
IHSG Sempat Anjlok 1,5%: Apa yang Terjadi? Ini Penjelasan Analis

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat terjun bebas hari ini, Rabu (8/10/2025).
IHSG sempat terjun 1,5% pada dari 8.048, 33 pada pukul 09.48 WIB atau sekitar 48 menit setelah IHSG dibuka. IHSG kemudian bangkit dan berada di posisi 8.137 pada pukul 11.02 WIB.
Hal ini membuat pasar panik seketika sehingga terjadi domino efek penurunan harga saham ke berbagai emiten lainnya hingga ke sektor konsumsi hingga perbankan yang dianggap sebagai pasar yang aman.
Apa yang Terjadi?
Ekonom Senior Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Wisnubroto, menilai pelemahan pasar saham hari ini lebih disebabkan oleh aksi ambil untung investor.
"Sepertinya pelemahan hari ini karena aksi profit taking," ujar Rully kepada CNBC Indonesia, Rabu (8/10/2025). Rully menjelaskan, tekanan jual terutama terlihat pada sejumlah saham berkapitalisasi besar serta emiten konglomerat yang sebelumnya menjadi penopang utama indeks.
"Salah satu saham yang selama ini menjadi penopang terbesar IHSG, yaitu DSSA (PT Dian Swastatika Sentosa Tbk), turun tajam sekitar 1,1%. Serta salah satu saham group Prajogo Pangestu juga turun tajam hari ini, CDIA turun 2,7%,"tambahnya.
Menurut Hosianna Situmorang, selaku Ekonom Bank Danamon Indonesia Tbk. Beliau menyampaikann bahwa koreksi pagi hari ini adalah hal yang sehat dikarenakan IHSG telah menjalani koreksi paska menyentuh All time high yang baru.
Ekonom BCA, Victor George Petrus Matinda, mengatakan pihaknya masih akan mendalami lebih lanjut penyebab tekanan di pasar saham hari ini. Namun, ia menilai pelemahan terutama disebabkan oleh aksi jual di sejumlah saham konglomerasi besar. Di antaranya PT Ceria Nugraha Indotama Tbk (CDIA), PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Petrosea (PTRO), dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)
"Melihat top market cap stocks (conglomerate related) seperti CDIA, BREN, BRPT, PTRO, dan CUAN mengalami koreksi yang cukup dalam, jadi mungkin ada yang take profit cukup besar," ujar Victor kepada CNBC Indonesia, Rabu (8/10/2025).
Nilai Transaksi
Berdasarkan dari nilai transaksi, terdapat aksi pergerakan saham milik konglomerat Prajogo seperti Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) dan Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) yang menduduki posisi tertinggi dengan nilai transaksi sebesar Rp1,11 triliun dan Rp862,56 milyar secara berurutan pada jam 10.10 WIB.
Dilanjutkan oleh saham Rahardja Energi Cepu Tbk (RATU), Cakra Buana Resource Energi Tbk (CBRE), dan PT Timah Tbk (TINS) yang masing-masing membukukan nilai transaksi sebesar di Rp 813,10 milyar, Rp 687,41 milyar, dan 637,30 milyar secara berututan.
IHSG juga telah mengalami penguatan kembali ke angka 8.140 dengan adanya peningkatan volume pembelian saham-saham yang terkoreksi akibat. Namun IHSG tetap terpantau masih berada di zona merah dengan penurunan sebesar 0,36%, dan meningkat sebesar 1,14% dalam beberapa menit saja.
![]() |
(gls/gls)
