Keras! Ini 7 Titah Prabowo ke BUMN: Termasuk Pangkas Komisaris

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto telah menyampaikan keterangan pemerintah atas Rancangan Undang-Undang Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026 beserta Nota Keuangannya dalam sidang tahunan MPR/DPR RI
Dalam pidatonya, Prabowo menegaskan arah baru bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Fokusnya adalah efisiensi, transparansi, dan kontribusi nyata bagi keuangan negara.
1. Optimalisasi aset BUMN untuk APBN sehat
Prabowo menyoroti potensi besar aset BUMN yang tercatat lebih dari US$1.000 triliun. Menurutnya, kontribusi minimal US$50 miliar per tahun sudah cukup untuk menutup defisit APBN.
"Aset yang dimiliki bangsa Indonesia yang ada di BUMN-BUMN kita adalah senilai lebih dari 1.000 triliun US$. Harusnya BUMN itu menyumbang kepada kita minimal 50 miliar dollar... APBN kita tidak defisit, saudara-saudara."
2. Pemangkasan jumlah komisaris
Jumlah komisaris BUMN akan dibatasi maksimal 6 orang, idealnya 4-5 orang, untuk menekan biaya dan mendorong efektivitas.
"Tadinya pengelolaan secara tidak masuk akal, perusahaan rugi, komisaris banyak banget. Saya potong setengah, komisaris paling banyak 6 orang, kalau bisa 4 atau 5."
3. Penghapusan tantiem
Prabowo menegaskan penghapusan insentif tantiem bagi direksi dan komisaris, khususnya jika perusahaan merugi.
"Dan saya hilangkan tantiem. Saya pun tidak mengerti apa arti tantiem itu... masa ada komisaris yang rapat sebulan sekali, tantiemnya Rp40 miliar setahun."
"Direksi pun tidak perlu tantiem kalau rugi, dan untungnya harus untung benar, jangan untung akal-akalan. Kalau keberatan, segera berhenti. Banyak anak-anak muda yang mampu menggantikan mereka."
4. Pemberdayaan Badan Pengelola Investasi Danantara
Prabowo menugaskan Danantara untuk membereskan pengelolaan BUMN, memastikan aset negara dikelola secara efisien, produktif, dan bernilai tambah.
"Pengelolaan sumber daya alam akan kita perkuat... setiap aset negara harus dikelola efisien dan produktif agar menciptakan nilai tambah."
5. Dorongan investasi produktif dan hilirisasi
BUMN akan dilibatkan dalam proyek hilirisasi senilai US$38 miliar di sektor mineral, batu bara, pertanian, perikanan, dan energi baru terbarukan, guna memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok dunia.
6. Sinergi BUMN dengan swasta nasional dan global
Skema pembiayaan kreatif akan dikembangkan untuk mengurangi ketergantungan pada APBN.
"Negara kita besar, negara kita makmur. Kalau kita atur dengan baik, semuanya akan merasakan. Kita akan kembangkan pembiayaan kreatif dan inovatif sehingga tidak hanya mengandalkan APBN."
7. Setiap rupiah harus bermanfaat
Prabowo menegaskan pentingnya efisiensi belanja BUMN agar berdampak langsung pada masyarakat.
"Saudara-saudara, setiap rupiah setiap uang rakyat harus kita jaga, jangan seenaknya main-main dengan uang rakyat."
Lewat serangkaian kebijakan ini, Prabowo berharap BUMN menjadi motor penggerak ekonomi dan pilar keuangan negara yang sehat. Fokusnya bukan hanya pada profit, tetapi juga pada tata kelola, efisiensi, dan manfaat langsung bagi rakyat.
"APBN perlu dijaga sehat dan kredibel melalui optimalisasi pendapatan, penguatan kualitas belanja, serta inovasi pembiayaan."
CNBC Indonesia Research
(emb/emb)