
Belanja Pertahanan RI Diramal Bengkak, 150% dari Target

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah telah menghabiskan anggaran sebesar Rp 102,23 triliun rupiah untuk kepentingan fungsi pertahanan. Realisasi anggaran pertahanan diperkirakan akan terus meningkat bahkan melebihi dari pagu yang ditetapkan.
Dikutip dari Laporan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN Semester I 2025, realisasi anggaran fungsi pertahanan hingga semester I 2025 mencapai Rp 102,23 triliun. Jumlah tersebut setara dengan 61,6% dari pagu yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
Anggaran tersebut juga melesat 57% dari yang dibelanjakan periode yang sama tahun lalu.
"Peningkatan realisasi tersebut utamanya untuk modernisasi alutsista/non alutsista dalam angka menjaga keutuhan wilayah NKRI serta mengantisipasi dinamisasi geopolitik," dikutip dari data laporan tersebut.
Realisasi digunakan antara lain digunakan untuk:
1. Pengadaan/pemeliharaan/peralatan alutsista strategis
2. Pengelolaan organsisasi dan SDM Kemenhan/TNI
3. Pengelolaan aset/Barang Milik Negara Kemenhan TNI
4. Pemeliharaan/perawatan/peningkatan alutsista TNI
5. Pengadaan non-alutsista Kemenhan/TNI
6. Penyelenggaraan Kesehatan TNI
Realisasi anggaran fungsi pertahanan diperkirakan akan mencapai Rp 245,24 triliun sepanjang tahun ini. Jumlah tersebut sebesar 147,7% dari pagu yang ditetapkan.
Sebagai catatan, pagu anggaran fungsi pertahanan untuk tahun ini adalah Rp 166,1 triliun rupiah.
Sepanjang tahun ini, ketegangan geopolitik memang meningkat tajam. Perang Rusia-Ukraina belum juga mendingin, dunia dikejutkan dengan perang Iran vs Israel yang meletus pada 13 Juni 2025.
Sejumlah negara, terutama NATO, kini juga semakin gencar meningkatkan belanja negara.
NATO sepakat untuk mengerek belanja negara hingga mencapai 5% dari Produk Domestik Bruto (PDB) demi mengantisipasi gejolak terburuk.
Jika melihat realisasi anggaran fungsi pertahanan Indonesia yang diperkirakan mencapai Rp 245,24 triliun maka nilainya sekitar 1,1% dari PDB (PDB 2024= Rp 22.139 triliun).
