CT Hingga Emil Dardak Bagi Tips Sukses Kelola Uang & Jadi Pengusaha

Jakarta, CNBC Indonesia- Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) resmi membuka LPS Financial Festival 2025 pada Rabu (6/8/2025) di Dyandra Convention Center, Surabaya. Acara ini berlangsung dua hari hingga Kamis (7/8/2025), menghadirkan diskusi finansial interaktif bersama tokoh-tokoh nasional lintas sektor.
Festival ini bertujuan memperkuat literasi keuangan publik, khususnya generasi muda, serta mendorong terbentuknya ekosistem keuangan yang lebih inklusif, adaptif, dan berkelanjutan. Sejumlah figur publik dari sektor pemerintahan, swasta, hingga daerah, hadir dan menyampaikan pandangannya pada sesi pembuka.
Ada empat tokoh yang tampil juga menyampaikan poin penting dalam sesi pembuka, Anggota Dewan Komisioner LPS Didik Madiyono, Chief Economist LPS Muhammad Rifqi, Founder & Chairman CT Corp Chairul Tanjung, dan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak.
Emil Elestianto Dardak - Wakil Gubernur Jawa Timur
Literasi keuangan adalah modal utama dalam membentuk pelaku usaha yang berdaya saing global.
Emil menekankan bahwa akses terhadap literasi keuangan mampu mendorong masyarakat untuk tidak hanya konsumtif, melainkan produktif dalam mengelola uang dan memanfaatkan peluang ekonomi digital.
Pemerintah provinsi terus mendorong penguatan ekosistem startup dan UMKM berbasis digital melalui berbagai program kemitraan dan pendampingan.
Jawa Timur disebut memiliki potensi besar dalam ekonomi kreatif dan ekonomi hijau, namun perlu kolaborasi konkret antara pelaku usaha, lembaga keuangan, dan pemerintah.
Foto: Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak menyampaikan paparan dalam acara LPS Financial Festival 2025 di Dyandra Convention Center, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (6/8/2025). (CNBC Indonesia/Tias Budiarto)
"UMKM kita butuh lebih dari sekadar modal. Mereka butuh literasi keuangan yang kuat agar bisa naik kelas."
"Di Jawa Timur, kami terus mengembangkan program pendampingan usaha dan mendorong kolaborasi dengan perbankan serta fintech."
"Anak muda jangan hanya jadi konsumen, tapi juga harus jadi produsen. Harus belajar memanfaatkan peluang digital dengan bijak."
Chairul Tanjung - Founder & Chairman CT Corp
Chairul Tanjung menyoroti tantangan mentalitas generasi muda yang terlalu mencari kenyamanan. Menurutnya, penting bagi anak muda untuk berani mengambil risiko dan membangun usaha sendiri.
Ia menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan akan sulit tercapai tanpa munculnya lebih banyak pengusaha muda.
Kesuksesan tidak bisa didapat secara instan, tapi perlu proses panjang dan ketangguhan menghadapi kegagalan.
Indonesia memiliki potensi ekonomi besar jika ditopang oleh SDM muda yang gigih, terbuka belajar, dan siap kerja keras.
Foto: Founder & Chairman CT Corp, Chairul Tanjung menyampaikan paparan dalam acara LPS Financial Festival 2025 di Dyandra Convention Center, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (6/8/2025). (CNBC Indonesia/Tias Budiarto)
"Bukan berarti jadi pegawai itu buruk, tapi jangan semua anak muda hanya berorientasi jadi PNS. Negara ini juga butuh pengusaha yang bisa menciptakan lapangan kerja."
"Jangan takut gagal. Gagal itu biasa. Dari kegagalan, kita bisa belajar dan menjadi lebih tangguh."
"Kalau mau besar, harus siap kerja keras. Jangan hanya mau zona nyaman, karena peluang itu datang dari ketidaknyamanan."
Didik Madiyono - Anggota Dewan Komisioner LPS
Didik membuka sesi dengan mengingatkan kembali mandat LPS sebagai lembaga yang tidak hanya menjamin simpanan, tetapi juga berperan menjaga stabilitas sistem keuangan nasional.
Ia menilai pentingnya edukasi publik terhadap peran LPS agar masyarakat, terutama generasi muda, memahami pentingnya sistem penjaminan simpanan.
Di era digital, anak muda yang melek teknologi juga dituntut untuk melek finansial agar dapat mengambil keputusan ekonomi yang bijak.
LPS terus mendorong perluasan literasi keuangan ke berbagai lapisan masyarakat melalui kegiatan seperti festival ini.
Foto: Anggota Dewan Komisioner LPS Bidang Program Penjaminan Simpanan Dan Resolusi Bank, Didik Madiyono menyampaikan paparan dalam acara LPS Financial Festival 2025 di Dyandra Convention Center, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (6/8/2025). (CNBC Indonesia/Tias Budiarto)
"Ke depan, anak muda akan menjadi penentu arah perekonomian. Mereka harus paham keuangan, paham risiko, dan paham bahwa ada lembaga seperti LPS yang menjadi penjaga stabilitas."
"Generasi muda tidak cukup hanya melek teknologi, tapi juga harus melek finansial."
"Acara ini adalah salah satu bentuk upaya nyata kami untuk membangun pemahaman publik tentang peran LPS."
Muhammad Rifqi - Chief Economist LPS
Rifqi menekankan bahwa dinamika global seperti perang dagang, tekanan inflasi, dan gejolak geopolitik membutuhkan penguatan fondasi ekonomi domestik.
Meski dihadapkan pada ketidakpastian global, sektor keuangan Indonesia dinilai tetap tangguh dengan indikator fundamental yang stabil.
Peran LPS sebagai benteng terakhir dalam resolusi perbankan diperkuat melalui kebijakan penjaminan dan reformasi mekanisme resolusi.
Ia menekankan bahwa sinergi antara otoritas, sektor swasta, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk memastikan sistem keuangan tetap inklusif dan berdaya tahan.
Foto: Chief Economist LPS M Rifqi dalam acara LPS Financial Festival 2025 di Dyanda Convention Center, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (6/8/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
"Ekonomi global sedang tidak dalam kondisi ideal, namun Indonesia memiliki fundamental yang cukup kuat."
"LPS adalah bagian penting dalam skema penjaminan dan resolusi perbankan. Di tengah ketidakpastian, peran ini menjadi krusial."
"Tidak mungkin hanya satu institusi menjaga stabilitas. Perlu gotong royong antara regulator, swasta, dan masyarakat."
Ada satu benang merah dari sesi pembuka LPS Financial Festival 2025 ini, pentingnya membangun literasi keuangan sejak dini dan kolaborasi antarpemangku kepentingan. Dalam menghadapi tantangan global dan transformasi ekonomi digital, peran generasi muda menjadi tumpuan sebagai pelaku utama perubahan.
Keberhasilan sektor keuangan bergantung pada kebijakan regulator, tetapi juga pada kesiapan masyarakat untuk memahami, beradaptasi, dan berkontribusi dalam ekosistem finansial nasional. Melalui momentum seperti ini, LPS mendorong terwujudnya sistem keuangan Indonesia yang lebih kuat, inklusif, dan siap menjawab tantangan zaman.
CNBC Indonesia Research
(emb/emb)