Rekap Laba Grup Prajogo Pangestu : Dari BREN - TPIA!

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
06 August 2025 07:35
Dulu Sopir Angkot Lulusan SMP, Prajogo Kini Orang Terkaya RI
Foto: Infografis/ Dulu Sopir Angkot Lulusan SMP, Prajogo Kini Orang Terkaya RI/ Ilham Restu

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah perusahaan yang berada di bawah naungan konglomerasi Prajogo Pangestu telah merilis laporan keuangan untuk semester I/2025.

Hasilnya mencerminkan kinerja yang beragam, mulai dari lonjakan laba signifikan, pemulihan dari kondisi rugi, hingga penurunan profit yang cukup dalam.

CNBC Indonesia Research mencatat ada lima emiten dari grup Barito yang telah mempublikasikan kinerjanya mencakup: PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), dan PT Petrosea Tbk (PTRO).

Di antara kelimanya, TPIA tampil sebagai bintang dengan pencapaian turnaround yang menonjol. Perseroan berhasil membukukan laba sebesar US$ 1,27 miliar pada paruh pertama 2025, berbalik dari rugi US$ 49,79 juta di periode yang sama tahun sebelumnya.

Pendapatannya pun melonjak tajam 237,7% YoY menjadi US$ 2,92 miliar, didorong oleh kontribusi dari segmen kimia (US$ 1,79 miliar) dan kilang (US$ 1,02 miliar). Segmen infrastruktur juga menyumbang US$ 47,23 juta. Meski beban pokok pendapatan ikut naik signifikan, pertumbuhan topline tetap mendorong kinerja positif TPIA.

Sementara itu, BRPT menyusul dengan lonjakan laba yang sangat signifikan, menembus US$ 539,82 juta atau naik lebih dari 1.400% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Pendapatan BRPT juga tumbuh kuat 178,5% YoY menjadi US$ 3,22 miliar, ditopang oleh sejumlah proyek strategis. Direktur Utama Agus Pangestu menyebutkan bahwa akuisisi Aster Chemicals and Energy (ACE) pada April 2025 menjadi motor utama pertumbuhan ini, terutama lewat pencatatan bargain purchase.

Untuk BREN, kinerja positif turut terlihat dengan kenaikan laba 12,96% YoY menjadi US$ 65,47 juta, seiring peningkatan kapasitas produksi panas bumi dan ekspansi margin. Meskipun demikian, pertumbuhan pendapatan BREN lebih moderat di angka 3,45% YoY ke US$ 300 juta.

Namun, tak semua emiten grup mengalami pertumbuhan. CUAN justru mencatat penurunan laba drastis, meski pendapatannya melonjak hampir 50% YoY. Penurunan ini menandakan adanya tekanan pada margin atau biaya operasional yang meningkat tajam.

Begitu pula dengan PTRO, yang menunjukkan perlambatan pada sisi pendapatan dengan penurunan sekitar 9% YoY, yang kemudian berimbas pada penyusutan laba hingga 18,61% YoY.

Berikut rinciannya :

 

CNBC INDONESIA RESEARCH 

(tsn/tsn)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation