Rekor Bersejarah! IHSG Menguat 10 Hari Beruntun

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
19 July 2025 08:00
Analis Optimis Bluechips Mentereng di 2025, ini Target Harganya
Foto: Infografis/ Analis Optimis Bluechips Mentereng di 2025, ini Target Harganya/Aristya Rahadian K

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Indonesia mencetak kinerja luar biasa dengan menguat 10 hari perdagangan beruntun. Kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terjadi selama 10 hari ini adalah yang pertama sejak Oktober 2019 atau lima tahun lebih.

Pada t 2019, IHSG sempat mencatatkan kenaikan 10 hari beruntun pada 11-24 Oktober 2019. Kini hal tersebut terulang pada 7-18 Juli 2025.

Tercatat di sepanjang Juli 2025, IHSG telah mencatatkan kenaikan hingga 5,55%. Sejak awal Juli, tercatat hanya 4 hari merah, namun mampu mencatat 10 hari hijau.

Dalam rentang waktu Oktober 2019 hingga Jumat kemarin, IHSG pernah mengalami rally-rally panjamg. Namun, rally panjang hanya berlangsung delapan hari:

Kenaikan IHSG bukan tanpa alasan. Saham-saham IPO yang kompak melantai di bulan Juli, mampu menjadi booster bagi kenaikan IHSG, terutama dua saham IPO jumbo yang mampu menguasai sebagian besar market cap transaksi harian IHSG.

Kenaikan IHSG juga semakin kencang usai kabar gembira yang datang dari Bank Indonesia (BI).

BI menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,25% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung 15-16 Juli 2025. Suku bunga deposit facility juga turun 25 bps menjadi 4,5% dan suku bunga lending facility sebesar 25 bps menjadi 6%.

Penurunan suku bunga sejalan dengan makin rendahnya perkiraan inflasi 2025 dan 2026 dalam sasaran 2,5% plus minus 1%, terjaganya nilai tukar rupiah, serta perlunya mendorong pertumbuhan ekonomi.

Namun, ke depan Bank Indonesia akan terus mencermati ruang penurunan suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap mempertahankan stabilitas nilai tukar rupiah dan sasaran inflasi sesuai dengan dinamika yang terjadi pada perekonomian global dan domestik.

Selain itu lima insentif kebijakan yang digelontorkan oleh pemerintah pada periode Juni-Juli 2025 juga menjadi daya tarik investor karena dapat mendorong tingkat daya beli masyarakat yang dapat menguntungkan beberapa sektor.

Dimana lima insentif yang digelontorkan pemerintah berupa diskon transportasi (Rp 940 miliar), diskon tarif tol (Rp 650 miliar), penebalan bantuan sosial dan pemberian bantuan pangan (Rp 11,93 triliun), bantuan subsidi upah (BSU) (Rp 10,72 triliun), dan perpanjangan diskon iuran JKK (Rp 200 miliar).

Selain itu musim rilis keuangan semester I 2025 juga akan menjadi booster bagi pergerakan IHSG untuk perjalanan Juli hingga Agustus nantinya. Bahkan jika The Fed nantinya akan memangkas suku bunga dan BI kembali memangkas suku bunga, maka IHSG berpotensi bullish hingga level Rp7.500.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation