Sri Mulyani Senyum-Senyum: Yield Obligasi RI Terjun Terendah 2 Tahun

Elvan Widyatama, CNBC Indonesia
26 August 2025 11:30
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hari ini menerima kunjungan dua penasihat eksternal utama dari Dana Moneter Internasional (IMF) dan Grup Bank Dunia di Gedung Maramis Kementerian Keuangan, Jakarta, Minggu (30/6/2025). (Dok. Kementerian Keuangan/Biro KLI/Zalfa’ Dhiaulhaq)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hari ini menerima kunjungan dua penasihat eksternal utama dari Dana Moneter Internasional (IMF) dan Grup Bank Dunia di Gedung Maramis Kementerian Keuangan, Jakarta, Minggu (30/6/2025). (Dok. Kementerian Keuangan/Biro KLI/Zalfa’ Dhiaulhaq)

Jakarta, CNBC Indonesia - Imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun terus melanjutkan tren penurunannya dan kini menembus level terendah sejak Agustus 2023.

Level ini menjadi yang terendah dalam dua tahun terakhir, sekaligus sinyal kuat bahwa pasar obligasi kian diminati investor.

Pada awal Januari 2025, yield SBN tenor 10 tahun sempat menyentuh level 7,30%. Artinya, sejak puncaknya hingga penutupan perdagangan kemarin, Senin (25/8/2025), yield sudah turun hingga 1,0%.

Berdasarkan data Refinitiv, yield ID10Y ditutup di level 6,325% atau turun 4,5 bps dalam sehari.

Sementara pada perdagangan pagi ini, Selasa (26/8/2025) pukul 09.30 WIB, yield bergerak stabil di 6,324% atau hanya menguat tipis 0,1 bps.

Penurunan imbal hasil salah satunya ditopang oleh derasnya minat investor, termasuk asing. Data Bank Indonesia (BI) mencatat, sejak 2 Juni hingga 21 Agustus 2025 aliran dana asing (foreign flow) ke SBN mencapai Rp39,46 triliun.

Bagi pemerintah, tren ini menjadi kabar baik karena semakin rendah yield, semakin ringan pula biaya bunga utang yang harus dibayarkan.

Dalam APBN 2025, asumsi makro untuk yield 10 tahun ditetapkan 7,0%. Hingga semester I 2025, realisasi imbal hasil sudah ada di angka 6,9% dan outlooknya ada di 6,8-7,3%.

Pemerintah telah menghabiskan Rp257,08 triliun di semester I-2025 untuk membayar bunga utang. Hingga akhir tahun, pembayaran bunga utang diperkirakan mencapai Rp 552,1 triliun atau hampir 16% dari outlook belanja negara.

Mengutip dari Laporan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN Semester I 2025, realisasi pembayaran bunga utang sampai semester I 2025 setara dengan 46,5% dari pagu yang telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

Realisasi pembayaran bunga utang pemerintah naik 7,13% dibandingkan pembayaran bunga utang di periode yang sama tahun lalu.

Pembayaran bunga utang ini terdiri dari pembayaran kupon Surat Berharga Negara (SBN), bunga atas pinjaman dan biaya-biaya lain yang muncul dari program pengelolaan utang pemerintah.

Realisasi pembayaran bunga utang terbagi atas realisasi pembayaran bunga utang dalam negeri sebesar Rp235,15 triliun atau 46,5% dari pagu APBN 2025. Realisasi ini naik 7,89% dari tahun lalu.

Sementara realisasi pembayaran bunga utang luar negeri mengalami penurunan sebesar 0,45%, yakni dari Rp22 triliun di semester I-2024 turun menjadi Rp21,9 triliun di periode yang sama tahun ini.

Menariknya, posisi yield SBN tenor 10 tahun saat ini berada di 6,324%, jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata semester I/2025 yang sebesar 6,93% dan bahkan sudah menembus bawah asumsi makro pemerintah.

Kondisi ini memberi ruang fiskal lebih longgar bagi pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam mengelola APBN, sekaligus memperkuat optimisme bahwa beban bunga utang bisa ditekan di tengah ketidakpastian global.

Imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun terus melanjutkan tren penurunannya dan kini menembus level terendah sejak Agustus 2023.

Beban Bunga Utang Terus Melonjak

Belanja pemerintah untuk pembayaran bunga utang terus melonjak dari tahun ke tahun. Bila dulu angkanya hanya 7% dari belanja negara maka kini sudah di atas 15%.

Tahun ini, outlook belanja bunga utang mencapai Rp 552,1 triliun atau 15,65% dari APBN. Untuk tahun depan, angkanya diperkirakan mencapai 15,83% dari APBN.

CNBC INDONESIA RESEARCH 

[email protected]

(evw/evw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation