Harga Emas Antam Melejit Rp17.000, Investor Bisa Pesta Pora

Elvan Widyatama, CNBC Indonesia
23 August 2025 09:01
Karyawati menunjukkan emas PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) di salah satu gallery penjualan emas di Jakarta, Kamis (4/5). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Karyawati menunjukkan emas PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) di salah satu gallery penjualan emas di Jakarta, Kamis (4/5). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas produksi PT Aneka Tambang (ANTM) Tbk. Atau yang dikenal dengan emas Antam Logam Mulia mengalami kenaikan pada perdagangan Sabtu (23/8/2025) di butik emas LM Graha Dipta, Pulo Gadung, Jakarta.

Pada pukul 08.30 WIB, harga emas Antam tercatat sebesar Rp1.933.00 per gram, naik Rp17.000 dibandingkan harga sehari sebelumnya di Rp1.916.000 per gram.

Sementara itu, harga beli kembali (buyback) emas Antam juga mengalami kenaikan Rp17.000 ke posisi Rp1.779.000 per gram.

Berikut rincian harga emas Antam Logam Mulia hari ini Sabtu 23 Agustus 2025:

Melonjaknya harga emas Antam Logam Mulia terjadi seiring dengan kenaikan harga emas global.

Pada perdagangan Jumat (2/8/2025), harga emas dunia naik 0,99% ke level US$3.371,66 per troy ons. Kenaikan harga emas dunia dipicu oleh pidato Ketua The Fed Jerome Powell dalam simposium tahunan di Jackson Hole. Powell menyatakan bahwa keseimbangan risiko kini mulai bergeser, sehingga membuka peluang perubahan arah kebijakan moneter.

"Kebijakan saat ini berada di wilayah restriktif, prospek dasar dan pergeseran keseimbangan risiko mungkin memerlukan penyesuaian sikap kebijakan kami," ujarnya dikutip dari situs resmi The Fed.

Meski tidak secara eksplisit menyebutkan pemangkasan suku bunga, pasar menilai komentar tersebut sebagai sinyal kuat menuju pelonggaran. Menurut CME FedWatch Tool, peluang pemangkasan 25 basis poin pada rapat FOMC September melonjak menjadi 85%, dari sebelumnya 75%.

Sebagai catatan, The Fed terakhir kali memangkas suku bunga pada Desember 2024 dan sejak Januari 2025 menahannya di level 4,25-4,50%. Artinya, Powell belum sekalipun menurunkan bunga sejak Donald Trump kembali menduduki Gedung Putih. Dengan tiga pertemuan FOMC tersisa tahun ini yakni pada September, Oktober, dan Desember mendatang, pasar masih menanti apakah pelonggaran dilakukan sekali atau berlanjut.

Selain faktor kebijakan moneter, pelemahan dolar AS sebesar hampir 1% turut menopang harga emas. Melemahnya greenback membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lain yang sekaligus memperkuat posisinya sebagai aset lindung nilai di tengah prospek suku bunga rendah.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(evw/evw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation