80 Tahun Indonesia Merdeka

Belum Merdeka dari Utang: Ini 10 Negara Pemberi Pinjaman Terbesar RI

Elvan Widyatama, CNBC Indonesia
16 August 2025 17:00
Infografis, Pemerintah Tarik Utang, Cadangan Devisa RI Loncat ke US$137 M
Foto: Infografis/ Cadangan Devisa RI/ Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Utang luar negeri (ULN) Indonesia dari Amerika Serikat (AS) terus menunjukkan tren penurunan, sementara pinjaman dari China justru semakin meningkat.

Bank Indonesia (BI) pada Jumat (15/8/2025) merilis data terbaru Utang Luar Negeri Indonesia per Juni 2025. Angka nya turun sekitar 0,62% dibanding bulan sebelumnya, dari US$436,1 miliar menjadi US$433,4 miliar.

Dari nilai ULN yang senilai US$433,4 miliar itu atau bila dikonversi ke rupiah sebesar Rp7.014,57 triliun (kurs Rp16.185). Sementara itu ULN yang berasa dari pinjaman negara lain sebesar US$206,5 miliar atau naik dari Mei 2025 yaitu US$208 miliar.

"Posisi ULN Indonesia pada triwulan II 2025 tercatat sebesar US$ 433,3 miliar, atau secara tahunan tumbuh 6,1% (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan I 2025 sebesar 6,4% (yoy). Adapun, per Mei 2025, ULN tercatat sebesar US$ 435,6 miliar," ujar Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso, Jumat (15/8/2025).

Bila dilihat dari dua negara dengan ekonomi terbesar yakni AS dan China, masing masing memberikan utang kepada Indonesia sejumlah US$26,45 miliar dan US$23,4 miliar pada Juni 2025.

Jumlah utang luar negeri dari AS di Juni 2025, kembali mengalami penurunan sebesar 0,49% dibandingkan bulan Mei 2025. Sementara utang luar negeri dari China kembali mencatatkan kenaikan sebesar 0,56% dari US$23,4 miliar pada Mei 2025 menjadi US$23,53 miliar pada Juni 2025.

Hal ini mengindikasikan adanya tren penurunan utang luar negeri dari Negeri Paman Sam, setelah pada Bulan Mei 2025 jumlah utang dari AS juga mengalami penurunan bahkan sebesar 3,84% dibandingkan bulan sebelumnya.

Siapa Pemberi Utang Terbesar RI?
Data Bank Indonesia pada 2010-Juni 2025 menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan. Pada 2010, Jepang adalah pemberi pinjaman terbesar bagi Indonesia dengan nilai US$ 40,47 miliar tetapi angkkanya terus turun. Jepang kini hanya menempati urutan ke empat dalam daftar pemberi utang terbesar.

Selain Jepang, Belanda yang pernah menjajah Indonesia seperti Jepang juga terus menurunkan jumlah pinjaman. Bila pada 2010, pinjaman dari Belanda mencapai US$15,37 miliar maka angkanya kini hanya US$4,19 miliar per Juni 2025.

Singapura menempati urutan teratas sejak 2012 dan nilainya juga terus melonjak hingga menembus US$ 56,8 miliar per Juni 2025.
China juga terus menambah utang ke Indonesia. Agresivitas China bahkan luar biasa. Bila pada 2010, pinjaman dari China baru mencapai US$2,49 miliar maka per Juni angkanya melesat menjadi US$21,05 miliar pada Juni 2025.

Posisi China melesat dari posisi 8 kini menempati posisi 3.

Jumlah pinjaman dari AS juga melesat dari US$5,59 miliar pada 2020 menjadi US$ 26,45 miliar pada Juni 2025. Posisinya naik dari posisi 4 kini menjadi posisi 2.

Pinjaman asal AS dan China memiliki latarbelakang kepentingan strategis serta ekonomi. Dana dari kedua negara ini dimanfaatkan untuk mendukung pembiayaan berbagai proyek Pembangunan nasional.

Seperti China yang sering terlibat dalam pembiayaan infrastruktur besar di Indonesia mulai dari Pembangunan jalan tol, Pelabuhan, smelter, hingga proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Di sisi lain, AS lebih banyak menyalurkan dukungan melalui investasi langsung maupun bantuan keuangan di sektor-sektor strategis seperti teknologi dan energi.

Indonesia yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah mulai dari batu bara, minyak kelapa sawit, hingga nikel yang menjadi komoditas vital di pasar internasional. Dengan menyalurkan pembiayaan ke Indonesia, AS maupun China berupaya untuk mempertahankan akses terhadap sumber daya tersebut, sekaligus mempererat hubungan bilateral dengan Indonesia.

CNBC INDONESIA RESEARCH 

[email protected]

(evw/evw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation