5 Saham Blue Chip Paling "Sibuk" Hari Ini, Perkasa Usai Demo Panas

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
01 September 2025 17:30
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, (1/4/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham hari ini tetap berada di zona merah meskipun demonstrasi membatalkan aksi unjuk besar-besaran hari ini di Jakarta. Sejumlah demo masih mewarnai sejumlah wilayah, di antaranya di Yogyakarta.

Kondisi politik relatif stabil hari ini setelah diguncang aksi demo panas pekan lalu.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang dibuka ambruk 3% lebih mampu mengurangi koreksi. Hal ini disebabkan banyak investor yang memanfaatkan momentum diskon dan memborong beberapa saham blue chip, sehingga beberapa saham blue chip pun menghijau sebagian.

IHSG menutup perdagangan hari ini Senin (1/9/2025) dengan melemah 1,21% di level 7.736,07. Pada perdagangan intraday hari ini, IHSG sempat menyentuh level 7.547,56. Namun, pada akhirnya IHSG mampu ditutup lebih tinggi dengan transaksi yang cukup ramai mencapai Rp23,51 triliun.

Meskipun IHSG terkoreksi hari ini, beberapa saham blue chip terpantau menguat dan menjadi incaran para investor. Bahkan kelima saham menjadi top lima saham yang paling banyak di transaksikan dan diburu oleh investor.

Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menjadi salah satu saham yang paling ramai diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp1,73 triliun. Kenaikan saham ANTM yang diburu oleh para investor seiring dengan kenaikan harga emas dunia.

Pada perdagangan Jumat (29/8/2025), harga emas dunia naik 0,88% di level US$3.446,75 per troy ons. Kenaikan ini menjadi penguatan emas selama empat hari beruntun dan mencapai kenaikan dalam empat bulan terakhir.

Harga emas naik pada hari Jumat dan siap untuk mencatat kinerja bulanan terbaiknya sejak April, karena data inflasi AS memperkuat ekspektasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga bulan depan.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation