
10 Pendekar Mematikan & Ditakuti Musuh Sepanjang Zaman: Samurai-Gurkha

Jakarta, CNBC Indonesia - Berbagai perang telah terjadi sepanjang sejarah manusia, dengan individu dari berbagai latar belakang berjuang demi kepentingan masing-masing. Peristiwa-peristiwa perang telah memperkenalkan panglima dan petarung tangguh yang mampu membawa pasukannya meraih kejayaan.
Beberapa kelompok petarung mampu menanamkan rasa takut dalam hati musuh mereka, membuat mereka lebih dikenang dan namanya menggema di seluruh dunia, bahkan lama setelah mereka tak ada. Berikut adalah daftar prajurit, pejuang, dan kelompok yang paling ditakuti sepanjang sejarah:
1.Visigoth
Visigoth adalah bangsa Jermanik yang bersekutu dengan Tentara Romawi. Kekaisaran kuno itu hancur setelah Kaisar Theodosius I wafat pada tahun 395 M, menyebabkan tentara romawi bubar tak lama kemudian.
Alaric I adalah tokoh paling ditakuti dari kalangan Visigoth. Alaric I mengklaim tahta kekuasaan romawi, membuatnya berseteru dengan para jenderal dari wilayah timur dan barat.
Pada tahun 408, Alaric I dan 30.000 pasukan Visigoth berbaris menuju Roma, hingga akhirnya memaksa kota tersebut membayar tebusan berupa emas, perak, jubah sutra, kulit berwarna merah tua, dan lada. Dua tahun kemudian, mereka kembali menyerang Roma dan menjarah kota ternama tersebut. Kali ini, tidak ada yang luput; para pejuang yang ditakuti ini menghancurkan seluruh wilayah. Peristiwa ini bahkan diyakini berperan besar dalam kejatuhan Kekaisaran Romawi.
Namun, Alaric tak sempat menikmati kemenangannya terlalu lama karena ia meninggal dunia dalam tahun yang sama.
2. Comanche
Suku Comanche, atau Nʉmʉnʉʉ dalam bahasa mereka sendiri, adalah suku asli Amerika yang dikenal sebagai "Penguasa Dataran" karena pernah menguasai wilayah luas di Dataran Besar bagian selatan. Mereka adalah suku nomaden yang sangat bergantung pada kuda dan berburu bison.
Comanche terkenal karena keahlian berkuda mereka, yang membuat mereka sangat sulit dikalahkan. Mereka berhasil mengalahkan tentara Spanyol, Amerika, dan Meksiko dalam upaya ekspansi.
Namun, pada tahun 1875, Amerika Serikat melancarkan perang besar-besaran. Di bawah kepemimpinan pahlawan Perang Saudara Amerika, William Tecumseh Sherman, pasukan Amerika berhasil mengakhiri ancaman dari Comanche.
3.Gurkha
Gurkha adalah sebutan untuk prajurit dari Nepal yang terkenal karena keberanian dan keahlian tempurnya, terutama yang direkrut ke dalam Angkatan Darat Inggris.Royal Gurkha Rifles (RGR) dibentuk pada tahun 1994 sebagai bagian dari Tentara Kerajaan Inggris. Para pejuang tangguh ini direkrut dari Nepal.
Sejarah Gurkha bertempur bersama tentara Inggris, India, dan Nepal sudah ada sejak Perang Anglo-Nepal 1814-1816, jauh sebelum pembentukan Royal Gurkha Rifles.
Asal-usul mereka bahkan dapat ditelusuri kembali hingga abad ke-8. Nama "Gurkha" berasal dari Guru Gorakhnath, seorang pejuang Hindu yang dihormati. Para pria yang bergabung dalam resimen ini telah mengasah keterampilan bertarung sejak usia muda, memberikan mereka dasar yang kuat untuk menghadapi pertempuran.
Ketika Inggris gagal menaklukkan para pejuang ini, mereka memilih untuk merekrut mereka daripada terus berperang. Selama Perang Dunia II, dikabarkan para Gurkha diperintahkan menyelinap ke parit musuh pada malam hari dan memeriksa sepatu tentara untuk membedakan apakah mereka dari pihak Poros atau Sekutu, konon dari cara tali sepatu mereka diikat.
4. Mongol
Genghis Khan dari bangsa Mongol dikenang sebagai salah satu prajurit paling ganas dalam sejarah. Selama hidupnya, dan bahkan setelah kematiannya, bangsa Mongol berhasil membangun kekaisaran yang sangat luas. Mongol menguasai wilayah Iran, Irak, Tiongkok, dan Kievan Rus (kini Rusia), dan siapa pun yang menolak menyerah akan dibantai. Diperkirakan sekitar 40 juta orang terbunuh dalam upaya mereka memperluas kekaisaran.
Tidak diketahui secara pasti bagaimana Khan meninggal dunia. Beberapa sumber menyebutkan ia tewas dalam pertempuran, sakit, terluka, atau jatuh dari kudanya.
Meskipun merupakan salah satu penakluk paling sukses dalam sejarah, tempat peristirahatan terakhirnya tetap menjadi misteri. Banyak kisah mengelilingi pemakamannya, termasuk gagasan bahwa para prajuritnya membunuh semua orang yang terlibat dalam proses pemakaman untuk menjaga kerahasiaan lokasi tersebut.
5. Samurai
Samurai adalah pengikut setia tuan tanah feodal besar di Jepang. Mereka sangat dihormati dan telah berkali-kali membuktikan kemampuan mereka, bahkan berhasil menahan dua invasi Mongol pada abad ke-13. Perlu diingat bahwa Mongol adalah kelompok yang sebelumnya telah menaklukkan Tiongkok, Iran, Irak, dan Kievan Rus.
Selama 600 tahun berikutnya, Samurai tetap menjadi bagian integral dari budaya Jepang. "Samurai terakhir" yang paling dikenal dalam sejarah Jepang adalah Saigo Takamori. Ia dikenal karena perannya dalam pemberontakan Satsuma yang merupakan perlawanan terakhir samurai melawan pemerintah Meiji pada tahun 1877.
Dalam pertempuran heroik ini, Saigō Takamori memimpin 500 Samurai melawan 300.000 pasukan Kekaisaran yang dipimpin oleh Yamagata Aritomo. Takamori gugur dalam pertempuran, sementara pihak lawan hanya menderita 30 korban. Meskipun peran mereka berkurang seiring modernisasi Jepang, para pendekar pedang seperti Takamori tetap dikenang dan dihormati hingga kini.
6.Akali-Nihang
Prajurit Akali-Nihang adalah pejuang dari kaum Sikh yang berasal dari dataran India. Asal-usul kelompok ini masih belum sepenuhnya diketahui, namun para prajuritnya dikenal selalu membawa belati yang disebut katar, mengenakan pakaian biru, dan saat bersenjata lengkap, membawa satu atau dua pedang. Secara historis, mereka mampu melawan pasukan yang jauh lebih besar dan berhasil meraih kemenangan.
Salah satu pejuang Akali-Nihang yang paling terkenal adalah Baba Deep Singh. Ia menghabiskan sebagian besar hidupnya bertempur melawan bangsa Afghan dan gugur dalam pertempuran pada tahun 1757, karena dipenggal menurut beberapa sumber. Kematiannya membangkitkan semangat Sikh dan Akali-Nihang, yang akhirnya berhasil mengusir pasukan Afghan. Kini, tempat gugurnya menjadi situs suci yang rutin dikunjungi umat Sikh untuk memberikan penghormatan.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
