Daftar 30 Negara yang Tak Punya Tentara & Pasukan Militer

Rania Reswara Addini, CNBC Indonesia
14 August 2025 15:30
Faroe Islands. Kepulauan Faroe adalah kepulauan 18 pulau di utara Skotlandia, terletak di antara Islandia dan Norwegia. Pulai ini menjadi tempat dengan keindahan pedesaan dan pemandangan spektakuler yang berkesan. (Image by Knud Erik Vinding from Pixabay)
Foto: Faroe Islands (Image by Knud Erik Vinding from Pixabay)

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah ketidakpastian politik dan keamanan global, mayoritas otoritas dunia berlomba-lomba memperkuat pertahanan militer mereka.

Jumlah tentara diperbanyak, alutsista juga tak lupa diperlengkap. Meskipun begitu, beberapa negara ternyata masih ada yang memilih untuk berdiri tanpa angkatan bersenjata resmi dan bergantung pada kepolisian, kelompok paramiliter, atau pengaturan keamanan internasional untuk mengurusi keamanan negara.

Alasannya berbeda-beda, beberapa negara membubarkan militernya setelah perang saudara atau invasi dan memilih untuk fokus pada perdamaian dan pembangunan.

Ada juga negara mikro kepulauan yang cenderung bergantung pada kekuatan militer sekutu untuk perlindungan.

Negara kecil dengan sedikit sumber daya memprioritaskan kesejahteraan ekonomi dan sosial dibandingkan pengeluaran untuk kemampuan militer. Selain itu, beberapa negara terikat perjanjian netralitas yang memberikan jaminan terhadap kekuatan eksternal atau negara tetangga.

Dilansir dari JagranJosh berdasarkan laporan World Population Review, berikut adalah daftar negara yang tidak memiliki angkatan perang serta cara keamanan mereka dikelola:

Sebagian besar negara mikro, negara pulau, dan negara dengan kondisi diplomatik atau historis khusus memilih untuk tidak memiliki tentara. Keputusan ini membuat pengeluaran militer mereka relatif kecil, sehingga anggaran dapat dialihkan untuk membiayai sektor pendidikan, kesehatan, dan pembangunan.

Keamanan nasional umumnya dijaga melalui kepolisian, pasukan paramiliter, perjanjian internasional, atau keanggotaan dalam koalisi keamanan. Pengalaman mereka menunjukkan bahwa kedaulatan negara tetap terjaga tanpa keberadaan militer tetap, selama didukung oleh upaya diplomasi damai dan kerja sama internasional yang kuat.

Beberapa negara pulau di Pasifik seperti Kiribati, Tuvalu, Nauru, Palau, Kepulauan Marshall, Mikronesia, Samoa, dan Niue mengandalkan negara mitra yang lebih besar seperti Australia, Selandia Baru, atau Amerika Serikat untuk melindungi pertahanan mereka melalui perjanjian dan pakta resmi.

Sementara itu, nefaea mikro di Eropa seperti Andorra, Liechtenstein, Monako, San Marino, dan Kota Vatikan memperoleh perlindungan militer melalui perjanjian dengan negara tetangga yang memiliki kekuatan bersenjata besar.

Di kawasan Karibia, negara-negara seperti Dominika, Grenada, St Lucia, St Vincent, serta St Kitts dan Nevis bergabung dalam Regional Security System, sebuah kerja sama multinasional yang berfokus pada kekuatan pasukan polisi dan penanggapan krisis. Di sisi lain, Kosta Rika dan Panama menjadi contoh unik negara yang membubarkan tentaranya secara sukarela, lalu mengalihkan fokus pada penguatan kepolisian dan keamanan domestik tanpa jaminan perlindungan militer eksternal yang resmi.

CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]

(mae)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation