
10 Emiten dengan Laba Paling Moncer Semester I, Ada yang Naik 4.000%

Jakarta, CNBC Indonesia - Ada 10 emiten yang berhasil menunjukkan performa pertumbuhan laba paling ciamik sepanjang paruh pertama 2025.
Mereka adalah PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), PT Tifico Fiber Indonesia Tbk (TFCO), PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO), PT Multi Spunindo Jaya Tbk (MSJA), PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO), PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk (JATI), dan PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA), serta saham yang baru IPO, PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN).
Secara berurutan BBYB tampil paling unggul dengan pertumbuhan laba lebih dari 4000%, ini dihasilkan dari raihan laba senilai Rp276,05 miliar, turnaround dari periode semester I/2024 yang merugi Rp6 miliar.
Berikutnya ada emiten yang terafiliasi konglomerat Prajogo Pangestu, TPIA juga terpantau mencatat laba moncer.
TPIA mampu mencetak laba sebesar US$ 1,27 miliar pada paruh pertama 2025, berbalik dari rugi US$ 49,79 juta di periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai tersebut mewakili pertumbuhan lebih dari 2000% secara tahunan.
Selanjutnya, EMTK menyusul dengan pertumbuhan 2710,47% yoy, dari laba senilai Rp150,35 miliar pada semester I/2025 menjadi Rp4,22 triliun.
Posisi ke-empat ditempati TFCO yang ternyata juga berhasil membalikan rugi Rp3 miliar jadi untung Rp57 miliar. Namun, perlu dicatat saham ini masih berada di papan pemantauan khusus, adapun harga saham per Jumat (8/8/2025) berada di Rp498 per lembar, dalam sebulan terakhir tak ada pergerakan alias stagnan
Selanjutnya, di urutan ke-lima ada ALDO yang mencatat pertumbuhan hingga lebih dari 1800%.
Adapun berikut rincian dari 10 emiten yang berhasil tumbuh paling moncer pada semester I/2025 :
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(tsn/tsn)
