Badai Sentimen Mengintai RI: Inflasi, Ekonomi China & Shutdown Amerika
- Pasar keuangan Indonesia berakhir beragam, IHSG melemah sementara rupiah menguat
- Wall Street akhirnya kompak menguat
- Data ekonomi China, inflasi, neraca dagang hingga PMI akan menggerakkan pasar hari ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Tanah Air tidak berjalan seirama. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah, sementara rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) justru menguat. Sentimen government shutdown atau penutupan pemerintahan AS berhasil mendorong laju rupiah terhadap dolar AS.
Diperkirakan IHSG akan berada di zona positif, dikarenakan penurunan pada perdagangan sebelumnya tidak didorong oleh sentimen negatif apapun, hanya aksi taking profit. Sementara rupiah berpeluang kembali menguat usai gejolak pemerintah di AS.
Masih terdapat beberapa rilis data ekonomi yang dapat mendorong volatilitas perdagangan. Selengkapnya mengenai sentimen dan proyeksi pasar hari ini dapat dibaca pada halaman 3 pada artikel ini. Investor juga dapat mengintip agenda dan rilis data yang terjadwal untuk hari ini baik dalam negeri dan luar negeri pada halaman empat.
IHSG pada perdagangan kemarin, Selasa (30/9/2025) ditutup melemah 0,77% di level 8.061,06. Penurunan ini mendorong IHSG meninggalkan level psikologis 8.100.
(saw/saw)