Gokil! Harga Emas Antam Melonjak Lagi, Cetak Rekor Baru

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
27 September 2025 10:17
Seorang konsumen membeli emas Logam Mulia di Butik Emas di Galeri 24, Jakarta, Senin (2/6/2025). Harga emas Logam Mulia produksi PT Antam Tbk, kembali terbang pada hari ini. (CNBC Indonesia/Trisusilo)
Foto: Seorang konsumen membeli emas Logam Mulia di Butik Emas di Galeri 24, Jakarta, Senin (2/6/2025). Harga emas Logam Mulia produksi PT Antam Tbk, kembali terbang pada hari ini. (CNBC Indonesia/Trisusilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam terpantau kembali menguat pada Sabtu (27/9/2025).

Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung Jakarta, harga emas satuan 1 gram pada hari ini dibanderol Rp 2.191.000/batang, naik Rp 16.000 dari posisi perdagangan kemarin.

Sementara itu, harga pembelian kembali ataubuybackemas Antam pada pagi hari ini berada di harga Rp 2.038.000 per gram, juga naik Rp 16.000 dari posisi kemarin.

Dengan ini, maka harga emas antam kembali mencetak rekor tertingginya pada hari ini.

Berikut harga emas Antam pada hari ini:

Harga emas Antam Logam Mulia sejalan dengan emas global.

Harga emas pada perdagangan Jumat (27/9/2025) ditutup di posisi US$ 3.759,64 per troy ons atau menguat 0,29%. Dalam sepekan terakhir, emas justru melonjak 2,06% secara point-to-point.

Kenaikan harga emas terjadi di tengah rilis data di Amerika Serikat (AS) yang sesuai dengan ekspektasi pasar. Departemen Perdagangan AS melaporkan indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) naik 2,7% secara tahunan pada Agustus, sesuai dengan perkiraan ekonom. Sementara itu, PCE inti, yang tidak memasukkan harga pangan dan energi, naik 2,9%, juga sejalan dengan ekspektasi.

Data tersebut memberi kepastian bagi pasar setelah pekan yang diwarnai perdebatan internal bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) mengenai arah kebijakan suku bunga. Sejumlah pejabat mendorong penurunan agresif, sementara lainnya menilai pendekatan hati-hati lebih tepat.

Berdasarkan perangkat CME FedWatch, investor kini melihat kemungkinan 88% penurunan suku bunga The Fed pada Oktober dan kemungkinan 65% penurunan suku bunga pada Desember.

Di lain sisi, umlah warga Amerika yang mengajukan aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran turun minggu lalu, tetapi pasar tenaga kerja telah kehilangan daya tariknya di tengah lesunya laju perekrutan. Sementara itu, ekonomi AS tumbuh lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya pada kuartal kedua.

Kombinasi data inflasi dan klaim pengangguran mingguan yang lebih rendah dari perkiraan, membuat pelaku pasar berhati-hati. Investor menilai kondisi ekonomi yang masih solid bisa membuat The Fed lebih berhati-hati dalam menurunkan suku bunga.

Emas yang merupakan salah satu aset safe haven, biasanya mendapat keuntungan dari suku bunga yang lebih rendah.

(chd/chd)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation