Fed Ingatkan Harga Saham Sudah Terlalu "Panas", Rupiah Buat Cemas
- Pasar keuangan Indonesia bergerak beragam, IHSG melesat sementara rupiah ambruk
- Wall Street ambruk berjamaah karena investor mulai khawatir dengan saham AI
- Pidato Powell dan data ekonomi menjadi sentimen pasar hari ini
Jakarta, CNBC Indonesia- Pasar keuangan domestik pada Selasa (23/9/2025) bergerak dengan arah yang berlawanan.
Di lantai bursa, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencatatkan lonjakan tajam hingga menembus level tertinggi barunya. Namun di pasar valuta asing, rupiah justru tertekan lebih dalam, menyentuh posisi terlemah sejak April. Kontras ini menegaskan kembali dilema pasar: optimisme investor di saham tidak cukup kuat untuk menahan tekanan global terhadap mata uang Garuda.
Pasar keuangan Indonesia diharapkan akan kompak bergerak positif hari ini. Selengkapnya mengenai proyeksi sentimen penggerak pasar bisa dibaca pada halaman 3 artikel ini.
IHSG pada perdagangan kemarin, Selasa (23/9/2025) ditutup menguat 85,16 poin atau 1,06% ke level 8.125, setelah sempat bergerak di rentang 8.039-8.125 sepanjang sesi.
Sebanyak 395 saham menguat, 252 terkoreksi, dan 157 stagnan. Lonjakan indeks ditopang nilai transaksi yang tembus Rp31,73 triliun dengan frekuensi perdagangan 2,49 juta kali dan jumlah saham 61,6 miliar, menandakan aliran dana ke saham masih deras meski rupiah kian melemah.
Investor asing mencatat net buy sebesar Rp 5,55 triliun rupiah.
(emb/emb)