Newsletter

IHSG Rupiah Dihujani Angin Segar dari Dalam Negeri-AS, Happy Weekend?

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
Jumat, 12/09/2025 06:20 WIB
Foto: Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (10/9/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
  • Pasar keuangan RI pada kemarin bergerak hijau, IHSG melanjutkan penguatan dalam dua hari, rupiah stabil terhadap dolar AS, obligasi juga terpantau dibeli investor.

  • Wall Street kompak menguat meskipun inflasi AS memanas

  • Sentimen pasar keuangan hari ini nampaknya akan merespon data inflasi AS yang sesuai ekspektasi, ditambah dari dalam negeri 

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Tanah Air berhasil ditutup hijau lagi pada perdagangan Kamis kemarin (11/9/2025).

Pasar keuangan Indonesia diharapkan kembali menguat pada hari ini. Selengkapnya mengenai sentimen pasar hari ini bisa dibaca pada halaman 3 artikel ini.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri posisi di 7.747,90. Dalam sehari menguat 0,54% atau 48,89 poin. Ada 408 saham menguat, 263 saham melemah, sisanya 135 saham stagnan.

Transaksi pasar cukup ramai mencapai Rp18,62 triliun, melibatkan 33,17 miliar lembar saham yang berputar 1,97 juta kali. Adapun market cap IHSG berada di Rp13,96 kuadriliun.

Sementara itu, asing terpantau masih melakukan net sell di pasar reguler sebanyak Rp686,39 miliar, tetapi ada yang menarik karena di pasar nego terdapat net buy hingga Rp494,25 miliar, sehingga net sell secara total di keseluruhan pasar tersisa Rp192,14 miliar.

Meski asing masih keluar dari pasar keluar, tetapi dari pasar nilai tukar terpantau masih stabil.

Mayoritas sektor perdagangan bergerak di zona hijau, dengan penguatan terbesar dicatatkan oleh sektor finansial, kesehatan dan konsumer primer. Sedangkan hanya sektor energi, properti dan konsumer non primer yang mengalami pelemahan.

Saham emiten perbankan BUMN tercatat menjadi penggerak utama kinerja IHSG kemarin.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang melesat 5,15% ke Rp 4.080 per saham menjadi penopang utama gerak IHSG dan menyumbang kenaikan 33 indeks poin.

Lalu ada PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang naik 2,73% ke Rp 4.520 per saham menyumbang penguatan 10,5 indeks poin. Kemudian ada Bank Negara Indonesia (BBNI) yang menguat 6,10% ke Rp 4.350 per saham dengan sumbangsih 8,9 indeks poin.

Kenaikan saham emiten bank BUMN ini seiring dengan pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa tentang menarik Rp 200 triliun dari Bank Indonesia dan mengembalikannya ke sistem perekonomian, kemarin Rabu (10/9/2025).

Sebagai informasi, Pemerintah akan menarik dana yang selama ini tersimpan di BI sebesar Rp200 triliun dan dialihkan kepada perbankan. Langkah ini ditempuh untuk mendorong perputaran ekonomi yang lebih cepat.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa di Istana Negara, Jakarta, Rabu (10/9/2025). Keputusan tersebut juga telah mendapatkan persetujuan dari Presiden Prabowo Subianto.

Purbaya menjelaskan, dana tersebut merupakan kas negara. Pemindahan dana ke perbankan bukan dalam bentuk pinjaman melainkan tambahan likuiditas agar bisa menggenjot penyaluran kredit.

Dari pasar mata uang, nilai tukar rupiah juga terus menguat. Merujuk data Refinitiiv, rupiah kemarin Kamis bertahan di posisi Rp16.455/US$, sama seperti penutupan sehari sebelumnya.


(tsn/tsn)
Pages