Mata Uang Terlemah di Dunia Tahun Ini, Ada Rupiah?

Elvan Widyatama, CNBC Indonesia
23 August 2025 19:00
Ilustrasi Mata Uang Asing (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Mata Uang Asing (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC IndonesiaMata uang adalah alat pembayaran dan melakukan transaksi ekonomi di suatu negara. Tidak semua mata uang memiliki bobot yang sama. Ada mata uang yang kuat hingga mendominasi mata uang global seperti dolar Amerika Serikat (AS), euro, dan poundsterling. 

Tetapi, ada pula mata uang yang terus kehilangan nilai akibat tekanan ekonomi maupun politik.

Faktor yang mendorong pelemahan mata uang sangat beragam, mulai dari hiperinflasi, instabilitas politik, rendahnya kepercayaan investor, tingginya utang, hingga kebijakan pemerintah yang sengaja menjaga kurs tetap rendah demi kepentingan tertentu.

Hingga pertengahan 2025, ini mata uang yang tercatat sebagai yang terlemah di dunia berdasarkan nilai tukarnya terhadap dolar AS.

1. Pound Lebanon (LBP) 

Pada 2025 ini, mata uang pound Lebanon tercatat sebagai nilai tukar terlemah di dunia.  Selama bertahun-tahun mengalami kejatuhan, dan mata uangnya menunjukkan luka terdalam.

Sejak awal tahun ini, pound lebanon sempat diam lama di posisi LBP89.500/US$ sebelum akhirnya kembali melanjutkan pelemahannya hingga saat ini kurs pound Lebanon berada di posisi LBP 89.900/US$. 

Nilai mata uang ini secara praktis tidak berarti di pasar internasional. Kondisi ini merupakan gambaran nyata kondisi hiperinflasi yang melanda Lebanon, dipicu oleh krisis perbankan dan konflik politik dalam negeri yang berkepanjangan. 

2. Rial Iran (IRR) 

Nasib nilai tukar rial Iran tidak jauh lebih baik dari pound Lebanon. Nilai nya terus terpuruk akibat sanksi internasional yang membuat Iran terisolasi dari pasar global. Hingga Agustus 2025, nilai kurs rial Iran berada di level IRR 42.000/US$. Akibatnya, harga barang impor melonjak signifikan yang membuat beban hidup masyarakat Iran menjadi semakin berat. 

3. Dong Vietnam (VND) 

Berbeda dengan mata uang Lebanon dan Iran, pelemahan yang terjadi dengan dong Vietnam bukan disebabkan oleh krisis atau kekacauan ekonomi di Vietnam. Melainkan kebijakan dari pemerintah Vietnam itu sendiri. 

Saat ini dong Vietnam setara dengan VND 26.400/US$. Meskipun nilai nya terliat lemah namun sejatinya ini merupakan upaya pemerintah Vietnam dalam menjaga kurs murah supaya ekspor produk Vietnam bisa semakin kompetitif di pasar global. 

4. Leone Sierra Leone (SLL)

Mata uang milik Sierral Leone yang merupakan negara di Afrika Barat termasuk ke dalam jajaran mata uang terlemah di dunia. Leone di perdagangkan di level SLL 22.600/US$ pada agustus ini. Keterbatasan infrastuktur di negara tersebut serta ketergantungan pada ekspor mineral dan inflasi tinggi membuat mata uang ini sulit untuk menguat dan bertahan di level yang cukup lemah. 

5. Kip Laos (LAK)

Mata uang tetangga kita, yakni kip Laos menjadi salah satu yang lemah di kawasan Asia bahkan dunia. Nilai tukar nya terhadap dolar AS berada di posisi LAK 21.550/US$. Ekonomi Laos memang sangat tergantung dengan sumber daya alam serta dibebani utang yang besar, terutama utang ke negara-negara tetangga termasuk Indonesia. 

Minimnya diversifikasi ekonomi serta tinggi nya inflasi di Laos meneyebabkan tertekannya mata uang Kip hingga berada di kurs yang lemah. 

Bagaimana Dengan Rupiah?

Nilai tukar rupiah ternyata berada di urutan ke enam sebagai mata uang terlemah di dunia. Mata uang garuda saat ini berada di level Rp16.350/US$. Padahal, fundamental ekonomi Indonesia jauh lebih kuat dibanding dengan negara-negara lain di daftar ini. 

Penyebab utamanya ada pada krisis moneter yang dialami pada 1998 silam. Rupiah anjlok dari Rp6.000/US$ hingga menyentuh Rp 16.800/US$ dan tak pernah kembali ke level pra-krisis. 

Kurs yang melemah ini sebetulnya bisa memberi hal positif bagi ekonomi Indonesia bila dimanfaatkan dengan baik. Kurs yang relatif murah ini bisa meningkatkan daya saing bagi produk Indonesia untuk di ekspor. 

CNBC INDONESIA RESEARCH 

[email protected]

(evw/evw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation