
Di Saat Dunia Menua, Negara Ini Bahagia Karena Masih Gagah Perkasa

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketika banyak negara bergelut dengan populasi menua, sejumlah negara di belahan dunia lain merasa aman karena diberkahi penduduk usia muda. Penduduk lanjut usia (lansia) adalah bagian terkecil dari populasi.
Data Prospek Populasi Dunia PBB 2024 mengurutkan 36 negara dengan jumlah manula paling sedikit pada 2025 berdasarkan jumlah penduduk, bersama dengan jumlah total penduduk berusia 65 tahun ke atas.
Negara dengan Jumlah Lansia Terendah
Qatar dan Uni Emirat Arab adalah negara dengan jumlah lansia terendah dalam proporsi populasi mereka, yaitu sebesar 1,7% dan 1,8% secara berurutan.
Hal ini dikarenakan negara-negara Teluk Arab sangat bergantung pada tenaga kerja migran yang sebagian besar berusia di bawah 40 tahun sebagai perangkai terbesar komposisi penduduk mereka, menjadikan lansia di negara tersebut lebih sedikit.
Sementara itu, di negara-negara Afrika seperti Zambia, Chad, dan Uganda yang memiliki penduduk lansia sebanyak 2,0%, 2,1%, dan 2,2% secara berurutan, tingkat fertilitas yang tinggi menyebabkan populasi condong tersusun oleh masyarakat berusia muda
Sebagai contoh, Republik Afrika Tengah yang berada di peringkat kelima dengan hanya 2,2% penduduknya yang berusia di atas 65 tahun. Hal ini karena lebih dari separuh penduduknya berusia di bawah 18 tahun.
Meskipun begitu, kecilnya persentase tidak selalu mencerminkan proporsi kelompok lansia yang lebih kecil di negara tersebut.
Dalam kasus Nigeria dan Ethiopia (3,3%), meskipun persentasenya hanya sebesar 3,1% dan 3,3%, populasi lansia masing-masing mencapai 7,3 juta dan 4,5 juta orang.
Jika dibandingkan dengan total populasi Irlandia dan Selandia Baru yang digabungkan, jumlah lansia di kedua negara tersebut lebih banyak.
Apa Artinya Jika Negara Memiliki Jumlah Lansia Sedikit?
Meskipun populasi yang lebih muda dapat berarti pengeluaran perawatan kesehatan yang lebih rendah untuk lansia, mereka juga memerlukan investasi dalam pendidikan dan pekerjaan di masa depan.
Sementara itu, negara-negara Teluk mungkin perlu merencanakan pergeseran demografis karena populasi migran pada akhirnya akan menua atau pulang ke negara asalnya.
Di Afrika, meningkatkan infrastruktur perawatan lansia tetap menjadi prioritas jangka panjang karena negara-negara tersebut masih perlu memperhitungkan populasi usia kerja yang semakin menua.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
