"Kutukan" Rebalancing MSCI Berlanjut: Buruk Mana 2025 vs 2024?

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
27 August 2025 08:25
MSCI
Foto: MSCI

Jakarta, CNBC Indonesia - Rebalancing Morgan Stanley Capital International (MSCI) selalu menjadi perhatian besar bagi para investor karena dampaknya bisa signifikan terhadap aliran dana global dan pergerakan harga saham. Namun, rebalancing MSCI ternayta membawa ""kutukan" bagi bursa saham Indonesia, yakni bursa tetap merah meskipun transaksi menembus triliunan rupiah.

Banyak manajer investasi institusional, ETF, dan dana pensiun di seluruh dunia menjadikan indeks MSCI sebagai benchmark portofolio. Ketika MSCI melakukan rebalancing baik menambah atau menghapus saham, mengubah bobot negara hingga sektor, dana yang mengikuti indeks tersebut wajib menyesuaikan portofolio mereka agar tetap sesuai.

Masuknya saham ke MSCI sering dipandang sebagai validasi kualitas perusahaan.

Rebalancing biasanya memicu aliran modal besar secara serentak. Biasanya saham yang baru ditambahkan akan mengalami kenaikan harga atau efek inclusion, sedangkan yang dikeluarkan sering tertekan. Volume perdagangan juga melonjak tinggi menjelang dan saat rebalancing karena banyak transaksi dilakukan dalam waktu bersamaan.

MSCI memiliki jadwal rebalancing reguler, biasanya pada Mei dan November untuk semi-annual review, serta Februari dan Agustus untuk quarterly review.

Sayangnya menjelang tanggal efektif rebalancing MSCI, saham-saham tersebut tak mampu bergerak liar di zona positif, sehingga tak mampu mendorong performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Hari ini Selasa (26/8/2025), merupakan cut off rebalancing MSCI edisi Agustus dan besok Rabu (27/8/2025) merupakan tanggal efektif dari rebalancing MSCI edisi Agustus.

Jika disandingkan dengan cut off rebalancing MSCI pada tahun lalu tepatnya di 31 Mei 2024, IHSG juga sama-sama tersungkur, meskipun transaksi pada hari cut off rebalancing MSCI biasanya tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan transaksi harian biasanya. Pada tahun lalu transaksi di hari tersebut mencapai Rp35,31 triliun, dan di tahun ini tepat pada hari ini mencapai Rp45,82 triliun.

Jika melihat performa saham-saham yang masuk dalam rebalancing MSCI edisi Agustus 2025, dominan saham-saham tersebut mencatatkan kenaikan, dibandingkan dengan performa saham-saham yang masuk rebalancing MSCI pada edisi tahun lalu.

Sebagai informasi, terdapat penyesuaian khusus pada rebalancing MSCI edisi Agustus 2025. MSCI menerapkan penyesuaian Foreign Inclusion Factor (FIF) untuk DSSA, dari 0,25 menjadi 0,13, karena kekhawatiran mengenai free float yang terbatas. Perubahan ini berlaku sejak 21 Agustus 2025 dalam Advanced Corporate Event (ACE) Files.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation