Indonesia Jadi Negara Paling Percaya Akhirat, Karena Banyak Dosa?

Rania Reswara Addini, CNBC Indonesia
09 September 2025 11:40
Ramadan
Foto: Pixabay/Surgull01

Jakarta, CNBC Indonesia -  Indonesia memiliki jumlah penganut agama terbesar dengan total 182 juta orang dewasa. Jumlah tersebut berbanding lurus dengan keyakinan masyarakat Indonesia mengenai kehidupan setelah mati atau akhirat.

Menurut survey, Indonesia juga menjadi negara yang paling percaya pada kehidupan akhirat.

Kepercayaan terhadap akhirat biasanya tidak terpisahkan dengan kepercayaan spiritual terhadap kekuatan besar yang mengatur alam semesta. Maka dari itu, biasanya negara yang mayoritas penduduknya menganut agama menempati peringkat teratas dalam survey.

Keyakinan pada kehidupan setelah kematian memberikan harapan akan adanya kehidupan kedua yang lebih baik setelah di dunia. Mereka yang meyakininya percaya bahwa setiap perbuatan akan memperoleh ganjarannya di akhirat, sehingga seharusnya lebih takut untuk berbuat buruk karena merasa akan dimintai pertanggungjawaban

Indonesia menjadi negara dengan penduduk yang percaya pada akhirat terbanyak di dunia, di mana 85% dari penduduknya meyakini adanya kehidupan setelah kematian.

Daftar di bawah iini menunjukkan 10 negara dengan persentase orang dewasa yang percaya pada kehidupan akhirat terbesar di dunia. Data yang digunakan berasal dari sebuah survey dari Pew Research Center. Jawaban yang diikutsertakan dalam persentasi adalah jawaban responden yang mengatakan "pasti" atau "mungkin" bahwa ada kehidupan setelah kematian.




Setelah Indonesia, ada Turkiye pada peringkat kedua yang memiliki selisih 1% di bawah Indonesia, meskipun kedua negara tersebut sangat berbeda dalam segi nominal. Sekitar 56 juta penduduk Turkiye menjawab bahwa mereka percaya pada kehidupan akhirat.

Di Türkiye, di mana Islam adalah agama yang paling umum, 84% penduduk percaya pada kehidupan setelah kematian. Sementara itu, 80% penduduk Kenya juga memiliki keyakinan ini, di mana agama utama adalah Kristen.

Pada posisi ketiga, ada Kenya yang ikut berada di peringkat teratas dengan 80% penduduknya yang percaya pada kehidupan setelah kematian.

Di sisi lain, negara-negara sekuler atau yang mayoritas penduduknya memiliki pandangan netral kepada agama seperti Jerman dan Swedia menunjukkan tingkat keyakinan yang jauh lebih rendah. Hanya 50% warga Jerman dan 38% warga Swedia yang percaya pada kehidupan akhirat.

 

Tak hanya kedua negara tersebut, di negara-negara Eropa lain, tingkat keyakinan pada kehidupan setelah kematian cenderung menunjukkan angka yang rendah. Contohnya di Belanda yang memiliki 51% dari populasi dewasa yang percaya pada akhirat dan Spanyol hanya memiliki 47%.

Meskipun biasanya orang yang beragama juga percaya bahwa ada kehidupan lain yang menunggu setelah kematian, pola ini tidak terlihat pada hasil survey di India. Hampir semua orang dewasa di India tercatat memiliki agama, tetapi hanya 43% dari keseluruhan penduduk yang meyakini kehidupan setelah kematian.

Saat ini, 70% warga Amerika percaya pada kehidupan setelah kematian. Angka ini serupa dengan proporsi penduduknya yang menganut agama, membuat Amerika berada di peringkat ke-9 dalam daftar. Secara jumlah penduduk, Amerika Serikat berada di peringkat teratas daftar ini, dengan sekitar 197 juta orang dewasa yang mengatakan mereka pasti atau mungkin percaya pada kehidupan setelah kematian. Angka ini merupakan jumlah penduduk tertinggi setelah India yang mencapai 470 juta.

Indonesia Negara Paling Percaya Akhirat

Indonesia memiliki persentase penduduk yang percaya akhirat paling besar. Hal ini tecermin dari budaya suku-suku setempat yang menjunjung tinggi kepercayaan spiritual dalam adat-istiadat mereka. Contohnya, masyarakat Toraja di Sulawesi mayoritas menganut Kristen, tetapi praktik adat mereka masih sangat kental dipengaruhi oleh Aluk Todolo yang merupakan agama tradisional Toraja. Salah satu inti ajaran adalah keyakinan akan kehidupan setelah kematian.

Penduduk setempat memiliki tradisi menyimpan jenazah. Ketika seseorang meninggal, jenazah tidak langsung dimakamkan. Keluarga bisa menyimpan jenazah di rumah selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Jenazah diawetkan dengan ramuan tradisional atau formalin agar tetap bisa disemayamkan.

Ketika keluarga telah cukup mampu secara finansial, barulah diadakan pemakaman besar disebut Rambu Solo'. Upacara pemakaman ini bisa menelan ratusan juta hingga miliaran rupiah, karena terdiri dari prosesi pemotongan kerbau (kadang puluhan ekor, bahkan kerbau belang langka), ritual musik dan tarian, serta pembangunan tempat pemakaman di tebing batu atau liang.

Semakin mewah pemakaman, semakin tinggi pula status sosial keluarga yang ditinggalkan.Orang Toraja percaya bahwa arwah orang yang meninggal diyakini tidak langsung pergi, melainkan harus "diantar" melalui ritual menuju Puya (alam baka). Semakin lengkap ritualnya, maka dipercaya bahwa perjalanan arwah menuju kehidupan setelah kematian akan semakin baik.

CNBC INDONESIA RESEARCH

(mae)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation