
Rupiah Perkasa Lawan Yen: Jalan-Jalan ke Jepang Bawa Rp 10 Juta Aman?

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah mengalami penguatan yang cukup signifikan terhadap yen Jepang pada perdagangan hari ini, Senin (6/10/2025). Hal ini tentunya akan berdampak positif bagi wisatawan Indonesia yang ingin berpergian ke Jepang.
Merujuk data Refinitiv, pada perdagangan hari ini, Senin (6/10/2025) rupiah menguat 1,63% ke level Rp109,90/JPY. Sementara itu, yen terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga mengalami pelemahan hingga 1,90% di level JPY150,24/US$1.
Sepanjang 2025 ini, yen Jepang sempat mengalami penguatan hingga menyentuh level tertingginya di tahun ini di level Rp120,03 pada penutupan 22 April 2025. Sebelum akhirnya yen Jepang terus mengalami pelemahan hingga saat ini total sudah melemah 8,4%.
Penyebab Melemahnya Yen Jepang
Pelemahan nilai tukar yen terhadap beberapa mata uang seperti dolar AS hingga rupiah garuda dipicyu oleh dinamika politik yang terjadi di Negeri Sakura.
Yen anjlok setelah hasil pemilihan pimpinan Partai liberal Demokrat (LDP) yang dimenangkan oleh Sanae Takaichi, yakni tokoh poilitik yang berhaluan ekspansif terhadap fiskal dan juga pendukung kebijakan stimulus "Abenomics" peninggalan mendiang Shinzo Abe.
Pasar menilai kemenangan Takaichi akan membuka jalan bagi penambahan stimulus fiskal besar-besaran, yang justru dapat menunda rencana kenaikan suku bunga Bank of Japan (BoJ). Hal ini membuat investor melepas yen dan beralih ke dolar AS, mendorong pelemahan mata uang Jepang lebih dalam.
Dalam konferensi pers pasca kemenangannya, Takaichi menegaskan bahwa pemerintah dan BoJ harus bekerja sama untuk mencapai inflasi berbasis permintaan yang didukung oleh kenaikan upah dan keuntungan korporasi.
Pernyataan tersebut memperkuat ekspektasi bahwa BoJ akan tetap berhati-hati menaikkan suku bunga, sehingga menambah tekanan terhadap yen.
Pelaku pasar kini memperkirakan peluang kenaikan suku bunga hingga Desember turun menjadi 41%, dibandingkan 68% sebelum hasil pemilihan diumumkan.
Dampak Positif bagi Wisatawan Indonesia
Melemahnya nilai tukar yen terhadap rupiah memberikan angin segar bagi wisatawan Indonesia yang berencana berlibur ke Jepang. Dengan kurs rupiah yang semakin kuat, biaya perjalanan ke Negeri Sakura kini menjadi jauh lebih terjangkau. baik untuk tiket pesawat, akomodasi, transportasi lokal, maupun aktivitas belanja di destinasi populer seperti Tokyo, Osaka, hingga Hokkaido.
Berdasarkan data Japan National Tourism Organization (JNTO), jumlah wisatawan asal Indonesia yang berkunjung ke Jepang pada Juni 2025 tercatat mencapai lebih dari 51 ribu orang. Angka tersebut melonjak hampir 20% dibandingkan Juni 2024, yang berada di kisaran 43 ribu wisatawan.
Secara akumulatif, sejak awal tahun hingga Juni 2025, total kunjungan wisatawan Indonesia ke Jepang telah mencapai sekitar 335 ribu orang, atau tumbuh 27% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 263 ribu wisatawan. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa pelemahan yen menjadi salah satu faktor utama pendorong peningkatan arus kunjungan wisata.
Berdasarkan data JNTO, durasi kunjungan wisatawan Indonesia ke Jepang juga menunjukkan tren stabil dan cenderung lebih panjang. Sekitar 20,6% wisatawan asal Indonesia tercatat menetap di Jepang selama 4-6 hari, sementara mayoritas atau hampir 70% wisatawan menghabiskan waktu 7-13 hari di berbagai kota di Jepang.
Liburan Ke Jepang Jadi Lebih Murah
Berdasarkan kurs rupiah terhadap yen saat ini, masyarakat Indonesia yang hendak berlibur ke Jepang dengan membawa uang Rp10 juta akan memperoleh sekitar JPY90.917.
Sebagai perbandingan, pada April 2025 dimana saat itu adalah periode puncak liburan ke Jepang karena musim mekarnya bunga sakura atau sakura season, kurs yen terhadap rupiah sempat berada di posisi tertingginya di sekitar Rp120,03/JPY.
Dengan kurs tersebut, uang Rp10 juta hanya bisa ditukar menjadi sekitar JPY83.312.
Artinya, terjadi apresiasi nilai tukar rupiah terhadap yen sekitar JPY7.600 atau setara penghematan hampir Rp800 ribu untuk setiap penukaran Rp10 juta.
Kondisi ini menjadikan biaya perjalanan ke Jepang semakin terjangkau. mulai dari tiket pesawat, penginapan, transportasi lokal, hingga aktivitas wisata seperti menikmati musim gugur dan berbelanja di Tokyo atau Osaka.
Apalagi, memasuki musim gugur yakni periode September-November, Jepang menjadi salah satu destinasi favorit karena wisatawan dapat menikmati daun momiji atau maple merah yang menjadi ikon musim ini.
Dalam catatan Tiket.com, harga tiket ke Jepang berkisar Rp 3-5 juta. Dengan pengandaian tiket sudah di tangan maka turis Indonesia membawa Rp 10 juta ke Jepang.
Merujuk pada Japan-guide.com, ongkos hidup di Jepang paling murah sekitar JPY 5.000 - 13.000 per hari jadi jika membawa Rp 10 juta atau sekitar JPY90.917 maka aman sekitar untuk kebutuhan 10 hari.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(evw/evw)