NEWSLETTER

Siaga 1: IHSG - Rupiah Duji Efek Demo, Data Inflasi & Gempuran dari AS

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
01 September 2025 06:20
Massa demonstrasi di depan Polda Metro Jaya, Jalan Jendral Sudirman, Jakarta pada Jumat (29/8/2025) malam terpantau ricuh.
Foto: Infografis/ Nah Lho! 2 Negara Ini Diramal Kena Krisis Ekonomi di 2024/ Ilham Restu

Indonesia bersiap menghadapi dampak buruk dari aksi demonstrasi hingga penjarahan yang berlangsung pekan lalu. Kekhawatiran juga membayangi perdagangan hari ini di tengah seruan aksi demi kembali pada 1-5 September 2025. 

Demo yang terjadi pekan lalu terbilang cukup anarkis dibandingkan demo-demo yang terjadi sepanjang tahun ini.

Masa mulai membakar kantor pos polisi, halte TransJakarta, Gedung DPRD, rumah dinas dan bahkan melakukan penjarahan di kediaman beberapa anggota DPR hingga menteri keuangan.

Meskipun hari ini terdapat data-data ekonomi, sentimen demo lebih memiliki dampak besar terhadap pergerakan negatif pasar keuangan hari ini.

Demonstran Menggila, Bakar Hingga Menjarah

Demo yang berlangsung selama tiga hari beruntun mulai dari Kamis, Jumat, hingga Sabtu pekan lalu (30/8/2025) menjadi catatan demo paling anarkis tahun ini.

Bagaimana tidak, para demonstran melakukan aksi pembakaran hingga penjarahan. Demonstrasi yang awalnya ditujukan untuk menyuarakan kekecewaan masyarakat terhadap DPR, kemudian melebar menjadi amarah terhadap aparat kepolisian hingga berujung pembakaran Gedung hingga perusakan fasilitas umum.

Berikut daftar lengkap fasilitas yang rusak akibat demo 29-31 Agustus 2025 di Jakarta, Makassar, Surabaya, Yogyakarta, Pontianak, dan Bandung.

Daftar tersebut dapat terus bertambah, karena hingga 31 Agustus 2025 malam para pendemo terus melakukan aksi anarkis di beberapa kota.

Para demonstran bukan hanya melakukan aksi anarkis di beberapa tempat, tetapi juga melakukan aksi penjarahan di beberapa kediaman anggota DPR hingga menteri keuangan.

Kekhawatiran mengenai aksi yang lebih buruk lagi dalam demo lanjutan pekan ini mulai dari 1 hingga 5 September 2025, dapat mendorong larinya aliran dana asing terutama di pasar saham.

Aksi unjuk rasa serentak dijadwalkan sejumlah elemen masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia pada Senin 1 September 2025.

Prabowo Minta DPR Cabut Kenaikan Tunjangan Anggota DPR

Presiden RI Prabowo Subianto buka suara dalam rangka menyikapi situasi yang terjadi belakangan ini, Bagi Prabowo, pihaknya menerima aspirasi murni yang dilakukan oleh masyarakat.

Pihaknya sudah menerima laporan dari para Ketua Umum (Ketum) Partai Politik (Parpol) yang sudah mengambil langkah tegas terhadap para Anggota DPR RI yang mungkin menyampaikan pernyataan-pernyataan keliru per Senin 1 September 2025.

Secara tegas, Prabowo juga sudah menerima laporan bahwa Pimpinan DPR RI sudah menyampaikan akan mencabut beberapa kebijakan.

Pencabutan beberapa kebijakan DPR RI termasuk besaran tunjangan Anggota DPR dan juga moratorium kunjungan negara ke Luar Negeri.

Selain itu, Prabowo menyampaikan telah berbicara kepada pimpinan DPR dan para ketua umum partai untuk para anggotanya peka terhadap kepentingan masyarakat.

Prabowo Minta TNI-Polri Tindak Tegas Pelaku Anarkis

Presiden Prabowo juga meminta agar penyampaian pendapat dilakukan dengan damai, mengikuti peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Bila pelaksanaannya sudah pada tindakan anarkis, merusak atau membakar fasilitas umum, bahkan hingga adanya korban jiwa, dan juga ada indikasi pada tindakan makar dan terorisme, maka dirinya memerintahkan kepada Kepolisian dan TNI-Polri untuk mengambil tindakan setegas-tegasnya.
Prabowo mengatakan para pimpinan DPR telah berbicara dan para Ketum Partai telah menyampaikan melalui Ketua Fraksi masing-masing bahwa anggota DPR harus selalu peka dan berpihak kepentingan rakyat.

Dia menegaskan jika pihaknya menghormati kebebasan berpendapat seperti diatur dalam UN International Covenant Civil Political Right pasal 19 dan UU 9 tahun '98 tentang penyampaian aspirasi bisa dilakukan secara damai.

"Namun jika dalam pelaksanaannya terhadap kegiatan-kegiatan bersifat anarkis, merusak atau membakar fasum sampai adanya korban jiwa, mengancam dan menjarah rumah-rumah dan instansi-instansi publik maupun rumah-rumah pribadi, hal itu merupakan pelanggaran hukum dan negara wajib hadir dan melindungi rakyatnya," tuturnya.

Prabowo meminta kepada pihak Kepolisian dan TNI, saya perintahkan mengambil tindakan setegas-tegasnya terhadap segala hukum dan penjarahan rumah-rumah pribadi atau sentra-sentra ekonomi sesuai hukum berlaku.

PMI RI Agustus

Selain demo, terdapat rilis data ekonomi pada Senin (1/9/2025) yang akan menentukan arah bursa saham hingga rupiah, salah satunya Indeks Manufaktur PMI Indonesia.

S&P Global  akan merilis Data Purchasing Managers' Index (PMI) periode Agustus 2025. Sebelumnya, aktivitas manufaktur Indonesia masih terkontraksi pada Juli 2025. Artinya PMI sudah terkontraksi selama empat bulan beruntun.

Sebelumnya, PMI sudah terkontraksi sebesar 46,7 di April, kemudian 47,4 di Mei, berlanjut di Juni (46,9), dan Juli (49,2).

PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Jika di atas 50, maka artinya dunia usaha sedang dalam fase ekspansi. Sementara di bawah itu artinya kontraksi.

Inflasi RI Agustus

Masih di hari yang sama Senin (1/9/2025), Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data inflasi Indonesia. Inflasi diperkirakan akan melandai pada Agustus 2025 seiring melemahnya harga sejumlah bahan pokok dan Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi.

Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data inflasi Agustus 2025 pada Senin (1/9/2025).

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 10 institusi memperkirakan Indeks Harga Konsumen (IHK) akan naik atau mengalami inflasi 0,09% secara bulanan (month to month/mtm).

Secara tahunan (year on year/yoy), inflasi diperkirakan akan mencapai 2,49%. Inflasi inti diperkirakan menyentuh 2,3% (yoy).

Sebagai catatan, pada Juli 2025, inflasi melonjak hingga 0,30% (mtm) dan 2,37% (yoy). Inflasi inti menembus 2,37%.

Dengan demikian, secara bulanan inflasi akan melandai meskipun secara tahunan diproyeksi tetap naik.

Kepala ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro, mengatakan tekanan inflasi di Indonesia diperkirakan mereda pada Agustus 2025. Pelemahan inflasi terutama dipicu oleh turunnya harga pangan tertentu dan normalisasi biaya pendidikan setelah lonjakan musiman pada bulan sebelumnya.

Dia menambahkan sejumlah komoditas mengalami deflasi, seperti daging ayam (-0,9% mtm) dan cabai rawit (-16,7% mtm). Meski demikian, beras (+0,7% mtm) dan telur ayam (+0,2% mtm) masih mencatat kenaikan tipis.

Penurunan harga sebagian jenis BBM non-subsidi juga menekan inflasi.

Sementara itu, inflasi biaya pendidikan diperkirakan melandai, sejalan dengan pola historis tahunan.

Neraca Dagang RI Juli

Pada Senin (1/9/2025), Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan neraca dagang periode Juli 2025. Polling CNBC Indonesia memperkirakan neraca dagang akan mencatat surplus sebesar US$ 3,01 miliar. Surplus akan mengecil dibandingkan pada Juni 2025 yang menembus US$4,11 miliar. 

Posisi surplus US$ 4,2 miliar ditopang oleh nilai ekspor yang lebih tinggi sebesar US$23,44, dibandingkan impor yang mencapai US$ 19,33 miliar.

Lebih lanjut, secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia Januari-Juni 2025 mengalami surplus US$19,48 miliar yang berasal dari surplus sektor nonmigas US$ 28,31 miliar.

Konferensi Pers Stabilitas Pasar Modal Indonesia bersama Menko Perekonomian

Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menggelar konferensi pers terkait stabilitas pasar modal Indonesia pada pukul 08.30 WIB. Konferensi pers ini diharapkan menjawab kekhawatiran investor saham terhadap kegaduhan politik dan aksi demo yang panas pekan lalu.

Bursa saham Indonesia ikut guncang di tengah aksi demo yang memanas pada pekan lalu. Dalam sehari, market cap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguap Rp 195 triliun dalam sehari.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan market cap bursa Indonesia tercatat Rp 14.182 triliun atau US$ 862 miliar pada Jumat. Angka tersebut anjlok Rp 195 triliun pada Kamis sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 14.372 triliun.

PMI Caixin China

China mengumumkan pada Minggu (31/8/2025) jika Indeks Caixin China General Manufacturing PMI turun menjadi 49,5 pada Juli 2025, lebih rendah dibanding 50,4 pada Juni dan di bawah perkiraan 50,2.

Angka terbaru ini menandai kontraksi kedua dalam aktivitas manufaktur dalam tiga bulan terakhir, yang dipicu oleh penurunan lebih tajam pada pesanan ekspor baru di tengah ketidakpastian perdagangan global.

Output turun untuk kedua kalinya sejak Oktober 2023 akibat perlambatan pertumbuhan pesanan baru. Lapangan kerja menurun, sementara aktivitas pembelian kembali meningkat setelah mengalami penurunan selama dua bulan sebelumnya. Kinerja pemasok terus memburuk karena keterlambatan pengiriman dan kekurangan pasokan.

Dari sisi harga, biaya input naik untuk pertama kalinya dalam lima bulan, didorong oleh kenaikan harga bahan baku. Namun, harga jual turun seiring meningkatnya persaingan pasar. Ke depannya, sentimen bisnis membaik berkat harapan akan kondisi ekonomi yang lebih baik dan ekspektasi bahwa upaya promosi akan membantu meningkatkan penjualan di tahun mendatang. Namun, optimisme secara keseluruhan tetap di bawah rata-rata seri ini.

Data Tenaga Kerja Amerika

AS akan mengumumkan tiga data ketenagakerjaan penting pekan ini yakni lowongan JOLTs untuk Juli, angka pengangguran Juli 2025 dan non-farm payroll Agustus 025. Data-data ini akan menjadi pertimbangan The Fed dalam menentukan kebijakan suku bunga September ini.

Sebagai catatan, data JOLTS menunjukkan lowongan kerja di AS turun sebanyak 275.000 menjadi 7,437 juta pada Juni 2025, di bawah ekspektasi pasar sebesar 7,55 juta. Non-farm payrolls AS naik hanya 73 ribu pada Juli 2025, jauh di bawah perkiraan 110 ribu.

Sementara itu, tingkat pengangguran AS naik sedikit menjadi 4,2% pada Juli 2025 dari 4,1% di Juni, sesuai dengan ekspektasi pasar. Jumlah pengangguran meningkat 221.000 menjadi 7,236 juta orang, sementara jumlah yang bekerja turun 260.000 menjadi 163,106 juta orang.

(saw/saw)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular