Menkes & AstraZeneca Blak-Blakan Misi Besar Perbaiki Kesehatan RI

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
14 August 2025 10:25
Suasana acara Health Summit di 25hours Hotel The Oddbird, Jakarta, Rabu (13/8/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Suasana acara Health Summit di 25hours Hotel The Oddbird, Jakarta, Rabu (13/8/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah dinamika ekonomi global dan tantangan domestik, sektor kesehatan Indonesia memasuki babak baru yang penuh peluang sekaligus ujian.

Inflasi sektor kesehatan diperkirakan mencapai 13,6% pada tahun ini, lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang berada di kisaran 10,1%. Lonjakan ini menjadi alarm bagi pemerintah dan pelaku industri untuk memperkuat kemandirian farmasi, mengurangi ketergantungan impor bahan baku obat, dan mendorong inovasi layanan kesehatan.

Transformasi sektor kesehatan pun menjadi agenda strategis, bukan hanya demi meningkatkan kualitas layanan, tetapi juga sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang ditargetkan mencapai 8%.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyampaikan paparan dalam acara Health Summit di 25hours Hotel The Oddbird, Jakarta, Rabu (13/8/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)Foto: Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyampaikan paparan dalam acara Health Summit di 25hours Hotel The Oddbird, Jakarta, Rabu (13/8/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyampaikan paparan dalam acara Health Summit di 25hours Hotel The Oddbird, Jakarta, Rabu (13/8/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Transformasi ini mencakup efisiensi layanan, peningkatan daya saing, dan adopsi teknologi seperti telemedicine, big data, serta kecerdasan buatan (AI). Tantangan yang dihadapi meliputi isu double claim pada asuransi kesehatan, yang memerlukan regulasi adaptif dan kolaborasi lintas sektor melalui pendekatan Triple Helix.

CNBC Indonesia pun menggelar Health Summit 2025 pada 13 Agustus 2025 di Jakarta dengan tema "Transformasi Sektor Kesehatan Mendukung Pertumbuhan Ekonomi 8%". Acara ini menghadirkan tokoh-tokoh penting di bidang kesehatan dan membahas strategi kemandirian farmasi, peran teknologi, penguatan rumah sakit, serta pengurangan stunting melalui empat sesi diskusi panel.

Berikut poin-poin dari gelaran acara Health Summit 2025 yang CNBC Indonesia Research rangkum.

Budi Gunadi Sadikin - Menteri Kesehatan

• Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menargetkan sektor kesehatan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8% melalui pembangunan sistem ketahanan kesehatan. Kemenkes bekerja sama dengan Kadin Indonesia untuk menyusun cetak biru industri kesehatan.

• Data belanja kesehatan Indonesia
- Total belanja kesehatan Indonesia: Rp 641 triliun (±US$ 40 miliar) per tahun.
- Belanja per kapita: ±US$ 140, masih jauh di bawah Malaysia (US$ 432 per kapita).
- Potensi pendapatan jika setara Malaysia: US$ 84 miliar (dengan populasi ±280 juta).

• Pertumbuhan industri kesehatan
- Secara historis, tumbuh 9-11% per tahun.
- Pertumbuhan belum tercermin pada PDB karena tingginya impor di sektor kesehatan (contoh: vaksin).

• Data belanja kesehatan 2023
- Total: Rp 614,5 triliun, tumbuh 8,2% dari tahun sebelumnya.
- Sumber belanja:
> Out of pocket (pribadi): 28% (Rp 175,5 triliun).
>BPJS Kesehatan: 27,1% (Rp 166,4 triliun).
> Asuransi swasta: Rp 30 triliun.
> Pemda: 23,7% (Rp 145,4 triliun).
> Korporasi: 7,9% (Rp 48,3 triliun).
> Kementerian/Lembaga lain: 1,7% (Rp 10,6 triliun).
> Kemenkes: 4,9% (Rp 30,1 triliun).
> LSM: 1,2% (Rp 7,4 triliun).

• Tantangan utama
- Belanja per kapita masih rendah dibanding negara tetangga.
- Ketergantungan tinggi pada impor alat dan produk kesehatan.
- Pertumbuhan industri belum memberi dampak maksimal ke PDB.

• Kontribusi sektor kesehatan terhadap PDB saat ini masih rendah, hanya sekitar 2,1%-2,5%, jauh dari target pemerintah.

• Dengan pertumbuhan sektor kesehatan 10%, kontribusinya ke PDB nasional hanya sekitar 0,2%, padahal target Presiden Prabowo untuk pertumbuhan ekonomi adalah 8%.

• Penyebab minimnya kontribusi sektor kesehatan terhadap PDB:

1) Belanja kesehatan:

- Saat ini sekitar 80% belanja kesehatan di luar negeri.
- Target ke depan adalah 100% belanja kesehatan di dalam negeri untuk mendorong kontribusi PDB hingga 9%-11%.
- Pemindahan kegiatan industri kesehatan ke dalam negeri diharapkan menciptakan lapangan kerja.

2)Pencatatan komponen sektor kesehatan di PDB belum jelas:

- Banyak komponen kesehatan tercatat di sektor lain, sehingga kontribusinya terlihat kecil.
- Tiga industri besar sektor kesehatan:
- Industri farmasi (obat-obatan)
- Industri alat kesehatan
- Industri layanan/jasa kesehatan
- Farmasi dan alat kesehatan sering tercatat di sektor elektronik atau makanan/minuman, bukan di sektor kesehatan murni.

• Dalam langkah perbaikan, Budi akan bertemu dengan Kepala BPJS Kesehatan untuk memfinalisasi pencatatan sektor kesehatan secara lebih detail. Target pencatatan hingga level 5 digit komponen, agar kinerja sektor kesehatan bisa diukur lebih akurat.

• Pemerintah berambisi untuk mengejar ketertinggalan tersebut dengan membenahi kualitas layanan di seluruh rumah sakit di bawah Kemenkes.

• Menegaskan aturan yang memungkinkan dokter asing, termasuk dari negara-negara Asia untuk berpraktik di Indonesia sudah berlaku.

• Budi optimistis dalam 10-15 tahun ke depan, kualitas dokter Indonesia akan diakui dunia.

Krestijanto Pandji - Direktur Utama PT Medela Potentia Tbk (MDLA)

• Prinsip utama di industri kesehatan yakni ketersediaan dan keterjangkauan layanan serta obat-obatan untuk seluruh daerah di Indonesia. Dengan jangkauan distribusi, memiliki cabang dari Aceh hingga Papua untuk melayani rumah sakit dan apotek.

• Pentingnya cold chain, jaringan distribusi obat harus sesuai standar WHO untuk menjaga kualitas.

• Strategi PT Medela Potentia Tbk (MDLA) yakni menyediakan layanan resep dan non-resep obat secara online sesuai aturan pelayanan obat yang berlaku.

• Gaya hidup Gen Z adalah digital savvy, mengandalkan layanan online di smartphone untuk berbagai kebutuhan, termasuk keuangan dan kesehatan. Maka dampak bagi industri farmasi, perlu inovasi dan pemanfaatan platform digital untuk menjangkau Gen Z.

Esra Erkomay - Direktur Utama AstraZeneca Indonesia

• Komitmen AstraZeneca Indonesia yakni menciptakan obat-obatan berkualitas dengan manfaat jangka panjang untuk masyarakat Indonesia dan sudah beroperasi selama 54 tahun.

• Hasil inovasi lebih dari 60 obat inovatif telah dihasilkan. Bahkan kerja sama dengan pemerintah, BIPO, dan Kementerian Kesehatan.

• Fokus pelatihan tenaga medis terutama di bidang penyakit tidak menular pascakosmos (asma & PPOK). Sudah melatih lebih dari 1.000 praktisi di bidang tersebut.

• Dalam pemerataan kesehatan dan keberlanjutan, melibatkan lebih dari 87.000 pemuda untuk meningkatkan kesehatan dan kesadaran layanan kesehatan.

• Dalam kontribusi lingkungan, menanam lebih dari 11 juta pohon di sekitar Sungai Citadel (program reboisasi), dan melatih lebih dari 70.000 petani tentang pertanian berkelanjutan.

• Pengurangan emisi karbon, mengonversi seluruh armada menjadi 100% listrik melalui program nol karbon.

Basuki Dwi Harjanto - Corporate & Government Relation Manager DKT Indonesia

• KB sebagai solusi stunting, Basuki Dwi Harjanto menilai KB adalah cara tepat mengatasi masalah stunting di Indonesia. KB dapat membantu mewujudkan target Indonesia Sehat 2045 melalui peningkatan kesadaran masyarakat.

• Terdapat empat faktor keberhasilan program KB, yakni akses alat kontrasepsi yang memadai, jaringan distribusi luas hingga ke bidan dan apotek, tenaga kesehatan yang dapat memberikan konseling, dan pelayanan oleh tenaga terlatih.

• DKT Indonesia memiliki peran penting, mulai dari bekerja sama dengan pemerintah dalam mengkampanyekan KB. Kemudian menargetkan menjangkau 42 juta perempuan di Indonesia untuk menggunakan KB IUD. Selanjutnya, menyediakan alat kontrasepsi terbesar di Indonesia. Bahkan beroperasi selama 29 tahun dengan misi sosial, bukan berorientasi profit. Dan fsokus meningkatkan penggunaan KB di masyarakat.

Lucia Rizka Andalusia - Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan Kemenkes

• Indonesia sudah mampu memproduksi 38 bahan baku obat-obatan di dalam negeri. Karena bahan baku tersebut sudah dikembangkan dan digunakan oleh industri farmasi nasional. Hal ini digunakan untuk fitofarmaka (obat berbasis bahan alam) dan radiofarmaka (obat dengan zat radioaktif untuk diagnosis atau terapi).

• Indonesia telah memproduksi 491 jenis alat kesehatan di dalam negeri. Produksi terutama untuk kebutuhan fitofarmaka dan radiofarmaka. Bahkan terdapat 8 jenis obat berteknologi tinggi yang sudah diproduksi di Indonesia.

• Bahan baku obat-obatan dan alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri baru mencapai 30% dari total kebutuhan. Jika Indonesia tidak meningkatkan kapasitas produksi dalam negeri, akan terjadi loss of opportunity bagi perkembangan industri farmasi nasional.

Taruna Ikrar - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)

• Indonesia masih sangat bergantung pada bahan baku obat impor, baik bahan baku aktif maupun bahan tambahan. Lebih dari 90% bahan baku obat di Indonesia berasal dari impor. Meskipun terjadi peningkatan, BPOM mencatat 42 bahan baku obat kini sudah mandiri diproduksi di dalam negeri.

• Terdapat penyebab utama ketergantungan impor:

a) Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
• R&D obat membutuhkan waktu panjang dan perlindungan paten ketat.
• Pemilik paten enggan mengirimkan bahan baku ke Indonesia.
• Beberapa negara memiliki aturan yang membatasi ekspor bahan baku obat.

b) Prioritas Pasar oleh Produsen
• Produsen memprioritaskan pasar besar seperti AS, Eropa, dan Jepang.
• Pasar yang memberikan insentif lebih besar lebih didahulukan.

c) Birokrasi Panjang & Tidak Sinkron
• Peraturan antar kementerian/lembaga sering tidak selaras.
• Importir harus mengurus dokumen berulang dan memenuhi syarat tumpang tindih.
• Proses bisa memakan waktu hingga 1,5 tahun, sehingga tidak efisien secara bisnis.

d) Pangsa Pasar & Kapasitas Produksi Lokal
• Kapasitas produksi bahan baku obat dalam negeri masih kecil dan teknologi belum setara.
• Harga produksi lokal lebih mahal karena skala produksi kecil (tidak tercapai economies of scale).

Kunta Wibawa Dasa Nugraha - Sekretaris Jendral Kemenkes RI

• Angka stunting di akhir 2024 masih tinggi, yaitu 19,8% atau sekitar 1 juta anak. Stunting dianggap sebagai ancaman bagi produktivitas generasi mendatang dan visi Indonesia Emas.

• Anak yang stunting berpotensi memiliki produktivitas rendah di masa depan. Produktivitas rendah pun dapat menghambat pencapaian target pertumbuhan ekonomi.

• Harus dilakukan perbaikan dari hulu ke hilir. Pencegahan dimulai sejak masa kehamilan dengan memastikan asupan gizi ibu yang baik.

• Produktivitas menjadi kunci untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%. Sumber daya alam tidak akan cukup jika produktivitas manusia rendah akibat stunting.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation