonomi terbesar dunia-Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping-serta mencermati arah kebijakan suku bunga The Fed.
Sementara itu, rupiah justru mampu berbalik menguat, memanfaatkan jeda pelemahan dolar AS usai pidato Ketua The Fed Jerome Powell dini hari tadi waktu Indonesia.
Pasar keuangan Indonesia diperkirakan masih akan bergerak volatile hari ini. Selengkapnya mengenai pergerakan pasar global bisa dibaca pada halaman 3 artikel ini.
Ketidakpastian global yang meningkat setelah gelombang kebijakan proteksionisme baru AS dan revisi proyeksi ekonomi Dana Moneter Internasional (IMF) membuat pelaku pasar cenderung melakukan aksi ambil untung. IHSG yang sempat menembus level 8.000 pun terkoreksi, meski nilai tukar rupiah berhasil menahan pelemahannya berkat tekanan DXY yang mulai mereda.
IHSG ditutup turun 15,34 poin atau 0,19% ke level 8.051,18. Sebanyak 449 saham melemah, 232 naik, dan 122 stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp30 triliun.
Investor asing mencatat net sell sebesar Rp 1,4 triliun pada perdagangan kemarin.
(emb/emb)