BEI Bocorkan 5 Perusahaan Akan IPO, Punya Siapa?

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
21 July 2025 15:30
10 Raja Bursa Saham RI di Semester I, Emiten Udang Bisa Terbang 2.000%
Foto: Infografis/ 10 Raja Bursa Saham RI di Semester I, Emiten Udang Bisa Terbang 2.000%/ Ilham

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham yang baru melaksanakan Initial Public Offering (IPO) selalu menjadi perhatian banyak investor maupun trader hingga terus menjadi perbincangan hangat. Lantaran mudahnya mendapatkan cuan dari saham-saham IPO sehingga banyak investor yang menanti kehadiran saham-saham tersebut.

Seperti yang terjadi pada saham IPO PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) dan PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) yang telah melesat ratusan persen sejak listing hingga masih mencatatkan Auto Rejection Atas (ARA) hingga sembilan hari beruntun.

Hal ini pun membuat investor baru dan lama terpacu untuk memborong saham-saham IPO, apalagi jika ada sosok konglomerat dan secara bisnisnya sangat menarik perhatian. Hal ini pun bisa menjadi rebutan para investor yang akhirnya mendorong oversubscribed hingga kenaikan ARA beruntun pada saham tersebut.

Berdasarkan data BEI, Hingga 18 Juli 2025, telah tercatat 22 perusahaan yang mencatatkan saham (IPO) di BEI dengan dana dihimpun mencapai Rp10,39 triliun.


Kabar terbaru, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan terdapat sebanyak lima perusahaan berada dalam pipeline (antrean) akan melangsungkan pencatatan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di pasar modal Indonesia. Berdasarkan sektornya, sebanyak dua perusahaan sektor barang baku, satu perusahaan sektor energi, satu perusahaan sektor keuangan, dan satu perusahaan sektor transportasi & logistik.

Menariknya, dari kelima perusahaan itu, sebanyak empat perusahaan masuk kategori beraset skala besar di atas Rp250 miliar, dan sebanyak satu perusahaan beraset skala menengah antara Rp50 miliar sampai Rp250 miliar.

Lebih lanjut, BEI melaporkan terdapat 8 emisi dari 5 penerbit Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) yang sedang berada dalam pipeline (antrean) untuk menerbitkan emisi EBUS di pasar modal Indonesia.

Hingga 18 Juli 2025, telah diterbitkan sebanyak 113 emisi dari 65 penerbit EBUS dengan dana yang dihimpun mencapai Rp129,2 triliun.

Sementara itu, untuk aksi rights issue hingga per 18 Juli 2025, telah terdapat 10 perusahaan yang telah melakukan aksi rights issue dengan total nilai Rp9,51 triliun.

Dalam pipeline, terdapat sebanyak empat perusahaan yang akan melangsungkan aksi rights issue, yang terdiri dari dua perusahaan sektor barang baku, satu perusahaan sektor transportasi dan logistik, serta satu perusahaan sektor kesehatan.

Sebelumnya, BEI optimistis target IPO sebanyak 66 perusahaan akan tercapai pada tahun ini. Akan tetapi, saat ini perusahaan-perusahaan masih melakukan pembaruan laporan keuangan sampai periode Juni 2025 (semester I-2025), setelahnya, baru akan mengajukan dokumen kelengkapan IPO kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BEI.

Rumor IPO yang akan lanjut melantai pun terus beredar. Usai IPO CDIA melantai, diisukan bahwa terdapat dua perusahaan milik konglomerat Prajogo Pangestu yang akan menyusul untuk melaksanakan IPO.

Pertama dari sektor properti, PT Griya Idola yang merupakan entitas berfokus pada pengembangan properti. Griya Idola memiliki lahan seluas sekitar 1.200 hektare di Subang serta proyek pengembangan kawasan hunian di Tangerang.

Griya Idola bernaung di bawah PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dengan porsi kepemilikan mencapai hampir 100%. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya perusahaan ini dalam strategi diversifikasi bisnis Prajogo, khususnya di sektor properti yang menunjukkan tren positif dan potensi pertumbuhan yang kuat di Indonesia.

Kedua dari sektor pertambangan emas, dikabarkan salah satu perusahaan pertambangan emas milik Prajogo Pangestu selain PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), dirumorkan akan ikut melantai. Hingga saat ini belum diketahui perusahaan manakah yang akan melantai, tapi dirumorkan bahwa perusahaan ini memiliki cadangan emas lebih besar dibandingkan CUAN.

Dengan cadangan emas yang melimpah, perusahaan ini berpeluang menjadi salah satu pemain utama di sektor pertambangan emas Indonesia.



Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation